BAB 30 : PERTANDINGAN

894 52 0
                                    

KAMPUS - 11.30. - KANTIN

"Pertandingan akan di mulai setengah jam lagi .. Lo tau kemarin, gue ngga ada temen tau .."

"Ha? Bukannya ada si Rendy yaa?" kejut ku. "Rendy ngga masuk kemarin, Lo juga ngga masuk karna sakit. Gue jadi ngga ada temen .." kata Cila lesu.

"Rendy gamasuk, kenapa?" kepoku.

"Gue kurang tau, pokok nya dia ngga masuk. Mungkin fokus latihan basket buat tanding hari ini. Oh ya, emang anak lain pada tau kalo Arhan tu suami Lo?"

Refleks pandangan ku melihat kesana kemari. "Sshhtt!! ngga ada yang tau selain Lo. Lo jangan pernah bongkar rahasia itu, oke?!" ketus ku berbisik.

"oke bestie, aman-aman .."

"Oh ya! Hari ini gue niat mau ketemu Rendy, mau nyadarin dia soal itu." sambung Cila membuatku menggeram.

"Aduhh .. Cil! ngga usah, Rendy tu keras kepala ngga bisa diatur! Kalo ngga percaya coba aja sendiri." ucapku. Cila mengeyel.

"Gue akan tetep coba buat bilang ke dia. Siapa tau sadar." tukas Cila.

"Hnghh .. serah Lo deh. Pokoknya bukan gue yang nyuruh, itu kemauan Lo sendiri ya!" cetusku menoel dada Cila.

"Iya-iya Zor, kan emang kemauan gue sendiri." kata Cila datar.

"Mending kita langsung ke lapangan aja deh, biar kebagian tempat duduk!" ujarku menggeret tangan Cila.

"Eh! Eh! Eh! pelan-pelan!" teriak Cila.

Kami berlarian menuju ruangan Basket yang tentu saja sudah ada beberapa mahasiswa dan siswi yang duduk menunggu disana. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan, pendukung tim Arhan juga datang kemari untuk men support.

Baru saja aku masuk, aku melambatkan langkah kaki ku. Mataku melihat kesana kemari mencari keberadaan Dia. Tak lama, Aku berhasil menemui nya! Dia juga tengah menatap kearah ku. Langkah ku berhenti saat kami tengah bertatapan.

"Ngapain Zor?" Cila bertanya saat langkah kaki ku berhenti tiba-tiba.

Saat aku hendak menjawab pertanyaan Cila, Mas Arhan memberi tanda bahwa aku suruh mendatangi nya ke sana. "Tu-tunggu, gue di panggil Cil. Lo duluan aja. Bentar kok!" ucap ku lalu gandengan tangan kami terlepas.

"Oke!" balas Cila aku mendengar nya.

"Apa Mas?" tanyaku pelan saat telah berdiri tepat dihadapan nya.

"Kenapa berbisik?" tanya suamiku, suaranya tampak sangat berat sekali. "Ya gapapa .." balasku tetap berbisik.

"Mas mau buat perjanjian dengan mu, khusus untuk hari ini saja." ringkas Mas Arhan. "Perjanjian apa?" tanyaku langsung.

"Jika tim Mas kalah dalam pertandingan Basket ini, kamu harus beli'in Mas terang bulan sama Nasi Goreng yang jualan di depan perumahan."

Aku tertawa oleh perkataan itu. "Hahaha, lucu sekali permintaan Mas. Oke! Zora bakal beli'in kok, lalu kalau tim Mas menang?"

"Kita akan membuat bayi malam ini."

Aku langsung terkejut hebat. "WHAT?!!!!!!"

"Jika kamu tidak setuju dengan perjanjian nya, Mas akan mencium mu didepan umum. Tepatnya disini."

"CI-CIUM PIPI KAN?!! KALO CIUM PIPI AYO AJA MASS!! SI-SIAPA TAKUT!!"

"Cium bibir, panas."

"HAH?! BIBIR?!!! PA-PANAS ...... ?!!!"

"Iya, my love .."

"(SIAL! SIAL! SIAL! SIALLLLL!!!!! KE-KENAPA JADI SEPERTI INII?!!!)"

Rasanya aku ingin mati untuk kabur ..

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDEROnde histórias criam vida. Descubra agora