BAB 8 : APARTEMEN (1)

1K 82 0
                                    

MALAM - 19.00.

Arhan
online

Zora, apa kamu sibuk malam ini?

Sibuk belajar

Saya rindu padamu, datang ke Apartemen-
saya sekarang.

Aku tidak mau

Why babe? tidak ada unsur penolakan.
Bawa buku-buku mu dan belajar di sini.

kau ...

Kalau kamu tidak mau, saya akan menjemput mu kerumah.

Aku bisa kesana sendiri
Tunggu, aku akan siap-siap.

Gadis pintar
Saya menunggu kedatangan mu di Apartemen
Jangan berbohong.

Ngga.

Hati-hati di jalan sayang
*read

---

Aku membanting handphone ku ke ranjang sangking kesalnya. Aku menggeram mengepalkan kedua tangan ku kuat. Di malam hari seperti ini, aku sangat malas jika keluar rumah. Tetapi mau bagaimana lagi? Arhan memaksa.

Akhirnya, aku memutuskan untuk berganti pakaian dan memasukkan buku-buku kuliah ku kedalam tas. Tak lupa juga, aku membawa pakaian ganti untuk berangkat kuliah besok. Setelah siap dengan semuanya, aku keluar rumah dan tak lupa mengunci nya.

........

Sekitar 10 menit perjalanan ...

Ini yang Arhan tunggu-tunggu. Aku telah sampai di Gedung Apartemen dimana Arhan tinggal disini. Ku kira rumah yang kemarin ku kunjungi itu adalah rumah Arhan sendiri, ternyata rumah kedua orang tuanya.

Aku berdiri terdiam di depan gedung Apartemen, melihat betapa besar dan tinggi nya gedung ini. Maklum, aku perempuan kampung yang jarang sekali keluar rumah. Jadi, aku sangat kagum saat pertama kali melihat bangunan besar. Aku baru satu kali ini mengunjungi sebuah gedung Apartemen.

Tak lama sekitar 5 menit aku berdiri disana, aku memutuskan untuk menelpon Arhan. Tetapi, teleponnya tidak berdering sama sekali. Pasti handphone nya sedang tidak aktif. Kini tidak ada cara lain selain masuk kedalam seorang diri. Aku akan bertanya kepada ruang resepsionis.

Sampainya didalam ..

"Eum, mbak. Permisi, Ruangan Pak Arhan dimana ya?" tanyaku menghampiri tempat resepsionis.

"Ah, Pak Arhan .. Mbak nya apa sudah ada janji dengan Pak Arhan?" tanya Mbak itu ramah.

"Sudah." jawab ku jujur.

"Baiklah, ruangan Pak Arhan berada di lantai 69, nomor 69 ya Mbak. Apa perlu saya antarkan?"

"Tidak, terimakasih." balasku tersenyum.

Aku menaiki lift setelah mengunjungi tempat resepsionis itu. Sekitar 1 menit di dalam lift, akhirnya lift terbuka lebar. Aku keluar dan kini sudah berada di lantai 69. Tugas ku tinggal mencari ruangan Arhan sekarang.

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERWhere stories live. Discover now