BAB 20 : 🦋🦋🦋

991 61 1
                                    

Tidak kusangka, hari pernikahan di adakan dengan sangat meriah. Arhan menyiapkan acaranya sungguh tidak main-main! Aku saja yang pertama kali melihat tempat acara pernikahan itu langsung menganga sangking karna takjub nya.

Gaun pernikahan yang Arhan pilih juga sangat pas dan cocok dengan ku! Entah darimana dia tau ukuran tubuh ku, di hari ini aku sangat-sangat takjub! Aku tidak tau harus senang atau sedih. Karna di acara pernikahan ku yang sangat meriah ini, kedua orangtuaku tentu saja tidak bisa datang.

Kata Arhan Pernikahan diadakan secara privasi, tetapi secara privasi pun sangat banyak orang yang datang di acara pernikahan kami. Sebagian besar ada teman-teman Arhan yang dari luar kota bahkan dari luar negara. Ternyata, Arhan seterkenal itu ya.

Sangking terkenal nya, dia juga mengundang beberapa artis luar negri dan artis dalam negri. Itu yang membuat suasana acara semakin ramai di kunjungi. Kurasa ini adalah acara pernikahan yang bukan privasi.

Pernikahan kami berakhir di pukul 22.00. malam. Mataku sudah sangat ngantuk berat. Setelah melepas make up dan segala aksesoris yang aku pakai, aku dan Arhan memutuskan untuk pulang kerumah. Kali ini, kita sudah tidak lagi tinggal di Apartemen. Arhan sudah menyediakan rumah untuk aku sendiri dan dia.

Selama perjalanan pulang berlangsung, sudah kuduga aku akan tertidur lelap. 10 menit kemudian, mobil berhenti. Kedua mataku terbuka karna tidak merasakan ada pergerakan mobil lagi. Dengan mata yang sipit, aku melihat Arhan yang keluar lebih dulu dari mobil.

Ceklek-

Dia membuka pintu mobil bagian dimana aku duduk didalam, lalu dengan perlahan Arhan menggendong ku dan membawa ku masuk hingga ke ruangan kamar. Sampainya di dalam kamar, saat Arhan hendak menidurkan ku ke ranjang. Dia terkejut dengan ulah ku yang tiba-tiba saja bangun dan lepas dari gendongan Arhan.

Aku ter bangun karna mengingat 35cm. Jujur, aku belum siap. Dengan rasa takut yang meningkat, aku berlari menghindari Arhan. Aku hendak membuka pintu kamar dan kabur, namun ternyata di kunci. Justru itu membuat ku semakin takut. Sedangkan Arhan berjalan lamban kearah ku, dia bertanya berkali-kali mengapa aku seperti ini.

Aku ketakutan, tubuh bergetar hebat. Sampai-sampai, aku memojok di dinding menyembunyikan wajah ku disana.

"Zora? Hei, kamu kenapa?" tanya Arhan bernada risau, kini dia berdiri tepat dihadapan ku. Sedangkan aku, aku masih saja menyembunyikan wajah ku pada dinding sangking ketakutan nya.

"Ja-jangan apa-apain aku Mas .." lirih ku ketakutan.

"Zora .., Mas ngga bakal apa-apa in kamu. Suer." kata Arhan mulai mengelus rambut ku. Elusan dari telapak tangan nya itu membuat ku tenang. Perlahan, tubuh ku sudah tidak tegang lagi. Rasa takut ku hilang seketika.

"Sini peluk." pungkas Arhan lembut menarik lengan kecil ku. Aku melangkah kan kaki satu langkah kedepan, karna jarak kita berdiri sangat dekat. Akhirnya tubuh ku melekat pada tubuh Arhan. Kami berpelukan.

Kami berdua diam sejenak dalam keadaan berdiri di tempat. Tangan Arhan masih saja aktif mengelus punggung dan rambut ku, dia melakukan itu agar aku tidak ketakutan seperti tadi.

"(Pasti dia mempunyai rasa trauma yang sangat besar)" pikir Arhan.

"Mau tidur sama Mas?" tanya Arhan lembut. Aku hanya mengangguk tak menjawab dengan suara.

"Ayo, jangan takut." ujar Arhan.

"La-langsung tidur yaa?" tanyaku gugup, mulai berjalan kearah ranjang.

"Iyaa .." lirih Arhan tengah menyelimuti ku.

Cup. Dia mencium kening ku lalu mematikan lampu ruangan dan menghidupkan lampu tidur. Setelah itu kedua tangan milik Arhan melingkar pada perut kecil ku. Jujur, untuk pertama kalinya .. ini terasa sangat geli dan tidak nyaman. Itu bagiku, bagaimana dengan kalian?

Aku tidak nyaman di posisi itu, akhirnya dengan penuh keberanian aku membalikkan posisi tubuhku kearah Arhan yang dimana kita akan saling berhadapan. Tetapi, yang kulihat adalah dada bidang suami ku. Kepala ku terlalu kebawah ternyata.

Aku mendengar suara nafas Arhan yang berat saat tidur. Aku dapat mendengar nya sangat jelas, selain aroma parfum Arhan yang aku suka, aku lebih suka lagi dengan suara nafas nya saat tidur. Kira-kira selain parfum dan nafas, apalagi yang bakal aku sukai dari Arhan?

Namun aku sedikit kecewa, Arhan sama sekali tidak ingat. Aku selalu butuh puk-puk an nya setiap malam sebelum tidur. Tetapi, dia sudah tidur lebih dulu.

"Zora, kamu itu tadi kenapa hm? Cerita ke Mas, gapapa .." tanya Arhan membuat ku kejut, ku kira dia sudah tertidur. Rupanya belum.

"Maaf, aku ketakutan." jawab ku lesu.

"Mas ngga apa-apain kamu kok, jangan takut soal itu." kata Arhan dengan suara berat nya yang khas, dia mulai mem puk-puk pantat ku.

Cup. Arhan mencium pucuk kepala ku kali ini. Sebelum aku tertidur lelap karna puk-puk an dari tangan Arhan. Aku ingin bertanya pada nya. "Mas?"

"Apa Zora?" balas Arhan.

"Kenapa Mas ngga manggil aku pake sebutan sayang lagi?" tanyaku, Arhan meringis kecil.

"Itu bukannya permintaan mu sendiri ya?"

"Ah, saat itu .. aku terlalu kesal ke kamu Mas. Jadi ngomong gitu .." pungkas ku dengan alasan yang ku buat.

"Hm, terus? Kamu minta apa?" tanya Arhan pura-pura tidak peka.

Aku terdiam sejenak. "Zora pengen Mas manggil sayang lagi kaya dulu." ucap ku malu-malu.

Arhan terkekeh sambil mengelus gemas rambut ku. "Iya sayang." ucap nya.

Jantung ku langsung berdebar hebat. Permintaan ku di kabulkan oleh nya! Seperti ini saja aku sudah senang ..

Beberapa menit kemudian ...

Ting! Handphone milik Zora berbunyi menandakan ada seseorang yang mengirim pesan. Arhan yang mendengar itu langsung curiga karna ini pun sudah sangat larut. Untung saja Zora sudah tertidur lelap dalam pelukan suaminya, jadi, Arhan bisa melihat isi pesan itu.

Dengan gerakan perlahan, Arhan mengambil handphone milik Zora yang terletak tak jauh dari ranjang. Dia membuka layar kunci dan segera melihat isi pesan chat WhatsApp.

Rendy
offline

Kemarin

Zor?
Lo tadi itu pas di kampus, di jemput ma siapa?
Zora
Zor
jawab

Hari ini

Zora
Lo kenapa ga masuk hari ini?
Zor?
Zora
Lo kenapa dah?
jawab pesan gue
[10:35]

Zora ..
hei
lagi apa?
kangen
[baru:saja]

---

SS BAGIAN CERITA TERFAVORIT MU! UPLOD DI STORY INSTAGRAM DAN JANGAN LUPA TAG SAYA YA:3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SS BAGIAN CERITA TERFAVORIT MU! UPLOD DI STORY INSTAGRAM DAN JANGAN LUPA TAG SAYA YA:3

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERWhere stories live. Discover now