Menghabiskan Waktu

32 22 0
                                    

Sore menjelang malam ini Anin dan Yuta sedang berada di street food Korea yang berada di Hongdae. Mereka berniat untuk mencicipi beberapa makanan karena Yoa pernah mengatakan kepada Anin bahwa makanan disana enak-enak jadi Anin mengajak Yuta untuk mencoba beberapa makanan disana.

Sebenarnya Anin sangat khawatir jika Yuta ketahuan berada diluar, apalagi pergi bersama seorang wanita yang bisa saja dirumorkan sedang berkencan. Mungkin Anin tidak akan keberatan jika ia berkencan dengan Yuta tapi ia hanya takut jika suatu saat itu akan merusak dan membuat popularitas nya menurun. Tapi Yuta mengatakan tidak apa-apa jika ingin pergi bersama karena ia telah siap menggunakan outfit yang berbeda dengan apa yang sering ia pakai di dorm.

"Bagaimana? Kamu ingin mencoba yang ini?" Tanya Anin sambil menunjuk makanan yang berbentuk bulat.

"Aku sudah lama tidak merasakan makanan ini" Ucap Yuta. "Aku mau yang ini" Lanjutnya sambil menunjuk beberapa makanan disana.

"Yuta... Kenapa kamu mengambil banyak makanan?" Tanya Anin sambil berbisik kepada Yuta. "Bagaimana jika kamu ketahuan dan terkena marah?" Lanjutnya.

Yuta mengamati wajah Anin cukup lama dan ia menatap mata Anin. Yuta merasa bahwa Anin terlalu khawatir dengannya. Mungkin saja ini kali pertama Anin pergi bersama seorang idol.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Anin, semua akan baik-baik saja" Ucap Yuta sambil membayar makanan yang mereka beli tadi.

Anin hanya menghela nafasnya saja lalu kembali berjalan bersama Yuta setelah mereka membeli minuman.

"Bagaimana kamu menghabiskan makanan sebanyak itu?" Tanya Anin saat mereka sampai didalam mobil.

"Kamu kan ada" Ucap Yuta. "Kita berbagi makanan ini bersama" Lanjutnya.

"Tapi it-"

Belum sempat Anin menyelesaikan ucapannya Yuta sudah mendaratkan telunjuknya tepat dibibir Anin.

"Kamu bisa membawa makan ini ke asrama kan katakan kepada mereka bahwa kamu membelikan ini semua untuk mereka" Ucap Yuta sambil menjauhkan jari telunjuknya dari bibir Anin. "Tidak ada salahnya berbagi bukan?" Lanjutnya.

"Kamu benar, tapi kamu?"

"Aku akan membawa beberapa makanan untuk dibawa ke dorm dan memeberikannya kepada para member"

Yuta menyalakan mobilnya dan melajukan kecepatan mobil. Hari itu mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama.

Saat Anin sibuk memainkan ponselnya tiba-tiba Yuta bertanya kepada Anin yang membuatnya terkejut bukan main.

"Apakah kamu mau aku perkenalkan dengan para member?"

Anin menatap Yuta dengan tatapan yang sulit diartikan. Apa yang dimaksud Yuta memperkenalkannya kepada para member? Memperkenalkannya sebagai siapa? Anin bingung. Sangat bingung.

"Apa maksud mu? Kenapa kamu mau memperkenalkanku kepada para member?"

"Tidak apa-apa siapa tau kamu mau aku perkenalkan kepada mereka" Ucap Yuta.

"I wish that Yut" Batin Anin. Tapi sungguh Anin tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Lidahnya terasa kelu.

"Tidak perlu"

Anin merasa seperti berkhianat kepada Yuta karena telah menyembunyikan perasaannya. Tapi bukankah tidak masalah jika kita menyembunyikan perasaan kita kepada orang yang kita cintai? Bahkan banyak orang menggunakan metode 'mencintai dalam diam'(?) mungkin itulah yang dimaksud Anin.

Yuta mungkin belum mengenal seperti apa Anin sebenarnya, tapi Anin? Ia jauh lebih mengenal Yuta. Tapi tidak ada yang tau bagaimana sifat Yuta saat dibelakang kamera kan? Karena banyak orang juga menilai orang hanya dari depannya saja.

Go in July | Nakamoto YutaWhere stories live. Discover now