Kejadian tak terduga

25 19 10
                                    

Malam ini Anin sedang mempersiapkan keperluannya untuk dibawa ke Jepang besok. Sebenarnya tidak banyak yang ia bawa, hanya beberapa pasang baju, dua pasang sepatu dan beberapa alat make up, seperti bedak, binyak wangi bahkan lipgloss. Sedangkan Yoa sendiri yang sedari tadi menyibukkan diri dengan bolak-balik kamar Anin hanya untuk menanyakan apa yang seharusnya ia bawa. Padahal itu keperluan Yoa sendiri, kenapa harus bertanya kepada Anin. Jelas keperluan mereka berdua berbeda.

Setelah mempersiapkan keperluannya untuk besok, Anin merebahkan dirinya ditempat tidur. Ia melihat ponselnya, ternyata Yuta sudah mengiriminya bebrapa pesan. Anin segera membuka roomchat nya dengan Yuta dan segera membalasnya.

Anin menghela nafasnya, lagi-lagi Yuta menanyakan tentang kesembuhannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anin menghela nafasnya, lagi-lagi Yuta menanyakan tentang kesembuhannya. Padahal ini sudah lebih dari seminggu Anin sakit, tentu saja Anin sudah sembuh 100%. Tapi Anin selalu menyukai bahwa Yuta selalu mengkhawatirkannya. Anin merasa bahwa ada seseorang yang sangat peduli dengannya, Yuta.

Setelah membalas pesan Yuta, Anin berdiri lalu berjalan ke kamar Yoa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah membalas pesan Yuta, Anin berdiri lalu berjalan ke kamar Yoa. Anin penasaran apa yang membuat anak itu seketika diam setelah sedari tadi bolak-balik ke kamar Anin. Tapi biasanya Yoa jika tidak bersuara dikamarnya, itu tandanya ia sudah tidur. Tapi Anin akan tetap mengecek kamar Yoa.

"Yoa?"

Anin masuk kedalam kamar Yoa yang ternyata masih terang, lampu kamar Yoa belum dimatikan oleh anak itu. Tapi saat Anin membuka pintu lebih lebar, ia menemuka Yoa sedang tidur dibawah dengan barang-barangnya yang masih berantakan membuat Anin menghela nafasnya dan memasukkan baju-baju Yoa kedalam koper. Anin melakukan ini agar ia dan Yoa tidak terlambat besok ke bandara.

Setelah memasukan barang-barang milik Yoa, Anin berniat ingin memindahkan Yoa keatas tempat tidur, Tapi masalahnya... Tubuh Anin tidak sebanding dengan tubuh Yoa. Jelas, Anin yang hanya tinggi 155cm dan Yoa yang tinggi 165 membuat Anin bingung bagaimana caranya agar bisa memindahkan Yoa keatas tempat tidur. Membangunkan Yoa pun Anin tidak tega, jadi Anin hanya mengambil selimut milik Yoa dan menyelimuti Yoa saja.

"Lebih baik aku juga tidur" Ucap Anin sambil mematikan lampu yang ada dikamar Yoa lalu meninggalkan kamar Yoa dan tidur dikamarnya sendiri.

Go in July | Nakamoto YutaWhere stories live. Discover now