Bimbang

26 17 7
                                    

2 bulan kemudian...

Malam ini Anin sedang duduk dibalkon kamarnya. Didepannya sudah ada meja yang diatasnya sudah ada tiga buku, dua buku tulis dan satu buku diary, juga ada beberapa alat tulis disana. Anin sedang tersenyum-senyum malam ini karena ia mengingat satu bulan yang lalu saat Yuta cemburu dengan Soyeol. Anin tertawa sekarang.

Jadi, saat itu Anin sedang pulang dari kampus bersama Soyeol sambil tertawa, entah sepertinya Yuta menyaksikan itu dari dalam mobil. Dan saat malam tiba, Yuta mengajak Anin untuk bertemu ditaman. Yuta meminta penjelasan kepada Anin, tapi Anin malah bingung dengan arah pembicaraan yang Yuta mulai. Yuta saat itu seperti orang frustasi, ia bahkan menanyakan 'Apa kita akhiri saja hubungan ini? Kamu lebih menyukainya kan?" Sungguh saat itu Anin tidak mengerti, hingga bertanya apa yang Yuta maksud dan Yuta mengatakan bahwa ia melihat Anin bersama dengan laki-laki lain saat pulang dari kampus sore ini. Saat itulah Anin tertawa dan menjelaskan bahwa dia adalah sahabat kami, Soyeol. Saat itu juga Yuta menyadari bahwa ia telah salah paham kepada Anin dan Yuta meminta maaf kepada Anin, tapi Anin malah tetap tertawa seperti meledek Yuta. Padahal Yuta serius saat ia meminta maaf telah salah paham kepada Anin.

"Yuta... Sebenarnya kamu bahagia tidak saat bersamaku?" Anin bermonolog sendiri.

Anin mengambil buku diary nya dan membukannya. Ia melihat halaman pertama yang ia tulis dengan tinta biru. Disana ia menuliskan tanggal. Setelah itu Anin membuka lembar kedua yang ia tulis dengan tinta hitam dengan tulisan...

Akhirnya aku bertemu denganmu disiang hari. Aku berpikir bahwa saat itu bukan dirimu yang aku temui tapi ternyata aku yang salah... Aku salah karena mengira bahwa kamu bukanlah orang yang aku cari...

Terimakasih karena telah hadir dalam hidupku, mewarnai hariku dan membuat aku tertawa. Jujur aku takut jika aku harus kehilangan dirimu suatu hari nanti, sedalam inikah perasaanku kepadamu? Sampai-sampai aku tidak ingin jika kamu pergi dan mencari rumah lain untuk kamu singgahi. Kamu boleh mengatakan bahwa aku adalah orang yang sangat egois yang mementingkan diri sendiri, tapi bukankah seperti itu jika seseorang telah menemukan cintanya?

Sebenarnya aku ingin sekali menulis lagi tentang dirimu, tapi disini sudah malam juga mataku yang sudah mengantuk tidak bisa diajak kerja sama, jadi sampai disini dulu.

Anin.

Anin ingin sekali kembali menulis didalam buku diary itu, tapi ia juga bingung apa yang harus ia tulis disana. Padahal banyak sekali kalimat-kalimat yang Anin simpan didalam hatinya, hanya saja ia sulit untuk mengungkapkannya.

"Yuta lagi ngapain ya?" Kini Anin melihat keatas, tepat melihat bulan sabit disana.

Anin tiba-tiba menyadari sesuatu bahwa waktu yang tersisa untuk tetap bersama Yuta tinggal 5 bulan lagi. Selama 3 bulan ini hubungan mereka belum juga dipublikasikan karena Anin yang belum siap mendapat banyak hujatan dari netizen. Anin akan melanjutkan kuliah di New York selama 2 tahun kedepan, tapi Anin masih bingung dengan hubungannya dengan Yuta. Tidak mungkin juga Yuta mau ldr dengan Anin bukan? Apalagi dengan waktu yang cukup lama. Ia akan kembali memikirkannya nanti setelah ia mendengar pintu asramanya diketuk-ketuk oleh seseorang.

"Eh siapa tuh?"

Anin berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar lalu menuju dapur untuk mengambil pisau. Anin hanya berjaga-jaga siapa tau ada maling disini tapi tunggu... Maling? Untuk apa dia mengetuk-ngetuk pintu? Ah bisa saja penjahat yang sedang menyamar agar bisa masuk kedalam asrama wanita.

Anin perlahan berjalan kearah pintu dan membukanya secara perlahan sambil bersiap-siap dengan pisau yang ada ditangannya dan...

"YAAAAA!!"

Go in July | Nakamoto YutaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum