Penyesalan

23 17 0
                                    

Sedangkan disisi lain, Yuta sedang tidak bersemangat untuk latihan, padahal besok mereka akan konser tapi Yuta benar-benar merasakan perasaan yang kurang enak didalam hatinya. Bahkan Taeyong sudah beberapa kali memanggil nama Yuta untuk tetap semangat dalam latihannya, tapi tetap saja Yuta tidak bersemangat. Akhinya ia meminta izin sebentar untuk beristirahat dan duduk ditempat duduk yang tersedia disana.

Yuta mengeluarkan ponselnya dan berharap bahwa Anin sudah memberitahunya bahwa ia sudah sampai di Jepang. Tapi satupun pesan dari Yuta belum dibaca juga oleh kekasihnya itu. Hingga ia pun mencoba untuk menghubungi Anin... Dan tetap tidak ada jawaban disana. Sudah lebih dari 3 jam Yuta mencoba untuk menghubungi Anin, tapi Anin belum juga memberi tanda-tanda bahwa ia akan membalas pesan dari Yuta membuatnya frustasi dan mengacak-ngacak rambutnya kasar.

"Ada apa?" Tanya Doyoung yang tiba-tiba ikut duduk disamping Yuta. "Apakah Anin belum membalas pesanmu juga?" Lanjutnya.

Ya, Doyoung tau hubungan antara Anin dan Yuta, karena saat itu Yuta yang memberitahu Doyoung bahwa ia mencintai gadis itu. Sebenarnya Doyoung juga sudah mengira bahwa Yuta pasti akan mencintai gadis itu.

"Belum" Ucap Yuta sambil menundukkan kepalanya. "Padahal sudah lebih dari 3 jam. Seharusnya Anin sudah sampai di Jepang sekarang dan menghubungiku" Lanjutnya.

"Mungkin saja bahwa ponsel Anin habis batrai, jadi ia tidak bisa menghubungimu" Ucap Doyoung sambil merangkul Yuta.

Yuta masih dalam tundukkannya. Ia sedang bergulat dengan pikirannya. Sebenarnya kemana Anin? Itulah yang ada didalam pikiran Yuta. Hingga Yuta tidak sengaja mendengar salah satu staff nya berbicara dengan staff yang lain.

"Apakah kalian tau bahwa ada warga Seoul yang mengalami kecelakaan di Jepang hari ini?"

"Benarkan?"

"Darimana kamu tau?"

"Aku baru saja melihat beritanya di tv tadi, dan katanya ada 2 gadis didalam mobil itu"

Yuta terkejut mendengar pembicaraan staffnya. Apakah itu... Tidak itu tidak benar. Yuta membuka ponselnya dan melihat berita-berita yang terjadi hari ini di Jepang. Yuta menemukan beritanya 'Dua gadis yang diketahui berasal dari Korea Selatan bertabrakkan dengan mobil yang melaju dengan sangat cepat dan diduga bahwa supir dari taxi tersebut mengantuk'. Sungguh Yuta ingin menangis sekarang, tapi disini bukan tempat yang cocok untuk menangis.

Yuta pun beridiri dari duduknya membuat Doyoung bingung dengan Yuta. Mau kemana? Itulah yang ingin Doyoung tanyakan, tapi sebelum Doyoung menanyakan hal itu, Yuta sudah pergi duluan entah kemana.

Yuta menaiki mobil yang ia pinjam dari salah satu staffnya. Yuta akan pergi ke rumah sakit terdekat yang jaraknya juga tidak sangat jauh dengan hotel yang dipesan Anin. untuk memastikan apakah itu benar-benar Anin.

Yuta mengendarai mobilnya dengan sangat cepat agar ia bisa sampai di rumah sakit dengan cepat. Yuta tambah frustasi sekarang. "Aku tidak bisa menjagamu dengan baik, Anin" Ucap Yuta sambil mengacak-acak rambutnya. Sungguh Yuta terus menyalahkan dirinya atas semua ini yang telah terjadi.

"Apakah karena ini kamu tidak membalas pesanku, Anin?"

Yuta benar-benar sedang bersenandika sekarang. Yuta sungguh mencintai gadisnya itu, hingga saat ini Yuta terus menyalahkan dirinya yang tidak bisa menjaga Anin. Padahal harusnya ia tau bahwa semua ini adalah takdir. Takdir yang harus disyukuri, bersyukur saja jika Anin masih bisa selamat.

"Anin, aku mohon bertahan untukku... Seperti waktu kamu tersenyum untukku"

Yuta kembali meneteskan air matanya. Ia tidak peduli dengan ponselnya yang terus berbunyi dan tertera nama Doyyie disana. Yuta tidak memikirkan tentang latihan dan konser yang akan digelar besok, yang Yuta pikirkan saat ini hanyalah Anin.

Go in July | Nakamoto YutaWhere stories live. Discover now