EPISODE 06 - TAKDIR MENJADI SEORANG PANGERAN

20 10 0
                                    

Setelah itu karena Syaoran ketahuan sedang bersantai dan tidak fokus pada tugasnya sebagai Pangeran, maka Ratu Yelan menantangnya untuk beradu Pedang. Ratu Yelan ingin mengetahui sampai manakah kemampuannya dan apa sudah layak menjadi seorang Pangeran dan Penerus Kerajaan ini?

(TRANG! TRENG! TRONG!) Mereka berdua pun beradu pedang menggunakan pedang kayu agar tidak ada yang terluka. Namun entah kenapa setelah menerima serangan yang kuat dari Ratu Yelan... (TRAANGG!!)
"Waaa!!" (BRUKK!!) seketika Pangeran Syaoran pun langsung terjatuh

"Syaoran, mengapa sekarang kau menjadi lemah? Apa hanya segini kemampuanmu?!" teriak Ratu Yelan yang tak menyangka akan kejadian ini

"Maafkan saya, Ibunda." Syaoran pun hanya bisa pasrah

"Setelah ini segera kau kembali ke ruanganmu! Lalu Yamazaki, Chiharu, sebagai Pengawal, kalian harus melatih Syaoran untuk bisa bertarung dengan pedang lagi!" perintah Ratu Yelan

"Baik, Baginda Ratu." ucap Yamazaki & Chiharu dengan seraya

"Saya tidak mau tahu!" bentak Ratu Yelan

Kemudian Pangeran Syaoran pun kembali ke ruangannya dan menyelesaikan pekerjaannya setelah itu barulah dia berlatih pedang bersama kedua Pengawalnya, Yamazaki & Chiharu. Sejak dari dulu Syaoran sangat ingin bisa mengalahkan Ibundanya, yaitu Ratu Yelan, dalam sebuah pertarungan seperti adu pedang. Namun hingga sekarang entah kenapa Syaoran tak bisa mengalahkannya? Padahal Ibunda Ratu Yelan adalah seorang wanita tetapi kenapa Pangeran Syaoran yang justru seorang Laki-laki tetap tak bisa mengalahkannya? Apa penyebabnya? Syaoran pun tak mengerti.

Syaoran pun jadi kesal karena tak bisa mengalahkan Ibunda Ratu Yelan sehingga dia mengeluarkan semua kekuatan dan semangatnya hingga tak sadar pedang kayu milik Yamazaki pun terpotong dan potongannya jatuh ke lantai saat sedang berlatih pedang. (TRANG! TANG! TRAK! TRAK!) Seketika Yamazaki pun terkejut, ini tidak seperti Pangeran Syaoran yang biasanya. Syaoran juga mulai merasa percaya diri karena kemungkinan suatu hari nanti bisa mengalahkan Ibundanya sendiri.

"Kalau begitu, coba bertarung dengan saya, Pangeran Syaoran!" Chiharu pun menantang Syaoran

"Baiklah!" Syaoran pun sudah bersiap-siap

(TRANG! TRENG! TRONG!) Syaoran & Chiharu pun saling bertarung dengan pedangnya, disini mereka tetap menggunakan Pedang Kayu. Pertarungan pun semakin sengit, ternyata sebagai Pengawal, Chiharu tidak ingin diremehkan hanya karena seorang Wanita. Syaoran pun hampir kewalahan saat bertarung dengan Chiharu namun disaat ada celah, (TRAANG!!) tiba-tiba saja pedang kayu milik Chiharu terlempar hingga terjatuh ke lantai. (TRAK! TRAK!)
"Tuan Syaoran, sepertinya anda baik-baik saja karena buktinya anda bisa mengalahkan kami berdua." kata Chiharu dan Yamazaki pun hanya mengangguk

"Tapi kenapa saat beradu pedang dengan Ibunda, aku tidak bisa mengalahkannya?" Syaoran pun bertanya-tanya

"Itu karena ada keraguan didalam hati anda." jawab Chiharu

"Keraguan didalam hatiku??" Syaoran pun terus bertanya-tanya

"Sebelum anda bertarung dengan Baginda Ratu, apa anda merasa takut dan ragu untuk melawannya?" tanya Chiharu

"Sepertinya begitu." jawab Syaoran dengan jujur

Jadi itulah yang membuat Pangeran Syaoran sulit untuk menang dari Ratu Yelan ketika beradu pedang, sekarang Syaoran pun mengerti. Lalu tak lama kemudian datanglah seorang Pembantu, yaitu Sakura, yang sudah menyiapkan handuk dan minuman dingin sebagai permintaan maaf atas kesalahannya yang bertanya pada Ratu Yelan untuk mengetahui dimana keberadaan Pangeran Syaoran setelah ruangannya dibersihkan hingga dia dihukum karena dikira malah bersantai. Meilin pun telah memarahi Sakura dan memperingatkannya agar lain kali saat bertemu dengan Ratu Yelan, tidak boleh bicara sembarangan, harus hati-hati. Meskipun begitu, Syaoran menganggap ini bukan kesalahan Sakura jadi sekarang semuanya sudah selesai. Ternyata seperti inilah jika takdir sudah menjadi seorang Pangeran, apa suatu hari nanti Syaoran bisa menjadi orang biasa?

-----BERSAMBUNG-----

The Prince and MaidWhere stories live. Discover now