Chapter 9

3.4K 594 225
                                    

Yoo jonghyuk mengalihkan pandangannya, melirik tajam ke seluruh arah. Bohong jika ia mengatakan tak takut. Tapi bahkan sedikit ketakutan telah menghilang sejak neraka abadi ini dimulai.

'Apa aku akan mati lagi kali ini?'

Pengkhianatan, keputusasaan, bahkan...saat-saat dimana orang-orang yang dicintainya mengorbankan nyawa mereka demi menyelesaikan skenario...

Jonghyuk telah lama membuang perasaan itu. Atau, setidaknya itulah yang ia pikirkan. Sejak awal, semua itu terus memendam menjadi trauma.

Tak akan ada yang mampu menyelamatkannya.

Ia kembali beralih menatap pria berambut merah yang duduk berhadapan dengannya. Berjarak meja berhias makanan mewah, tampilannya tidak tampak kampungan.

Sejujurnya, pria itu seperti telah terbiasa menghadapi kemewahan seperti ini. Seolah-olah, kemewahan dan dirinya adalah satu yang tak dapat dipisahkan.

Tunggu. Kenapa aku berfikir seperti itu?

Jonghyuk tiba-tiba mengalami hal membingungkan. Ukh...pertama-tama, meski setelah dunia berubah menjadi neraka ia tak begitu mempedulikan penampilan, ia tahu, wajahnya cukup baik. Setidaknya mampu membuat orang-orang berhenti berjalan hanya untuk melihatnya.

Masing-masing orang tentu memiliki standar kecantikannya masing-masing. Tapi pria di depannya...hei, bukankah dia terlalu tidak realistis?

Kulitnya berwarna pucat seolah ia manusia lemah yang akan tumbang hanya dengan sedikit sentuhan, namun warna rambut cerah serta baju yang dikenakannya tampak memiliki nuansa yang berbeda.

Itu seperti memperingatkan orang-orang dengan insting tajam sepertinya untuk tidak memperlakukannya dengan santai.

Tidak, tidak...!!!

Apa yang baru saja kupikirkan?

Sadarlah Jonghyuk!

Tapi...aku nggak masalah jika mati disini, tapi apa anak ini akan baik-baik saja?

Plak..!!

Saat sadar, ia mendapati dirinya telah memukul kedua pipinya.

Fyuh...apa yang sedang terjadi padaku? Hah...! Apa jangan-jangan anak ini memiliki kemampuan yang berhubungan dengan mengendalikan pikiran?!

Sialan...!

Tak kupercaya aku akan semudah ini terpengaruh oleh kekuatannya! Pria ini...kutarik ucapanku mengatakan ia lemah, dia pria yang berbahaya!

Jonghyuk kemudian memasang ekspresi marah di wajahnya.

Sementara itu...

***

Plak..!!

Njir, sudah kuduga!

-Cale, berhati-hati lah. Dia menyakiti dirinya sendiri...um, dia terlihat sedikit gila bukan?

-Kasihan, mana masih muda...

Mau tak mau ia cukup setuju pada para kekuatan kuno kali ini.

'Yah...sejak awal, dia terlihat mirip seperti beberapa orang yang kukenal. Tatapan itu, instingku cukup tajam untuk mengenali orang gila sepertinya.'

Cale diam-diam mengangguk bangga pada dirinya sendiri.

Astaga...ia akan hidup menjauh dari orang sepertinya...

[Pemilik Dungeon menyambut kedua tamu makan malam!]

[Pemilik Dungeon memberi hormat pada tamu terhormat yang menerima berkat dari para naga agung.]

Why is it so hard to make my dream come true?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang