Chapter 14

3K 540 79
                                    

"Manusia...?"

Kepak....kepak.....

'Ini....monster kan?'

Jihye berfikir keras. Jauh lebih keras dibanding saat-saat ia menggunakan otaknya untuk belajar ketika sekolah dulu.

'Bunuh atau....' ia melirik, menantikan reaksi masternya.

Bagaimanapun, meski terbilang agak waras, anehnya masternya itu mengetahui terlalu banyak hal.

Tiba-tiba,

"Tolong jangan menyakitinya."

Sebuah suara lembut namun penuh tekanan, membuat master serta muridnya merinding hingga menghentikan jari-jemari yang mencengkram pegangan pedang.

"Dad....dy....Cal-e...?"

"...? Siapa yang ayahmu nak? Aku tak ingat pernah memiliki seorang putri berusia 17 tahun."

Cale menguap malas sambil mengusap perlahan wajah pucatnya. Jari-jemari rampingnya membelai perutnya.

"Aku lapar. Ada makanan?"

Saat itu, Jonghyuk berfikir,

'Aku beneran mungut kompor kan?'

Dia tidak tahu sebelumnya. Namun sekarang, hanya mendengar suara kemalasan dengan campuran nada perintah seolah itu hal yang alami....Jonghyuk merasa,

'Akan banyak kejadian merepotkan kedepannya.'

Matanya mengernyit heran. Tidak,tidak mungkin. Hanya karna satu orang......nggak mungkin ada kejadian merepotkan kan...?

***

"Hmph! Ini cukup bagus untuk ukuran manusia sepertimu!" ucap Raon ketika menyelesaikan piring kesepuluhnya.

Ia bersendawa sambil memegangi perutnya yang semakin membulat.

Cale tidak mengatakan apapun, namun matanya serta mata jihye dan Jonghyuk mengatakan segalanya,

'Lebih seperti b*b*....'

Tapi imut sih, biarlah~~~

Mereka saling mengenalkan diri satu sama lain dengan acuh.

Seperti itu, dua hari berlalu sejak Cale terbangun dari tidurnya.

Dan sekarang, ia bertugas sebagai pengatur api untuk memasak.

***

"Kau mau pergi kemana?"

Seharusnya itu bukan urusannya, namun setelah melihat bagaimana makhluk bernama Cale ini selalu diam di tempat sampai ber-jam-jam tanpa merasa bosan, mau tak mau Jonghyuk bertanya,

Ada urusan apa sampai si pemalas satu ini beranjak dari kursinya?

Apa sesuatu yang luar biasa terjadi tanpa sepengetahuanku?

Jonghyuk cukup skeptis melihatnya. Melihat kembali ke masa sebelum ia regresi ke-3, sepertinya tidak ada sebuah event yang bakal terjadi.

Setidaknya untuk saat ini.

'Bikin cemas aja. Ngapain gerak-gerak, kau cukup duduk diam seperti biasa.'

Dibawah tatapan curiga yang dilontarkan pemuda tampan tapi telihat agak gila itu, Cale hanya bisa menghela nafas.

"Cuma mau jalan-jalan. Raon ikut bersamaku."

Barulah Jonghyuk menghela nafas lega. Dia tidak yakin dengan pria cantik itu, tapi bahkan di dunia yang hancur ini, naga tetaplah makhluk kuat yang dirinya sendiri sulit untuk melawan.

Why is it so hard to make my dream come true?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang