Chapter : 16

2.5K 432 65
                                    

'Bulat...'

Diamnya Jonghyuk membuat Raon memiring bingung.

"Ada apa manusia garang?"

"Kau..."

Suaranya sedikit tercekat. Ia harus mengatakannya....tapi itu sedikit...menyedihkan.

Jonghyuk merasa sedikit iba pada bocah yang bersemangat untuk belajar memasak, namun akhirnya harus merelakan impiannya karena keterbatasan fisiknya.

Bahkan di dunia yang hancur ini, masih ada yang namanya rasa kasihan dan peduli.

Ia frustasi beberapa saat, mencari kata yang dapat dikatakan agar tidak terlalu membuat bocah di depannya kecewa.

Tapi, sifat manusia bukanlah hal yang dapat diubah begitu saja.

"Kau tak bisa memasak."

Dia adalah bajingan yang telah terombang-ambing dalam kegelapan, bukan seorang penulis dengan kata-kata puitis.

Tentu saja, respon sang naga yang tak mengetahuinya, memiliki guntur besar di atas kepalanya.

'Tak...tak bisa memasak...?!!!'

~

"Raonderella! Apa-apaan ini?!"

"Ukh, syangad menjijikkan! Berani-beraninya dirimu menyebut diri ini sebagai kakak saat kau tak bisa memasak?!"

Raonderella menangis bingung. Air mata bawang terus terjatuh ketika daging panggang yang ia masak dijatuhkan ke lantai.

"Tidak! Aku...aku di fitnah kakakhk! Kakak Onderella! Kakak Hongderella!"

Hongderella mendengus jijik. Ia melemparkan sepucuk surat beraroma mentari di depan si bungsu.

"Keluarga ini tak membutuhkan anak yang tak bisa memasak! Pergilah dari sini, Raonderella!"

"Tidak!"

Raonderella melihat ke sekitar. Mencari sosok yang paling dipercaya dan dapat diandalkan olehnya.

Perlahan, ia melihat siluet dengan rambut merah mawar. Raonderella langsung berlari ketika ia menggantungkan harapan terakhirnya padanya.

"Father-mother! Aku...aku bisa masak!"

Father-mother melihat ke bawahnya. Gumpalan hitam bulat sedang menangis bawang.

Bibir merahnya tertawa mengejek. Membuka kipas bulunya, ia dengan sinis berkata,

"Aku tak membutuhkan anak yang tak bisa memasak!"

Suara langkah kaki terdengar berjalan mendekati.

"Itu benar. Kau tak bisa memasak."

Saat itu, Raonderella melihatnya.

Penampilan Jonghyuk dengan topi koki dan sertifikat memasak, membawa Father-mother dan keluarganya pergi meninggalkannya.

~

'Tidak...! Aku harus bisa memasak!'

Raon tiba-tiba menangis saat memikirkan adegan di kepalanya.

'Gimana kalo manusia meninggalkanku?'

Jonghyuk yang melihat bocah di depannya menangis karena kata-katanya, kalang kabut.

Cepat-cepat ia membuat alasan.

"Kom--Ccalee! Dia akan memakan apapun yang kau buat!"

"...Su-sungguh...?"

Jonghyuk mengangguk penuh semangat.

Why is it so hard to make my dream come true?Where stories live. Discover now