Chapter 12

3.2K 626 249
                                    

Jika ditanya, apa yang paling menarik mengenai pria berwajah paling tidak realistis yang ditemuinya? 

Dia akan menjawab, warna rambutnya.

Jonghyuk jelas mengingat warna cerah seperti api, panas yang membara. Itu sebabnya, ia terheran-heran.

Mengapa warna semangat seperti itu terlihat sangat kontras dengan ekspresi lesu dan pemalasnya?

Lalu tiba-tiba, saat ia kembali terbangun, seperti mimpi...

Rambutnya berubah warna menjadi hitam. Seperti langit malam yang memabukkan, pria itu tampak seperti seseorang yang berasal dari korea.

Rambutnya menghitam secara tiba-tiba, dan itu tidak berubah selama tiga hari berikutnya.

Namun, saat pria itu kembali membuka matanya...warna rambutnya kembali menjadi merah seperti mendapat sebuah vitalitas.

Glup...

Jihye tanpa sadar meneguk ludah, 'tidur cantik, bangun semakin cantik! Ada apa dengan dunia yang bersikap tak adil ini? Hei, para dewa sekalian! Lebih baik kalian segera mengaku, kalian ini bersikap pilih kasih kan?! Ia kan? Ngaku!'

Tentu saja, tak ada satupun kata yang keluar dari bibirnya yang bergemetar. Pasalnya, masternya juga memiliki wajah yang bisa dikatakan mendapat sedikit pilih kasih para dewa saat pembuatannya.

"Tampaknya kau sudah sadar." kata Jonghyuk, bersikap sedingin mungkin.

[Rasi bintang 'Hakim api seperti iblis' menggelengkan kepalanya pada sikapmu.]

Anehnya, situasi si pemilik rambut merah tampak aneh. Lebih tepatnya...ia terlihat terbangun pada pandangan pertama, namun matanya tampak kosong seolah ia linglung.

Pria itu bahkan tidak berbicara. Ia hanya duduk di lantai dan tiba-tiba mengobrak-abrik saku mantelnya.

Namun tindakannya sukses membuat Jihye serta Jonghyuk hampir berlutut  menyembahnya.

Kenapa?

Karena pria yang tampak linglung itu mengeluarkan sekantong marshmallow berukuran besar dari sakunya.

[Para Konstelasi memandang dengan tatapan iri pada inkarnasi Lee Jihye dan inkarnasi Yoo Jonghyuk.]

"Wfttt...!! Uhuk,uuhhuuuukkkk!!!"

Mata Jihye membulat seperti ikan koi, tampaknya ia berusaha meraup udara sebanyak mungkin, sangking terkejutnya ia.

Sementara itu, Jonghyuk sudah mematung dari tempatnya.

Belum sempat meredakan ekspresi keterkejutan, pria itu kembali mengeluarkan teflon berukuran besar dari sakunya lagi.

'Do-dododoraaaeemo*...!!'

'Njirr, nggak cuma monster, tapi sekarang fiksi menjadi nyata?! Tapi yang ini bukan bentuk rubah...manusianya lebih bagus sih...'

Jihye rajin mengulurkan tangannya mengambil keduanya. Jonghyuk tampak tenang dipermukaan, meski tangannya bergerak seperti kilat menusukkan marshmallow menjadi bentuk sate.

Sayangnya, master beserta muridnya itu gagal menghentikan sudut bibir mereka yang tertarik manjah.

"Bi-bisakah kita memakan ini master?"

"Kelihatannya tak berbahaya, layak dimakan." balas Jonghyuk, mendekatkan marshmallow ke api kompor kecil.

Saat mata keduanya berbinar tidak sabar,

Tragis...marshmallow seketika terbakar hingga tak meninggalkan jejak.

[Rasi bintang 'Secretive plotter' tidak jadi iri.]

Why is it so hard to make my dream come true?Where stories live. Discover now