chapter 21: di rooftop

51.6K 3.9K 144
                                    


di siang hari yang terik atau lebih tepatnya panas luar biasa karena ini di indonesia, terdapat 2 Pemuda yang sedang ngadem di rooftop.

raihan yang lagi nyantai sambil main game dan ridwan yang sibuk baca buku yang kemarin ga jadi baca buku hasil rekomendasi dari mira.

"kalo dipikir-pikir lisa tuh aslinya cantik ya tapi kelakuan nya dan tampangnya aja yang bikin orang istigfar"

celetukan dari ridwan tanpa berfikir kedua kali membuat raihan sontak menatap nya, melupakan gamenya yang tidak diperhatikan lagi.

"lo bener, tapi kalo disuruh berubah juga ga mempan"balas raihan mengingat kelakuan lisa yang membuat dirinya bergidik geli.

"ya itu masalahnya"ridwan mengangguk-angguk setuju, ngomong sambil baca buku tanpa natap lawan bicara nya raihan.

"rian, lu masih nge crush in dea?"tanya raihan memperhatikan dengan baik reaksi ridwan yang ternyata biasa saja.

"engga, nyerah gue."ridwan balas menatap raihan yang menahan senyum nya.

"seriusan?"tanya raihan lagi memastikan dan kembali dibalas anggukan oleh ridwan.

lalu setelah nya senyap kembali di antara mereka, keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing sampai ridwan bersuara.

"hubungan kita ini apa sih? It's not like we're friends with benefits"

ridwan mengeryit mencoba berfikir kenapa raihan menghukum nya saat itu padahal keduanya tidak memiliki hubungan lebih selain teman.

"setelah kejadian kemarin gue anggep lu pacar gue dan lu dilarang nolak."dengan tanpa persetujuan dari kedua belah pihak raihan main memutuskan sendiri, ia nunjukin senyuman menyebalkan.

"tapi lu ga ada nembak gue, "Gumam ridwan yang terdengar pelan, seperti nya agak kesal dengan cara raihan yang tidak romantis.

Raihan diam-diam mendengar ucapan polos ridwan, terlihat kecewa tapi juga malas untuk menanggapi.

ridwan kembali membaca bukunya, berusaha buat ga mikirin tentang bisa-bisanya diri nya homo an bareng raihan atau tentang raihan yang ga romantis kek dilan sedikit pun.

Raihan memandang ke arah lain, mulai berfikir apa yang harus ia lakukan agar Ridwan senang.

tiba-tiba senyuman miring tanda jahil muncul di wajah Raihan, seperti nya Raihan Memiliki rencana.

Dor!

Raihan mengarahkan jarinya yang membentuk seperti pistol pada Ridwan yang tersentak kaget dan bingung.

"lo ngapain, njirt?"Ridwan menatap heran dan kesal, tapi raihan malah tertawa puas.

"lu kan minta gue tembak,"dengan wajah tanpa dosa nya raihan tersenyum lebar pada Ridwan.

'si babi,' batin Ridwan mengumpat.

"ga gitu maksud gue dodol! "

Buk!

Sebuah buku yang dibaca Ridwan melayang tepat di kepala Raihan dan sudah pasti pelakunya adalah ridwan sendiri, Raihan hampir kehilangan keseimbangan tapi akhirnya berhasil nahan badan nya karena timpukan yang ga main-main.

"sshh..sakit loh,"Raihan mengusap-ngusap kepalanya menatap melas pada ridwan yang tidak peduli.

"oh."ridwan berpaling dengan posisi lain menghadap ke luar, tidak mau Menatap raihan yang masih tersenyum seperti orang bodoh.

di timpuk buku bukan nya kesakitan, ini malah senyum-senyum kaya orang ga waras, emang bener cinta membutakan otak.

Senyuman raihan berubah menjadi senyuman tipis, bergerak lebih dekat pada Ridwan lalu memeluk Ridwan dari belakang.

Ridwan menghela nafas berat, masih kesal dengan candaan Raihan yang garing dan bocah banget.

diam dengan keadaan Raihan yang memeluknya dari belakang dan Ridwan yang menatap ke langit.

"rian.."suara rendah Raihan yang terdengar tepat di depan telinga nya membuat tubuh Ridwan menegang.

ridwan meneguk ludah kasar, takut dengan suara rendah Raihan yang terus memanggil namanya.

dan deru nafas Raihan yang terdengar berat, belum lagi dengan tangan Raihan yang memeluk pinggang nya sangat erat bahkan hampir seperti meremat.

"rain?"dengan suara yang agak bergetar ridwan memberanikan diri untuk bersuara, entah bagaimana ia menjadi sosok yang selalu takut jika raihan sudah begini.

"hm?"hanya deheman dari Raihan yang didapat Ridwan, raihan terlalu menikmati suasana dalam memeluk ridwan.

ridwan kembali diam dengan tubuh yang tegang karena posisi nya saat ini, merasakan bibir tebal Raihan yang menciumi tengkuknya.

"k-kenapa?"jika bisa ridwan ingin melarikan diri dari dekapan berbahaya Raihan.

Raihan tak membalas, tangannya menarik tangan Ridwan lalu mengarahkannya kebelakang.

Raihan menuntun tangan ridwan untuk menatap nya yang berada di belakang.

Perlahan tangan ridwan diarahkan ke bagian bawahnya yang masih tertutupi celana.

ridwan memperhatikan tangannya yang berada tepat diatas penis Raihan yg menyembul di dalam celana, ternyata raihan ngaceng dan mau ngasih tau ke Ridwan.

"njing"Ridwan refleks menjauhkan tangannya dari milik Raihan, menatap takut tapi juga kesal dengan Raihan.

"ngewe kuy"ajak raihan dengan cengiran lebarnya.

Plak!

"raihan anjing babi bangsat sialan gila ga guna asd$fgh&#/!∆jk.."

Dan begitulah akhirnya Raihan yang ada hanya mendapatkan pukulan bertubi-tubi dan banyak nya makian dari ridwan, bukannya dapat jatah yang ada malah dapat gebukan.

Tbc.

walah-walah sange an ni bocah.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang