"jelly boi" ||50

7.2K 571 37
                                    


bad boy x Sange boy
———


  Setelah acara petasan tanda pembukaan festival selesai, sekarang stand-stand sudah beroperasi jual beli atau pentas seni di tengah lapangan utama yang mulai menampilkan keramaian.

ridwan duduk di kursi penonton, mata nya terlihat ngantuk memperhatikan pertunjukkan drama teater di panggung. tangan kanan nya memegang jus apel dan sebelah nya lagi ponsel nya yang menampilkan login game.

bukan salah nya juga jadi sendirian di tengah kerumunan ini karena raihan hilang entah kemana meninggalkan nya. hanya meninggalkan pesan di layar ponsel nya yang mengatakan raihan pergi dengan kawan lama nya.

ini ga seperti kaya raihan ga bertanggung jawab, buktinya ada beberapa kantong plastik berisi jajanan di kursi samping ridwan agar ia tidak begitu bosan menunggu raihan.

berdehem singkat, ridwan meletakkan ponsel nya kala suara musik tari di atas panggung berubah menjadi alunan musik hangat.

mata nya bergerak menelisik sosok di atas panggung, tubuh tegap tinggi dengan garis wajah nampak serta ekspresi menghayati nya dalam bernyanyi.

entah siapa itu, ridwan tak terlalu peduli tapi yang pasti suara itu memukau.

setidaknya suara pemuda di atas itu membuatnya lebih tenang dari kekesalan pada raihan barusan.

di bagian akhir lagu yang memelan, pemuda di atas panggung itu menangkap siluet wajah ridwan di kursi penonton. tanpa sadar senyum nya mengembang saat bertemu pandang dengan mata sayu ridwan yang balas menatap datar.

hirup piruk sorak penonton seolah bising di pendengaran, tenggelam dalam lamunan panjang dari kontak mata yang segera di putus ridwan.

sial, ridwan baru menyadari bahwa itu adalah reenjana.

menunduk cepat, ridwan memilih memainkan ponsel nya seraya memijit pelipisnya demi menutupi wajah nya dari pandangan aneh reenjana.

sudah pasti ada yang salah dengan orang itu, fikir ridwan mendecih malas.

"hei, ngapain anak manis sndirian disini?"

suara berat mendayu dengan aksen asing itu tertangkap pasti di telinga ridwan, ia meringis menyadari suara itu berasal dari si pemuda gila.

memilih tidak menjawab, Ridwan menatap ke arah lain kala reenjana berjongkok tepat di hadapan tempat nya duduk.

"kau menyukai nya? umm?"sesuatu yang berat di paha ridwan membuatnya dengan reflek menunduk hanya untuk mendapati wajah reenjana menumpu di paha nya dengan ekspresi sungguh-sungguh.

ridwan mengernyit heran, apa yang dilakukan orang aneh ini? asal menempel kan wajah nya di paha orang.

"maksud?"

"lagu nya, dan... suara ku. apa kau menyukai nya?" datang darimana sifat dominan clingy ini berasal hingga hinggap di tubuh reenjana? pening rasanya memikirkan itu.

Ridwan berdehem mengiyakan, hampir saja ingin menendang tubuh yang sedang bergelayutan di kaki nya jika saja tidak melihat air di sudut mata reenjana.

alis ridwan bertaut, balas menatap dengan bingung lalu menghela nafas pelan.

"lu nangis?" ucapan ridwan hanya di gelengi reenjana, ia menyembunyikan wajah nya kali ini.

posisi ini aneh, reenjana yang berlutut di depan ridwan dan menelungkupkan wajahnya di paha ridwan. ia bersikap seolah tak pernah ada hal buruk terjadi sebelumnya membuat ridwan kesal setengah mati.

"Bad boy × Sange boy! " || BLWhere stories live. Discover now