"ukuran yang lebih panjang?" || 01

188K 8.7K 932
                                    

Ridwan dirgankara , Pemuda tampan bergariskan wajah lembut itu terlihat berjalan santai di koridor sekolah nya seolah saat ini dirinya tidak terlambat masuk sekolah.

maklum, anak teladan menurut kamus milik nya itu adalah masuk sekolah tepat pukul 8, bukan jam 7.

Melihat Lorong koridor yang sangat sepi, dirinya hanya ditemani hembusan angin dengan cahaya matahari yang mengarah langsung padanya membuat kesan tampan dan rupawan nya semakin nampak, ia bersiul santai melirik sana-sini.

"oi,"panggilan seseorang dari arah belakang membuat langkah nya terhenti.

menolehkan kepalanya ke belakang untuk mengetahui siapa yang memanggil nya.

Irfan raihan mahendrra, tersenyum simpul ke arahnya, merangkul pundak nya akrab lalu kembali melanjutkan jalannya bersama.

raihan memperhatikan sekitaran untuk memastikan bahwa tidak ada siapapun yang memergoki dirinya dan ridwan datang terlambat.

"bolos kuy"ajak raihan dengan nada sedikit berbisik pada ridwan yang hanya berdehem menanggapinya.

setelah mendengar jawaban dari temannya, raihan segera menarik ridwan ke arah belakang sekolah.

---

"lo napa terlambat?"raihan memecahkan keheningan setelah mereka berdua memutuskan bolos dan bermain ponsel masing-masing di belakang sekolah.

"ga ada sih, cuman gue nya aja yang terlalu kobam kemarin malam"jawab ridwan tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponsel.

"nyebat ama mabuk aja terus kerjaan lu"sindir raihan yang membuat ridwan menatapnya tidak terima.

"kek lu engga aja bego"ridwan mengeryit kesal dengan pernyataan raihan, sedangkan raihan yang Mendengar nya hanya terkekeh.

"eh tapi, kok lu ikutan telat juga?"tanya balik ridwan pada raihan yang malah tersenyum-tersenyum tidak jelas, cukup jelas Ridwan curiga.

"ga nyadar waktu gue, malem tadi gue marathon nonton bokep eh malah keterusan ampe jam 2 malam"ujarnya berbisik terus ketawa-ketawa ringan.

ridwan hanya memutar bola matanya malas mendengar nya.

"gila,"hanya satu kata yang keluar dari mulut ridwan untuk menanggapi nya.

"oh iya, anu lu klo tegang berapa cm?"pertanyaan raihan yang tiba-tiba membuat ridwan tersedak ludahnya sendiri.

"12 km, emang napa?"Ridwan menatap heran raihan yang terlihat memasang wajah sombong nya.

"dih anjir, lu pikir apaan tu burung?punya gue aja 19 cm kalo ga tegang" ucap raihan penuh percaya diri beda lagi dengan ridwan yang melotot tidak percaya.

"bohong banget lu anjing"

raihan melirik ridwan yang terlihat meragukan nya, ia tersenyum lebar menyiratkan sesuatu.

"ga percaya?"tanya raihan, sebelah alisnya naik tanda menantang.

"iya, gue ga percaya"balas ridwan dengan jelas bahwa ia benar-benar ragu akan hal itu.

raihan tidak berucap lagi, menarik lengan ridwan untuk berdiri lalu menyeret nya ke toilet pria yang kebetulan berada di belakang sekolah.

toilet tersebut sangat bersih tapi jarang ada yang menggunakan nya sebab letaknya yang berada di belakang dan jarak nya yang agak jauh dari kelas-kelas, nama nya juga bangsa mager.

entah untuk apa di bangun sejauh ini dari daerah jangkauan para warga sekolah yang mager.

"lepas."ucapan ridwan memang begitu tapi tangan nya tidak bergerak untuk memberontak karena dirinya tahu itu tidak ada gunanya, lagian dia males buang tenaga.

raihan tidak menjawab, masuk ke dalam toilet dengan tangan nya yang masih memegang lengan ridwan lalu masuk ke dalam salah satu bilik toilet sambil menyeret ridwan.

ketika masuk ia segera mengunci pintu bilik tersebut agar tidak ada yang masuk ataupun membukanya.

raihan duduk di atas closet, menepuk kedua pahanya memberi isyarat pada ridwan untuk duduk di pangkuannya sebab bilik tersebut jadi terasa sempit untuk di masuki 2 orang.

"duduk." titah raihan yang masih tidak di lakukan oleh ridwan, ridwan sok menulikan telinga nya.

raihan menarik tangan ridwan untuk duduk membuat sang empu limbung ke arahnya dan di dudukan paksa di atas pahanya.

"lu mau ngapain sih?"ridwan terlihat risih dengan posisi nya seperti ini, memandang ke arah lain daripada harus melihat wajah cabul raihan yang menatapnya dalam.

"gue pengen buktiin kalo gue serius tentang anu gue yang sepanjang itu walaupun ga tegang."jelas raihan membuat dahi ridwan mengerut tanda tidak mengerti.

ridwan hanya diam karena dirinya masih tidak mengerti, lalu matanya langsung terbuka lebar ketika raihan membuka resleting celananya yang berada di tengah kedua pahanya.

"hei, gue tau lu gila tapi kan ga gini juga" ridwan menahan lengan raihan yang ingin membuka boxer milik nya sendiri, ekspresi nya keliatan panik.

"bukan gitu, gue cuman mau lu ngeliat aset yang bakal jadi milik lu juga nanti" ucapan raihan sontak membuat ridwan menamparnya.

"sialan."umpat ridwan kesal dengan raihan yang malah terkekeh gemas lalu kembali melanjutkan aktivitas nya.

ridwan yang sebelumnya menatap ke arah lain Sekarang memberanikan diri untuk melirik ke bawah,

matanya mengerjap polos ketika melihat penis raihan yang panjang dan besar belum lagi ternyata punya raihan sekarang sedang tegang.

"suka, hm? lo bisa bayangin gimana penis ini menuhin lubang berkedut lu? ah.. pasti indah banget"bisik raihan dengan ucapan nya yang sangat vulgar, tangan nya meremas pinggang ramping ridwan.

"bangsat!" ridwan berdiri dari duduknya, lalu keluar dari bilik toilet dengan keadaan kesal sekaligus malu.

"lo ga mau tanggung jawab? punya gue tegang gegara lu!"teriak raihan menggema yang dibalas ribuan umpatan dari Ridwan yang mulai menjauh dari toilet.

Tbc.

fictional character account ig:@rdn.drgnkara
information here! and other things

gue ingetin lagi bahwa ini engga menyinggung siapapun termasuk pemeran yang ada di cerita gue,
Nama dan sifat hanya terinspirasi dari dua siswa di kelas gue, sedangkan cerita nya hanya berdasarkan karangan semata.

Ini adalah asupan untuk manteman siswi di kelas gue yang juga nge ship mereka berdua.

ga berniat buat disukai banyak orang.

dan gue ga tanggung jawab kalo masih ada yang polos tapi udah terlanjur kebaca:)

Terimakasih-!

"Bad boy × Sange boy! " || BLWhere stories live. Discover now