"fuck you." || 47

20.1K 1K 48
                                    


saat ini sudah berlalu nya jam pulang, sekitar setengah jam yang lalu.

dua lelaki tinggi tegap dengan baju seragam acak-acakan dan dasi yang di biarkan menggantung tak terikat rapi tengah berjalan beriring menuju lapangan belakang.

mereka terlihat mengobrol santai dalam artian kata-kata yang diikuti umpatan dalam candaan dari keduanya sampai langkah mereka berhenti di depan kumpulan orang di tengah lapangan.

"jadi? inpo apaan yang mau lo bilang je?" raihan memulai obrolan pada sosok yang duduk bersila santai di tengah lapangan sedikit jauh dari kumpulan lain nya.

yang dipanggil menoleh lalu menatap keduanya bergantian, "lo bedua, pembimbing buat kemah bebas di bukit belakang."

dahi Ridwan mengerut, mengerjap sebentar lalu membuka mulutnya untuk protes.

"kok gue?" suara berat khas remaja dari ridwan bernada tidak terima.

"bukan lu doang, kalian berdua." ulang cowo yang bernama jeje itu dengan wajah datarnya merapikan seragam nya ketika berdiri dari duduk nya.

mendengar jawaban itu ridwan mendengus kasar. berjalan ke kerumunan yang sedang mengobrol sambil mengemasi barang bawaan dan keperluan kegiatan.

raihan malas tapi mengingat bareng ridwan kekasih tercinta nya jadi tidak ada alasan untuk mengeluh.

menghampiri ridwan yang tenggelam di kerumunan siswa-siswi yang sedang duduk, berdiri atau sambil rebahan di tengah lapangan, mereka sibuk mengobrol dan tidak sulit menemukan ridwan diantara mereka.

ridwan yang sedang mengenakan hoodie berwarna cream nya sedang duduk mengobrol dengan seorang siswi. tanpa berpikir panjang raihan langsung duduk lalu memeluk tubuh ridwan dari belakang dengan erat.

bergelayut di leher dan pundak ridwan. memeluk nya sambil bergumam tidak jelas namun tidak mengganggu ridwan sama sekali.

kedua tangan raihan melingkar sempurna di pinggang yang meramping itu, sesekali mengusap perut rata ridwan pelan.

ridwan nampak sudah biasa dan tetap mengobrol tenang dengan siswi yang merupakan anggota pengurus osis, juga akan menjadi penanggung jawab di kemah sekaligus festival tahunan sekolah.

setelah tahu informasi lebih lanjut ridwan tinggal menunggu waktu selesai persiapan festival nanti agar dirinya bisa pulang dan mengambil barang yang diperlukan.

melirik kecil ridwan menghela nafas heran "rain, kenapa sih?" ridwan mengedikkan sebelah bahu kiri nya guna menyadarkan raihan yang mulai menutup mata di bahunya.

yang ditanya membuka mata lalu mendusel kan wajah nya di punggung ridwan, mengeratkan pelukannya.

"..cinta lo."

ridwan mengernyit, mendengar kata-kata raihan yang teredam apalagi dengan suara nya yang berat dan serak.

"hah?"

"i love you, rian."

hening sesaat, ridwan melepas pelukan raihan lalu berbalik untuk duduk berhadapan dengan raihan.

"...."

raihan menyengir lebar, melupakan sekitaran yang masih banyak orang lain.

ridwan terkekeh geli sebelum berdiri dari duduk nya lalu menatap raihan yang masih duduk memandang nya setia menunggu jawaban.

"fuck you."

itulah balasan ridwan diiringi seringaian tajam puasnya, meninggalkan raihan yang terbengong.

gelak tawa terdengar keras dari raihan yang masih duduk, ia menoleh pada sang kekasih yang segera membaur berkumpul dengan yang lain.

"fuck me then,"

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang