chapter 23: Baca pidato

38.2K 3.6K 293
                                    


Raihan dan Ridwan yang setelah selesai makan siang lagi bersantai di kantin, masih mau mencerna makanan katanya.

"habis ini mau kemana? masih ada jam istirahat,"tanya raihan sambil menatap jam tangannya.

"ga tau,"balas ridwan sembari meminum susu coklat nya yang sisa sedikit, mengedikkan bahunya acuh.

"kalo gitu ke kelas aja lah,"raihan bangkit dari duduknya, mengambil ponsel dan dompetnya yang ditaruh di atas meja.

ridwan ikut bangkit lalu mengikuti Raihan yang mau bayar ke kasir kantin.

"berapa bu?"tanya Raihan pada ibu kantin.

"40 ribu rai, tumben kalian makan di kantin ini"ujar sang ibu kantin seraya tertawa kecil.

"hehe iya bu, akhir-akhir ini emang agak jarang makan di kantin sana bu"sahut Raihan tersenyum ramah.

Raihan memberi kan sejumlah uang untuk membayar sesuai dengan harganya, dan langsung diterima oleh ibu kantin.

"kalian ini selalu berdua terus ya kemana-mana "ibu kantin terlihat tersenyum melihat dua sahabat yang dari dulu ga pernah terpisah.

"temen dari kecil gimana ga bareng terus buk" kali ini Ridwan Menyahut.

"Misi bu,"raihan menarik tangan ridwan untuk pergi sembari mengangguk ramah pada ibu kantin yang masih tersenyum.

·

"Hari ini ada pelajaran apa?"tanya raihan di tengah perjalanan menuju kelas.

Mereka berdua berjalan beriringan membuat ridwan di samping nya menoleh dan menjawab.

"bahasa Indonesia, kenapa?"jawab ridwan.

Raihan tersenyum simpul melihat raut wajah bertanya-tanya yang terlihat polos di wajah ridwan.

"gue nanya doang, love"raihan mengecup pipi ridwan dan tertawa ketika melihat ridwan yang menggerutu.

"nanya mulu lo kek dora"ketus ridwan berjalan lebih cepat meninggalkan raihan.

"by, tunggu ayangmu~"suara dari raihan yang lebih terdengar kek orang lebay membuat ridwan mendengus geli.

"diem su!"teriak ridwan yang sudah masuk ke dalam kelas sedangkan raihan masih di depan kelas.

Raihan segera melengos masuk dan mengikuti ridwan yang sudah duduk di kursinya, raihan ikut duduk di bangku sebelah ridwan.

"Kasar banget njir"raihan iseng mencolek dagu ridwan yang langsung ditepis oleh si empu.

"Paan si? heran deh pangeran"ridwan masang tampang angkuh natep sok ga suka sama Raihan yang malah ketawa.

"Pangeran? Lu cocok nya jadi putri,"ujar raihan yang membuat ridwan mengerang Kesal.

"Putri darimana? Lu galiat kontol ini apaan?"sarkas ridwan yang ditanggapi kekehan ringan dari raihan.

"emang apaan?"tanya raihan bersikap seolah ga tau.

"rak getok juga pala kau!"ancam ridwan menunjukkan satu tangan nya yang siap membogem.

Raihan menyengir, tiba-tiba jadi ga berani lagi buat ngejahilin ridwan yang udah berlebih kesal.

Setelah nya raihan dan Ridwan segera membenarkan duduknya dengan rapi, kalian tau kenapa? karena ada guru yang sudah masuk untuk memulai pelajaran.

"baiklah, untuk melanjutkan pembacaan pidato kemarin bagi yang belum sempat di panggil silahkan maju kedepan apabila namanya disebut."Ucap guru bahasa Indonesia pada semua murid.

"Anna lyssira,"panggil sang guru yang mulai menyebutkan beberapa macam yang kemarin tidak sempat membaca kan pidato.

raihan dan ridwan terdiam, baru menyadari bahwa minggu kemarin guru bahasa Indonesia mereka menyuruh membuat sebuah pidato dan dibacakan di depan kelas.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang