Bab V: Supernatural League

4 0 0
                                    


Hari minggu pertama di tahun yang baru. Setelah selesai ke gereja, seperti biasa Keluarga Mikaelson akan pergi ke jantung kota Sydney untuk makan siang. Setelah makan siang, Avram dan Rayga mengantar Yuna ke Sydney Metallurgy University di daerah Manly bersama seorang supir.

Akhirnya mereka sampai di sebuah hotel yang megah di sisi pantai Manly. Mobil mereka melewati hotel tersebut. Persis di sebelah hotel ada sebuah jalan untuk mobil yang ditutup pintu gerbang dengan dua orang penjaga. Supir Avram menunjukkan kartu pengenal Mikaelson Corporation kepada seorang penjaga.

Penjaga satunya membuka gerbang lalu mobil menyusuri jalan di sebelah hotel tersebut. Ketika sampai ujung jalan maka mobil berbelok memasuki gedung hotel. Ternyata bagian bawah hotel dimana mobil berbelok dan masuk adalah batas dimensi spiritual dengan dunia manusia. Sehingga tidak ada orang biasa yang menyadari bahwa itu adalah gerbang dimensi spiritual.

Begitu mobil melewati gerbang dimensi spiritual, mereka melihat dua buah gedung kembar tinggi yang megah dan dikelilingi dengan pantai dan lautan yang luas. Kali ini Yuna sangat senang, akhirnya seperti Rayga dia dapat kuliah di Sydney Metallurgy University. Dari mobil Rayga sudah menghubungi para teman-temannya untuk bertemu di lobi gedung Asrama Timur.

Begitu mobil berhenti di lobi, terlihat Brianna, Sonia, Seung Mi Sun, Leonard, Jabal dan Chaka sudah menunggunya. Begitu turun dan masuk ke lobi, Rayga langsung disambut pelukan dan ciuman hangat di pipi oleh Sonia. Tindakannya membuat Brianna dan Seung Mi Sun terlihat kurang suka dengan sikap Sonia. Rayga tidak membalas memeluk bahkan dia sibuk menyalami Leonard.

Jabal dan Chaka terlihat terdiam karena memperhatikan kecantikan Yuna. Sampai ketika Rayga mengajak bersalaman, tangan Rayga tidak mendapat balasan. Leonard menyikut Jabal yang berteriak kesakitan dan membuat mereka semua tertawa kecuali Chaka.

Chaka bergumam: "Rayga pergi, datang adiknya yang cantik. Kesempatan untuk mendekatinya."

Yuna baru saja menerima kopernya dari supir dan hendak berjalan ke arah kerumunan. Avram menyalami teman-teman Rayga satu persatu kemudian dia pergi ke arah lift. Rayga memperkenalkan Yuna kepada teman-temannya satu persatu.

Rayga berkata: "Yuna, ini Seung Mi Sun. Kalian akan tinggal sekamar di lantai 8 dengan nomor kamar 811."

Seung Mi Sun memuji: "Kamu sangat cantik, mari kita saling merias wajah bersama."

Yuna menjawab: "Terima kasih."

Rayga bertanya: "Dimana Sarah, saya tidak melihatnya? Saya mengirim pesan juga tidak dijawab?"

Brianna sedikit cemburu: "Kok kamu fokus mencari yang tidak ada bukannya fokus mengucapkan perpisahan kepada yang sudah menunggumu."

Rayga tersenyum: "Brianna, kamu tahu bahwa Sarah adalah temanku yang pertama di sini. Wajar jika saya mau mengucapkan berpisah kepadanya. Tetapi jika Sarah belum ada ya sudah. Ayo teman-teman mari kita semua naik ke tempat makan untuk berbincang-bincang."

Mereka semua naik ke lantai dua sedangkan Seung Mi Sun dan Yuna pamit terlebih dahulu untuk menaruh barang bawaan Yuna dan menyusul kemudian.

Keesokkan harinya, pukul 07.30 Rayga telah bersiap dan hendak sarapan pagi. Rayga menggunakan kaos T-Shirt berwarna putih kesukaannyadengan tulisan 'I am alive because of my faith', celana panjang berwarna hitamdan sepatu olah raga berwarna putih.

Rayga mendengar suara alat pengering rambut sedang bekerja lalu dia mengetuk pintu kamar di sebelahnya dan memanggil: "Renata, sudah pukul 07.30. Kita butuh waktu 15 menit untuk berjalan maupun menggunakan kereta ke Martin Place."

Terdengar suara Renata yang berteriak dari balik pintu: "Iya kak Rayga, saya sedang mengeringkan rambut, nanti kita jalan pukul 07.45 saja."

Rayga membuka kulkas dan mengambil sebuah botol susu ukuran dua liter. Kemudian dia menuangkan sereal dan susu ke dalam mangkok lalu mulai menyantapnya. Dia membuka telepon selularnya untuk melihat pesan.

Angels Battle 3 SupernaturalWhere stories live. Discover now