3. Pangeran Zhico

506 125 2
                                    

Sel, 22 Feb. 12.13

JADI SELAMA INI GUE YANG JADI SELINGKUHAN LO?


-------


"Coco liat ke kamera!" Teriak Abizar mengarahkan ponsel baru miliknya pada Zhico. Zhico tersenyum tipis, tidak bisa di katakan tersenyum karena sudut bibirnya hanya terangkat hitungan detik.

Abizar mendesah. Pasrah dengan makhluk satu ini.

"Muka ganteng lo percuma banget!" Keluh Abizar. "Nih liat muka gue!"

Zhico menatap wajah Abizar. "Kenapa sama muka lo?"

"Standar!" Sahut Geo yang baru datang dengan nampan berisi makanan pesanan mereka.

Abizar tertawa mendengar perkataan Geo, lucu sekali wahai manusia satu ini. Dengan percaya dirinya mengatakan wajahnya standar? Lihatlah gaya rambut kuno itu, bapaknya saja sudah lebih modern. Dan apa kabar kaca mata jadul itu?

"Cih, lo ketolong sama Daddy lo yang kaya aja. Kalo engga, gue yakin lo jadi bahan bullyan di sekolah!"

Geo mengedikkan bahunya acuh. "ketika mahluk jelata iri!" Ujarnya.

"Kurang ajar!" Abizar sudah akan memiting kepala Geo, namun ia menghentikan aksinya ketika melihat perempuan yang ia hindari mendekat ke arah meja mereka.

"Siaga satu!" Kode Abizar.

Zhiko dan Geo menghela napas berat. Lalu, mereka pura-pura makan bakso dengan tenang. Padahal, jiwa mereka ketar-ketir menti pertunjukkan selanjutnya. Nasib-nasib, punya teman playboy. Yang buat ulah Abizar yang ikut terkena imbasnya mereka.

BRAKK!

"Astagfirullah!" Geo membenarkan kaca mata miliknya yang terkena cipratan kuah bakso, untungnya ia penganut bakso pakai kecap tanpa sambal dan saos.

Geo melirik Zhico, membantu lelaki itu membersihkan pakaiannya. Bisa kena omel seharian jika Ummanya Zhico mengetahui baju putih Zhico terkena noda. Katanya, membersihan baju berwarna putih sama dengan menguras tenaga satu hari penuh. Padahal sekarang sudah ada laundry, ah, Geo memang tidak bisa menyeimbangkan pola pikir emak-emak.

"Umma bisa ngomel!" Tangan Zhico terus membersihkan baju seragam putihnya yang kini terdapat noda.

"Beli lagi aja Co, nanti gue bilang ke pihak koperasi. Gratis buat lo, yang ini di buang aja. Biar gak ke tahuan umma!" Ujar Geo santai.

Zhico menghela napasnya lebih berat dari sebelumnya. Susah jika masalah rakyat bersubsidi di selesaikan oleh cara sultan.

"Hai!" Sapa Abizar dengan cengiran Khasnya; wajah tanpa dosa alias muka tebal.

"JADI SELAMA INI GUE YANG JADI SELINGKUHAN LO?"

Kantin yang riuh mendadak hening. Mereka memusatkan perhatian kepada permasalahan rumah tangga Abizar dan Rania.

Di sekolah mereka genk Abizar Cees memang sudah terkenal. Abizar yang terkenal seleb, dan suka sana-sini. Geo anak culun tapi crazy rich dan otak cerdas, sedangkan si dingin Zhico hafidz qur'an dengan suara merdu dan wajah super ganteng.

ZhicoWhere stories live. Discover now