6. Fakta Unik Zhico

468 130 6
                                    

25Feb. 14.56
--------------------

SUMPAH, GUE GAK LIAT APAPUN! MINUS GUE NAMBAH!

---------------

6. Fakta Unik Zhico

Papi menghela napas dalam ketika melihat rumahnya gelap gulita seperti tak berpenghuni. Lampu-lampu belum di nyalakan. Apakah Sayang pergi dan belum kembali?

Buru-buru papi membuka pintu dan menyalakan lampu di ruang makan. Semuanya masih berantakan. Papi mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Anak itu harus tau aturan!" Ujar Papi marah.

"Papah, itu-" tunjuk Nazimah pada noda darah yang sudah mengering di lantai.

"Sayang, sepertinya terluka!" Sahrini menatap jejak telapak kaki yang menaiki lantai 2, di mana kamar Sayang dan Nazimah berada.

Papi buru-buru mengikuti jejak kaki Sayang, membuka pintu dengan perasaan cemas. Bagaimana pun Sayang satu-satunya darah dagingnya.

Di ruangan yang gelap ini. Papi dapat melihat sosok Sayang yang tertidur dengan kaki terluka. Papi mendekat, mengelus rambut Sayang pelan. Lalu, menelpon teman dokternya untuk datang ke rumah.

Di tatapnya sekali lagi wajah damai Sayang, banyak sekali hal yang papi ingin ucapkan. Namun, saat bola mata berwarna hazel menatap papi, emosi papi selalu memuncak tanpa bisa di kendalikan. Membabi buta dan tak ada lagi perasaan menyayangi dalam jiwanya. Jadi, hanya saat mata itu terpejam papi bisa menyayangi Sayang. Tanpa, di hantui bayang-bayang mengerikan masa lalu.

Nazimah meletakkan paper bag yang papi belikan untuk Sayang pada meja di samping tempat tidur.

Kamarnya kini terbagi dua semenjak Sayang memasuki rumah ini, ranjang besarnya di gantikan dengan ranjang berukuran single. Papi memaksa Sayang agar tidur satu kamar dengannya. Katanya, agar Sayang lebih terkontrol.

"Nanti ada Om Fadlan ke sini buat bersihin luka dia. Tolong jangan lupa ingatkan dia untuk shalat!"

Nazimah mengangguk patuh pada Papi.

Setelah mendengar pintu di tutup, Nazimah mendekat ke ranjang Sayang. Ia menatap sendu wajah sayang yang sedang tertidur pulas. Sebagai seorang anak yang di tinggal pergi ayah kandungnya saat masih kecil, ia tau bagaimana rasa sakit Sayang saat di bentak Papi dan Papi lebih memilih membawa istri baru dan anak tirinya.

Tapi, di sisi lain Nazimah juga cemas, kasih sayang yang selama ini papi berikan untuknya terbagi dua dengan anak kandung Papi.

__________

Sayang menguap lebar, mengucek matanya yang berair. Pelajaran sejarah membuatnya lebih sering menguap. Tak sanggup lagi jika harus menahan kantuk.

"Gaven!" Panggil Sayang dengan berbisik. Ia akan meminta lelaki itu untuk berpindah posisi.

Tempat duduk Gaven berada di paling pojok menghadap jendela, di kelilingi tubuh jangkung siswa di kelasnya. Tempat paling strategis menyembunyikan tubuh mungil Sayang. Siapa tau, saat ia bermimpi tiba-tiba histori kerajaan yang tengah pak Iwan ceritakan memasuki mimpinya.

Sayang mencoba memanggil Gaven sekali lagi, sayangnya lelaki yang sering menyebut dirinya sendiri 'lelaki tampan tak tertandingi' itu budeg maksimal. Atau memang sengaja tak menghiraukannya. Dasar, kemarin saja ucapannya manis. Mana segala bilang akan menjaga Sayang dan melindungi Sayang dengan segenap kekuatannya.

Alah Taikkkk koecengg!

Sepertinya Sayang harus memanggil Gaven jalur dunia maya. Jadi, ia memutuskan untuk meng spam chat.

ZhicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang