Satu

990 54 0
                                    

"Apa?! Dijodohin? Ma, Pa, hidup aku tuh gak sebercanda itu ya yang bisa seenaknya kalian jodoh-jodohin!" Wanita bernama Lerina itu tidak bisa menahan emosinya ketika ia baru saja mendengar bahwa ia berencana dijodohkan oleh orangtuanya dengan pria yang katanya adalah anak dari rekan lama sang Papa. Perjodohan yang berdasarkan sebuah kesepakatan. Penyebab awalnya adalah perusahaan milik Papanya terlilit banyak hutang sampai dinyatakan pailit atau bangkrut. Belum lagi sang Mama yang tadinya menjadi dekan di sebuah fakultas dari universitas ternama, kini hanya menjadi dosen di kampus swasta biasa akibat dipecat karena difitnah telah membocorkan sebuah hal yang bersifat rahasia pada orang diluar lingkup fakultas yang menjadi tanggung jawabnya dulu.
Semua aset yang dimiliki keluarganya sudah habis tidak tersisa tapi itu semua nyatanya masih menyisakan banyak sisa hutang yang dimiliki oleh perusahaan sang Papa. Lalu rekan lama Papanya ini akhirnya memberi tawaran untuk membayarkan semua sisa hutang tersebut secara cuma-cuma atau gratis dengan syarat perjodohan yang dibahas tadi. Lerina tentu tidak terima, ia merasa dijual oleh orangtuanya sendiri sekarang.

"Lerina, kita gak punya pilihan lain, kamu masih kuliah semester akhir. Mama cuma kerja jadi dosen dan Papa sekarang cuma jadi karyawan biasa yang bahkan bukan karyawan tetap. Kamu mau mengharapkan apa dari kita Lerina? Uang gaji Papa sama Mama cuma cukup untuk biaya kuliah kamu dan makan kita sehari-hari. Hutang itu terlalu banyak, Na. Mama dan Papa gak sanggup."

Lerina menatap tidak percaya pada orangtuanya yang duduk di hadapannya sedangkan ia sudah berdiri karena tesulut emosi sejak awal ia mendengar tentang perjodohan itu.

"Jadi aku dijual nih sama kalian?" Tanya Lerina dengan tawa mirisnya.

"Gak gitu sayang," sang Mama yang tadi diam akhirnya bersuara.

"Apalagi Ma? Kalian tuh emang gak pernah peduli ya sama aku! Waktu kalian lagi diatas, wah kalian sibuk sama pekerjaan kalian masing-masing. Papa sibuk sama perusahaannya, Mama sibuk jadi dosen yang ambisius, kalian berdua sibuk sampai gak punya waktu untuk aku. Dan sekarang? Di saat kalian lagi jatuh, aku dimanfaatin? Aku gak nyangka loh kalau Papa dan Mama akan setega ini sama aku!"
Lerina terus mengeluarkan apa yang ada dalam isi hatinya. Perlakuan Mama dan Papanya sudah terlalu menyakiti Lerina. Ia tidak bisa menahan semuanya lagi. Lerina tidak terima diperlakukan seperti ini.

"Maafin Papa dan Mama ya?" Sang Papa melirih, dan Lerina hanya membalasnya dengan tawa sarkas.

"Aku gak mau Pa! Aku gak akan mau dijodohin! Aku tuh gak bisa apa-apa, gimana mau jadi isteri orang?! Banyak tuntutannya! Harus masak! Harus ngurus suami! Gak Pa! Aku gak bisa, maaf."

Lerina pun pergi begitu saja tanpa memedulikan panggilan dari orangtuanya.

Yang diucapkan Lerina memang benar, Lerina tidak bisa melakukan apapun dengan baik. Ia terbiasa dilayani oleh pelayan di rumah besarnya dulu. Bahkan sampai sekarang ketika keadaan ekonominya sudah berubah. Tidak ada yang ter-upgrade dalam kemandiriannya. Ia selalu mengandalkan sang Mama yang dulu mungkin diringankan oleh ART tapi sekarang semua urusan rumah jadi tanggung jawabnya.

Lerina pergi dengan berjalan kaki tanpa tujuan. Ia tidak tau harus kemana. Jadi yang ia lakukan hanyalah terus berjalan di trotoar yang sampingnya jalan raya besar tempat kendaraan berlalu lalang. Kalau dulu Lerina mungkin akan pergi dengan mobilnya, tapi sekarang tentu saja ia tidak punya. Bukan hanya mobil yang sekarang tidak ia punya, teman pun begitu. Semua teman-temannya menjauh pasca bangkrutnya perusahaan sang Papa.

Lerina menghembuskan napasnya. Air mata yang ia tahan agar tidak keluar karena tidak mau terlihat semakin kasihan akhirnya luruh juga ketika sambil berjalan ia meratapi hidupnya. Sejak dulu hidupnya tidak pernah ramah, selalu berantakan. Ia merasa tidak pernah punya siapapun. Ia selalu merasa kosong dan kesepian bahkan sejak dulu, sejak ia masih berstatus anak orang kaya. Tapi dulu ia bisa mencari pelarian dengan belanja apapun yang ia suka, atau pergi menraktir teman-temannya yang sebenarnya ia tau tidak pernah tulus dengannya. Kalau sekarang, Lerina harus lari pada apa? Pada siapa? Di saat orangtuanya bahkan menjualnya demi bisa membayar hutang.

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiWhere stories live. Discover now