Tiga Puluh Lima

288 37 3
                                    

Baekhyun mengerjapkan matanya setelah melalui mimpi yang sangat buruk. Tangannya langsung terasa hangat ketika matanya terbuka sedikit seperti ada yang menggenggamnya erat membuatnya ingin membuka matanya semakin lebar.

"Baek?"

Mendengar suara lirihan itu, Baekhyun langsung dengan penuh membuka matanya. Dan benar, ketika matanya sudah benar-benar terbuka, Baekhyun langsung mendapati sosok itu di sampingnya sedang menggenggam erat tangannya.

"Eri?" Panggil Baekhyun seraya bangkit dari baringannya.

Si wanita mengangguk sambil tersenyum. "Lo gapapa? Lo baik-baik aja kan? Gak ada yang luka kan Ri?"

Lerina yang duduk ditepi kasur Baekhyun, mengangguki pertanyaan bertubi-tubi dari suaminya, "Gue gapapa. Lo yang kenapa-napa. Tadi lo pinsan di pinggir jalan depan hotel."

Baekhyun membalas genggaman tangan Lerina, entah kenapa matanya panas dan ingin menangis, "Gue kira...."
"Gue kirain cowok brengsek itu....."
"Ba-bakal ny-nyakitin lo ju-ga."

Dengan suara bergetar, Baekhyun berbicara.

"Enggak. Gue gak sadar kalau gue diikutin. Orang itu sebelumnya juga bertamu ke apartement lo waktu masih ada gue."

"Kenapa gak bisa dihubungin? Kenapa bisa ke arah bogor?"

"Gue gak engeh kalau salah naik bis, terus gue ketiduran jadi gak tau udah sampai mana. Pas bangun gue udah dapet banyak pesan dari lo sama bang Kaivan, langsung aja gue turun dan shareloc ke kalian. Untungnya orang itu gak sadar pas gue turun jadi dia masih ikut bisnya. Abis itu Bang Kaivan yang sampe duluan jemput gue dan gue kirain lo gak akan datang karena pesan gue gak dibales. Gue cari minum dulu sama bang Kaivan pas balik arah liat mobil lo dan lo udah pinsan. Hp gue mati, jadi gak tau lo telpon. Bang Kaivan juga lupa ngabarin lo. Maaf ya?"

Mendengar seluruh penjelasan Lerina, Baekhyun menghela napasnya panjang. Pria itu memandang Lerina, mengusap rambutnya lembut, merasa luar biasa lega karena wanitanya tidak apa-apa.
"Gue takut banget Ri."
"Gue cari lo ke seluruh penjuru hotel, gue bahkan berniat buat bukain pintu kamar hotel satu-satu."
"Ngebayangin lo ngalamin kayak apa yang Yuna alamin...." Baekhyun menggelengkan kepalanya kuat.
"Terlalu serem Ri, gue gak bisa."
"Rasa khawatir dan takut itu bikin gue mau mati."
"Gue---,"

Lirihan Baekhyun terhenti ketika Lerina menangkup wajahnya untuk kemudian menyatukan bibir mereka. Air mata Baekhyun luruh bersamaan dengan ciuman itu.

Lerina yang mengawali, tapi pada akhirnya Baekhyun terbawa suasana dan mulai membalasnya. Pria itu bahkan sudah melingkarkan tangannya di pinggang sang wanita. Mendorong pelan tubuh Lerina agar semakin dekat dengannya, dengan tangannya yang lain mengusap tekuk Lerina dengan lembut.

Saat keduanya hampir kehabisan napas, ciuman itu pun terputus.

"Ngerokok ya?" Tuduh Lerina.

Baekhyun tersenyum kecil lalu mengangguk, "Dikit."

"Gak enak, rasa rokok!"

Pria itu terkekeh akan reaksi sang isteri, sebelum menarik Lerina masuk ke dalam dekapannya.

"See? Kejadian hari ini itu definisi gue gak bisa hidup tanpa lo. Hidup gue udah terlalu bergantung sama lo Baekhyun. Bodoamat deh gue mau dibilang ceroboh kek, manja, masih kayak anak-anak, gapapa. Asal sama lo. Gue mau jadi kayak anak-anak  aja kalau bisa dijagain terus sama lo."

Baekhyun hanya tersenyum, ia mengeratkan pelukannya. Menyembunyikan wajahnya di bahu Lerina. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh Lerina dan mengecup bahu waniya itu juga.

"Sehari ini aja gue udah dibikin khawatir setengah mati sama lo, Ri. Gimana gue bisa biarinin lo hidup tanpa gue?"

"Iya makanya jangan."

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang