Lima Puluh Tiga

226 27 0
                                    

(Beberapa saat sebelumnya)

Baekhyun tidak mau melepas genggaman sang isteri meski Lerina sudah pulas tertidur, terdengar dari napasnya yang teratur. Pria itu justru mengusap-usap Lerina dengan tangan sebelahnya, entah itu diperut, lengan, ataupun kepala sehingga membuat Lerina semakin nyenyak tertidur.

Tak berselang lama, datanglah Yuna bersama ayah Tio. Padahal Baekhyun merasa belum memberi tahu, tapi mereka pasti mendapat informasi dari Kaivan.

"Keadaan Lerina gimana?" tanya ayah Tio tanpa basa-basi dengan wajah khawatirnya.

"Dia sendiri bilang cuma kecapekan, tapi aku belum temuin dokternya. Aku harus pastiin sendiri dan bicara sama dokternya," balas Baekhyun.

Ayah Tio mengangguk, "Terus kenapa masih di sini?"

"Lerina baru aja tidur Yah, aku nunggu dia pules dulu."
"Karena ada kalian, aku titip Lerina ya, aku mau ke dokternya dulu."

Ayah Tio dan Yuna pun mengangguk. Baekhyun pergi untuk menemui sang dokter yang ia dapat informasinya dari rekan kantor Lerina bahwa dokter yang memeriksa Lerina tadi sedang makan siang dulu.

Kebetulan ketika Baekhyun hendak mencari keberadaan sang dokter, yang dicari pun memunculkan diri dengan mandiri datang ke UGD.

"Dok, pasien yang namanya Lerina itu isteri saya, dia pinsan kenapa ya dok? Bener cuma kecapekan aja?"Baekhyun langsung bertanya pada sang dokter setelah ia dibawa duduk untuk bicara dengan nyaman berdua dengan dokter tersebut.

"Oh jadi anda walinya, iya tadi saya sudah sempat menjelaskan dengan pasien sendiri dan rekannya kalau pasien itu menderita anemia. Mungkin kedengarannya remeh, cuma anemia, tapi anemia untuk ibu hamil itu cukup beresiko lebih, baik untuk sang ibu ataupun bayinya. Iya benar, pasien juga kelelahan, dan kelelahan itu diakibatkan dari anemianya sendir. Jadi saya menyarankan pasien untuk bedrest dulu, dijaga dengan betul makanannya, dan aktivitasnya jangan yang terlalu berat. Kalau berkenan, sebaiknya pasien dirawat inap dulu walaupun tadi saya udah bicara ke pasien langsung dan mbaknya menolak, bilangnya mau istirahat di rumah."

Baekhyun tentu saja terkejut mendengar penjelasan sang dokter. Terkejut dengan sakit yang diderita Lerina dan terkejut dengan fakta bahwa Lerina bernit menyembunyikan keadaannya itu.

"Resiko untuk kandungannya sendiri itu apa dok?" tanya Baekhyun lagi

"Bayi bisa saja lahir prematur, dan resiko terburuknya adalah keguruan atau bahkan mati janin. Ibunya juga berkemungkinan mengalamani pendarahan selama kehamilan atau pun saat persalinan nanti kalau anemia ini tidak segera diatasi."

Baekhyun menelan ludahnya sendiri, mendengar diagnosa dokter memang selalu tidak menyenangkan. Pria itu memejamkan matanya, menahan gemuruh dalam dadanya yang rasanya sudah campur aduk. Khawatir, marah, kecewa dan.... takut juga mungkin?

"Tapi tenang aja, kalau ditangani dengan cepat dan dengan baik, semuanya akan aman."

"Saya mau isteri saya di rawat inap di sini dulu dok. Dan tolong.... beri penanganan terbaik untuk isteri saya."

***

Lerina sudah mendengar cerita dari Yuna, bagaimana Baekhyun tau soal sakitnya itu. Yuna kira Baekhyun sudah membicarakannya pada Lerina tapi ternyata belum, dan Yuna jadi merasa tidak enak walaupun memang bukan salahnya.

"Baekhyun sekarang dimana Kak?" Tanya Lerina. Ini sudah malam, dan suaminya belum juga menampakan diri lagi di depan Lerina.

"Aku dapat kabar dari Risya kalau Baekhyun masih di kantor."

"Aku mau telpon dia," Yuna mengangguk, wanita itu menberikan ponsel Lerina yang ada di nakas kepada sang adik ipar untuk menelpon suaminya itu.

Lerina pun segera menelpon Baekhyuk setelah menerima ponselnya. Tiga kali nada dering berbunyi, tapi panggilannya justru diputus, di tolak oleh Baekhyun yang langsung membuat hati Lerina ngilu seketika karena ia tidak pernah mendapat perlakuan demikian dari Baekhyun.

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang