Tiga Belas

255 37 0
                                    

Lerina yang sudah siap dengan pakaiannya untuk berangkat ke kampus kini fokus pada Baekhyun yang sedang menaruh 2 piring pancake di atas meja makan. Pria itu juga sudah berkemeja, lengannya panjangnya itu digulung sampai siku selama ia membuat pancake tadi untuk mereka berdua sarapan. Sang isteri tidak tau kalau Baekhyun mau repot-repot membuat pancake bahkan disaat pria itu sudah kemejaan.

"Baek, kenapa gak suruh gue aja?" Tanya Lerina, ia merasa tidak enak dengan suaminya.

"Kenapa harus suruh lo?"

"Ya kan gue-- isteri lo."

Mendengar itu Baekhyun tersenyum, "Iya tau kok. Seluruh dunia juga kayaknya tau lo isteri gue Ri."

"Ish! Serius, harusnya gue aja yang bikin sarapan."

"Gue lagi pengen aja bikin pancake," jawab Baekhyun.
"Ayo duduk, sarapan, abis itu gue anter lo ke kampus," tangan Baekhyun meraih pergelangan tangan Lerina, menariknya pelan dan membuat wanita itu duduk di kursi makan, disusul oleh dirinya yang memilih duduk di samping isterinya.

Mereka pun menyantap sarapan mereka tanpa percakapan yang berarti. Sebelum akhirnya diselesaikan oleh mereka, dan diakhiri Lerina yang mencuci piring.

Sedangkan Baekhyun sedang mencari dasi di lemarinya. Biasanya ia ke kantor tidak pernah serapih ini, pria itu paling anti pakai dasi kalau tidak diperlukan, karena terasa mencekik lehernya, lagipula ia juga tidak pandai memakainya. Kalau diperlukan memakai dasi, ia selalu minta pakaikan Risya atau bisa juga Kaivan.

Dan sekarang Baekhyun harus memakai dasi karena ia harus mendampingi sang ayah yang mempunyai pertemuan penting. Kata ayahnya, selama Hadrian belum lulus kuliah, Baekhyun-lah yang harus mendampingi ayah angkatnya itu sebagai anak tertua jika ada pertemuan antara kolega bisnis seperti sekarang, meskipun nanti perusahaan utama sang ayah jatuh pada tangan Hadrian bukan dirinya.

Itu alasan kenapa Baekhyun ingin membuat perusahaan sendiri, bukan dari warisan atau diturunkan. Meskipun masih masuk ke dalam anak perusahaan ayahnya, setidaknya ia memegang kuasa atas perusahaannya sendiri, dan ia punya niat kalau perusahaannya sudah lebih besar, ia akan memisahkan diri dari perusahaan sang ayah dan menjadi perusahaan yang berdiri sendiri. Mari doakan mimpi Baekhyun yang satu itu.

Bukannya tidak pernah Baekhyun ditawarkan untuk mengambil bagian dari perusahaan utama sang ayah, ia pernah, tapi ia tolak, karena merasa tidak pantas. Tentu saja itu hak-nya Hadrian sebagai anak kandung ayah angkatnya, bukan?

"Ri...," Baekhyun yang sudah mendapatkan dasinya kini menghampiri Lerina yang baru saja selesai mencuci piring.

"Ya?"

"Bisa pakein dasi gak?" Tanya Baekhyun.

"Tumbenan pake dasi, biasa juga kaosan!"

"Ye... gue juga ogah kalau gak harus!"
"Gue disuruh temenin ayah ketemu kolega bisnisnya, katanya harus rapih!"

Lerina hanya ber-oh ria, "Sini!"
"Pake nanya gue bisa apa gak. Jaman SMA, kalau upacara yang pasangin dasi lo, siapa?!"

Baekhyun menyengir menampakan gigi rapihnya, "Cewek gue."

Lerina tidak merepon, kini ia sudah berhadapan dengan Baekhyun, mengambil dasi itu dari tangan pria dan mulai memasangkannya di leher sang suami.

"Siapa cewek lo?"

"Yang sekarang jadi isteri gue."

"Oh wow! Harus gue kasih selamat karena udah menikah sama cewek lo pas SMA?"

"Boleh."

"Congrats!"

"Makasih."

Si wanita hanya tersenyum miring, "Sama-sama!" Balasnya.
"Nih, dah selesai!"

Married With Ex (BYUN BAEKHYUN) - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang