Part 41

2K 200 14
                                    

Hello guys sebelum kita sambung part-nya boleh gak yang baca tuh tolong follow dan vote!! Jangan cuma baca doang😁😁
Next part bakal aku kunci ya, yang follow aja yang bisa baca..

Untuk yang udah follow, vote dan selalu komen terima kasih banyak yaaa😍😍

_____________________________________

Rayyan Pov

Aku baru turun sebentar beli minuman pesanan Adam, balik ke mobil Nayya sudah tidur.

"Jangan dibangunin ya, kasian mama capek itu" Kataku ke anak-anak yang juga baru masuk mobil.

"Mama capek banget keliatannya pa, kasian mama seharian jagain aku sama adik-adik dan sekarang diajak muter mall tadi" Kata Dinda.

"Iya makanya kalian kan udah gede ya, jadi tolong mama kalau mama butuh apa-apa. Memang kadang mama gak minta tolong tapi kalau kalian liat mama lagi beres-beres bantuin ya" Dinda dan Ninda mengangguk serempak.

Setelah aku memposisikan kepala Nayya dengan benar aku menginjak gas dan menuju rumah.

Rumah

"Tolong bawain ke dalam kasih sama Om Adam ya" Aku serahkan minuman tadi.

Aku beralih ke pintu samping untuk menggendong Nayya.

"Eh kenapa mba kak?" Tanya Adam yang duduk diruang keluarga.

"Kecapekan Dam, makanya tidur tadi pas nunggu kakak mesan minuman kamu" Jawabku.

Badan Nayya terbilang proposional. Tidak terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus. Sudah punya 2 anakpun badannya tetap terjaga.

Sampai dikamar aku melepaskan hijab, baju dan roknya. Aku takut dia gak nyaman terlebih lagi hijabnya pakai jarum pentul, takut ketusuk.

"Adam pulang ya kak" Pamit Adam padaku.

"Bentar Dam, ini uang bensin" Aku menyerahkan beberapa lembar uang ratusan.

"Alah kayak sama siapa aja kak. Kan aku yang ngajak anak-anak kakak tadi main, bukan maksud mau imbalan kok" Tolaknya.

"Udah ambil aja simpan buat nongkrong. Asal jangan beli rokok sama minuman aja" Adam cengengesan.

"Adam gak ngerokok dan minum kak, tenang aman kok. Kalaupun temen ada yang gitu Adam gak ikutan. Main boleh tapi jangan ikutin perangainya" Bijak juga adik Nayya ini. Sama sih seperti mba nya bijak banget.

"Kakak bukan ngelarang kamu buat eksplor dunia remaja kamu ya Dam. Cuma kakak gak mau kamu masuk dalam pergaulan yang salah. Tuh mba kamu juga nitip kamu ke kakak karena dia gak bisa jagain kamu" Adam terdiam dan tidak lagi cengengesan.

"Iya kak siap. Adam pulang dulu ya. Assalamualaikum" Dia mencium tanganku dan pamit pulang.

Aku kembali ke kamar untuk berganti pakaian baru setelah itu memandikan Nanda dan Drian.

Saat masuk kamar pemandangan yang ku lihat adalah wajah teduh Nayya yang sedang terlelap ke alam mimpi.

Ku pandangi wajah itu, wajah yang hampir 6 tahun ini menghiasi hari-hariku. Wajah yang tak pernah menampakkan lelah didepan anak-anakku.

"Assalamualaikum pa" Aku beranjak menuju pintu kamar.

"Waalaikumussalam kenapa mba?" Rupanya Ninda yang mengetuk.

"Ada nenek sama kakek dibawah" Katanya.

Ya, bunda, mama, papaku dan papa Nayya sangat sering berkunjung semenjak kehamilan Nayya ini.

"Bentar ya, temenin dulu nenek sama kakek papa mau ganti baju" Ninda mengangguk dan turun ke lantai bawah.

"Hm" Baru akan melangkah ke kamar mandi aku dengar suara Nayya bergumam.

Be A StepmotherOnde histórias criam vida. Descubra agora