Part 60

1.8K 213 8
                                    

Rayyan Pov

Hari ini tanggal 02 Februari tepat 8 tahun usia pernikahan ku dengan Nayya. Tak ku sangka sudah selama ini kami bersama melewati rumah tangga yang penuh suka duka.

Nayya tadi pagi sudah mengatakan kalau akan masak untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami ini.

"Assalamualaikum kak, mama mana? Hpnya gak aktif papa telepon dari tadi, mama baik-baik aja kan?" Aku menelepon Dinda.

"Waalaikumussalam pa, mama tadi lagi masak di dapur mungkin hpnya dikamar mungkin habis batere. Bentar kakak liat ke dapur" Jawab Dinda.

"Gimana?" Tanyaku setelah hening beberapa saat.

"Mama ke atas pa, ke kamar. Kata bibi tadi mama mau istirahat soalnya pusing. Papa pulang jam berapa?" Tanya Dinda.

"Oh mungkin kecapekan mama. Kamu dan Ninda bantu-bantu apa yang mama kerjain biar mama gak kecapekan. Papa ini udah beres-beres mau pulang. Mau jemput Abang sama Drian dulu" Jawabku.

"Oke pa, papa hati-hati dijalan ya. Assalamualaikum" Dinda menutup telepon.

"Waalaikumussalam" Balasku.

Dinda Pov

Kenapa mama tiba-tiba masuk kamar ya. Apa mama tadi sempat dengan percakapan aku dan Ninda? Kalau mama dengar pasti mama sedih. Aku gak maksud, tapi ya aku kesal karena apa-apa harus izin mama.

"Ma" Ku buka pintu kamar dan menengok mama sedang tertidur.

Raut wajah mama tampak kelelahan. Mama masih memiliki wajah yang cantik, bahkan diusia mama yang sudah kepala 3 ini mama tetap cantik dan tidak ada kerutan diwajahnya.

Ku dekati mama dan ku seka air keringat yang tak sengaja masih menempel dikeningnya.

Mama bergeming dan membuka sedikit matanya kemudian kembali tertidur.

Skip Malam Hari

Sekarang semua keluarga sudah berkumpul. Ada kakek nenek dari papa dan kakek nenek dari mama. Tak lupa pula ada Om Adam dan pacarnya serta Tante Rara dan pacarnya.

"Mama dimana?" Tanya nenek.

"Di kamar ma, lagi ganti hijab tadi hijabnya kusut katanya" Jawab papa.

Setelah itu mama muncul dari balik pintu. Mama memakai gamis yang sangat cantik. Kemudian mama berdiri tepat disamping papa. Papa merangkul pinggang mama.

Kakek memimpin doa untuk acara ulang tahun pernikahan papa dan mama. Setelah berdoa kami mulai memotong kue dan makan bersama.

"Ma, besok mba izin pulang langsung ke rumah Tia ya. Mba di rumah Tia aja kok gak kemana-mana soalnya mau buat tugas kelompok" Ucap Ninda setelah acara selesai dan sekarang tinggal kumpul keluarga saja.

"Pergi aja gak usah izin, udah gede kan udah bisa urus diri sendiri" Ucap mama dingin sambil memindahkan mangkok bekas Drian makan

Aku yang mendengarnya saat itu langsung teringat ucapan ku tadi sore bersama Ninda. Ninda juga sama terkejut dan menatapku.

"Kenapa sih ma?" Tanya papa yang meraih tangan mama.

"Gak papa" Jawab mama singkat.

Kedua nenek ku langsung menengok ke arah aku dan Ninda. Aku tahu pasti mereka meminta penjelasan pada kami kenapa sikap mama berubah.

"Nanda sama Drian juga kalau kira-kira udah gede dan gak mau diatur, silakan mau ngapain aja" Sambung mama lagi.

Aku dan Ninda makin tidak enak hati. Kami masih sepandangan sambil melihat mama. Wajah mama yang lembut dengan kerudungnya berubah jadi seram karena perkataannya.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang