Part 151

859 119 8
                                    

Heloww guys guys!!!
Terima kasih ya udah ngasih opini kalian di komentar.

Happy reading💜
______________________________________

Rayyan Pov

Setelah kejadian di balai desa itu aku dan Nayya sekarang berada di dalam mobil Nayya. Aku sengaja minta dia untuk ikut pulang bersama. Aku tidak bisa hidup tanpa dia, karena dia satu-satunya perempuan yang mengerti aku apa adanya.

"Plis Nay jangan minta pisah ya" Ku pegang tangannya.

"Kita udah bukan muhrim mas. Kamu jangan kelewatan" Dia menghempaskan tanganku.

"Nay, aku ngaku aku salah dan sangat berdosa ke kamu dan anak-anak Nay. Tolong Nay jangan tinggalin aku" Ucapku memohon lagi padanya.

Nayya tidak menggubris ku dan tetap melihat ke arah depan.

"Turun mas aku mau pulang" Usirnya.

"Nay" Kataku.

"Turun mas" Dia mengulanginya lagi.

Aku mengalah dan turun dari mobil Nayya. Setelah aku turun Nayya langsung menjalankan mobilnya.

Aku hanya memandang mobilnya yang sudah menghilang disimpang jalan. Aku kembali ke mobilku yang didepan kos Rina.

Perempuan itu harus dikasih pelajaran karena sudah memfitnahku. Ku datangi lagi kosnya tapi sekarang tidak sendiri, aku meminta bantuan ke salah satu warga disana.

"Keluar kamu Rina!" Ku gedor pintunya.

"Santai aja pak rusak nanti pintu kosan saya" Ucap seorang warga.

"Saya ganti, bila perlu saya beli kosan ini" Ucapku sudah emosi.

Warga yang menegurku tadi terdiam, mungkin dia takut karena sudah melihat kemarahan ku.

"Keluar kamu!" Gedorku sekali lagi.

Rina keluar dengan air mata yang sudah membanjiri wajah dan hijabnya pun basah. Aku tidak perduli lagi dan menariknya keluar.

"Pak mulai hari ini saya tidak akan membayarkan uang kosan dia lagi. Suruh dia bayar sendiri kalau masih mau tinggal disini. Dan tolong kasih tau ke pihak universitasnya tentang kelakuan dia agar dia jera dan tau adab!" Bapak yang ku maksud tadi langsung gelagapan.

"Rin Rina kamu boleh keluar saja dari kosan saya, saya tidak mau mencari masalah" Ucapnya.

Rina menangis sejadi-jadinya dan memohon padaku.

"Om aku mohon maafin aku om, tolong biarin aku tetap disini dan kuliah. Aku mau kuliah disini om" Pintanya.

Tapi sayang nasi sudah menjadi bubur, apapun yang terucap dari mulutnya sekarang sudah menjadi sampah bagiku.

Aku meninggalkan tempat ini dan tak lupa memberi sedikit rezeki untuk warga yang ku mintai tolong temani tadi.

Pikiranku kalut dan semua terasa kelam.

"Astaghfirullah!" Aku menabrak sebuah truk dan tak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya.

Nayya Pov

Aku baru saja tiba di rumah dan juga baru mengeluarkan bahan-bahan untuk masak. Hari ini Nanda dan Drian request minta dimasakin bakwan sosis. Entah ide dari mana mereka minta dibuatkan itu.

"Abang bantuin ya" Nanda mengambil sosis yang ku pegang dan memotongnya.

"Kamu tinggi banget sih bang, kalah ini tinggi badan mama" Ucapku.

"Eh mama kan tinggi juga ini, untuk ukuran perempuan mama itu termasuk tinggi ma" Jawabnya.

"Tinggi mama cuma 164 bang, tinggian kakak sama mba itu" Jawabku.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang