CHAPTER 4

11.6K 873 12
                                    

      " Nenda dah hantar lokasi. Ingat ya, esok pagi datang rumah Nenda kita sarapan sekali." Pesan Tengku Zaria menghadap mereka.

" Baik nenda! " Sahut mereka berempat. Termasuklah Ryan, Felix, Adrian dan Darren.

Serentak iris gadis - gadis itu naik menikam anak mata jejaka - jejaka tersebut. Sibuk aje panggil nenek orang Nenda! Ini nenda kita orang, bukan nenda kau orang!

Sementara Ryan, Adrian, Felix dan Darren hanya menayang riak tidak bersalah.

" Ryan, Adrian, Darren, Felix. Minta tolong, ikut anak - anak dara kesayangan Nenda sampai rumah boleh?" Pita Tengku Zaria senada.

" Untuk nenda, semua...boleh! " Darren memanjangkan nadanya. Tergelak kecil Tengku Zaria di buatnya. Ada - ada saja jejaka itu.

" Nenda, We're an adult now. Tak perlu dah, orang ikut - ikut ni. Lebihan pulak dengan 'strangers' " Isabella memandang sekilas jejaka - jejaka itu bersilih ganti. Sengaja dia menggunakan perkataan itu dengan niat ingin membuat mereka terasa.

Angelina, Starla dan Rose mengangguk setuju. Benar kata Isabella, mereka kini bukan kanak - kanak kecil lagi.

" Bella..." Nada Tengku Zaria semakin perlahan. Isabella di pandang tajam. Ish cucu dia sorang ini, keras kepala betul!  Kita buat untuk kebaikan dia juga.

Isabella mengguling bebola matanya ke atas.

"Fine Nenda. Ladies , let's go."  Ajak Isabella malas. Tanpa bantahan mereka mendekati garaj mewah milik Tengku Zaria untuk mengambil kereta pemberian wanita itu.

Pintu garaj mewah dihadapan mereka dibuka luas. Satu per satu cahaya terang, memacak dari setiap bawah badan kereta.

" Well...well..., look what we have here." Angelina tersenyum sinis. Kereta - kereta mewah yang berbaris panjang hadapan mereka dihampiri.

" Hey beautiful baby ." Sempat Rose menyeret jari telunjuknya di permukaan bersih sebuah kereta. Kagum dengan kecantikan kereta mewah tersebut.

" Nenda, You so good at this." Kepala menoleh ke arah Tengku Zaria yang membelakangi dirinya. Tidak Starla sangka bahawa Nendanya itu sebenarnya mempunyai cita rasa tinggi dalam memilih kereta mewah.

" Tengok lah Nenek siapa yang pilih." Tengku Zaria tersengih. Tangan naik menepuk dadanya seakan bangga.

" Pst... Nenda. Jangan lupa, orang belakang ni yang tolong  recommend." Bisik Darren, menyelit perbualan mereka berdua.

" Oh patut lah semua kereta versi limited edition. Ada dalang rupanya."  Isabella yang mendengar saja dari tadi tiba - tiba celah memerli Darren.

" Alamak kantoi. Hihi sorry, Mana Nenda tahu tentang kereta-kereta ni. Nenda tahu hulur kad aje." Tengku Zaria menggaru batang hidungnya yang tidak gatal.

Isabella, Angelina, Starla serta Rose serentak mengeleng kepala beberapa kali. Haih mentang - mentang duit banyak. 7 keturunan pun belum tentu habis.

" No worries Nenda. We still appreciate your effort!" Starla tersenyum manis. Cuba menenangkan Tengku Zaria yang kini tampak sangat bersalah terhadap mereka.

" Betul ke? Alhamdulillah." Kian wajah Tengku Zaria kembali tersenyum.

" Dah nak tengah malam ni, anak dara tak elok balik lambat. Dah, shuh pergi balik sana." Halau Tengku Zaria seraya menyembunyikan senyuman melihat wajah cemberut Starla.

" Sampai hati nenda halau kita orang..."  Muka di buat sayu Sengaja ingin mengusik Tengku Zaria.

" Tak ada masa Nenda nak layan drama kamu ni pergi masuk kereta cepat." Kini Tengku Zaria bercekak pinggang.

𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥𝐬Where stories live. Discover now