Stereng membelok ke kiri penuh perasaan . Laju kereta sports milik Isabella membelah jalan dan berhenti tepat berhadapan lobby Neith Secret Agency .
" Maaf puan tak dibenarkan parking disini ." Tegur seorang penjaga pintu ke Isabella .
Isabella menghela nafas berat . Dia menyeluk kocek seluar lalu ID kad ditunjuk ke lelaki itu bersama wajah mengerunkan .
" Urgent ." Kata Isabella dingin . Lelaki itu terus menunduk hormat kepadanya .
" M-maafkan saya Ejen Isabella . " Kata lelaki itu tanpa menoleh ke arah Isabella . Dia hanya menatap lantai . Takut .
Isabella mengendahkan saja lelaki itu kemudian dia membuka langkah besar ke arah pintu besar agensinya .
" Puan muda ? " Kata Black bingung. Dia baru sahaja pulang dari Café dan ingin menuju ke pejabat Tengku Zaria namun terbantut tatkala figura Isabella kelihatan .
" Selamat datang Ejen Isabella, " Sapa wanita yang menjaga kaunter . Dia membongkok sedikit badannya tanda hormat .
Pekerja - pekerja di sekeliling terus menghentikan langkah mereka dan serentak berpaling ke arah Isabella . Agak kuat wanita itu menyapa jadi jelas sekali sebutan namanya .
" Ejen Isabella ? Bukan dia ke cucu Puan Tengku Zaria ? " Kata salah seorang lelaki dengan perlahan .
" Pertama kali aku nampak dia depan - depan , cantik orangnya ..." Sambung seorang lagi lelaki bersama sinaran mata seakan terpegun .
" She's too sexy for her age dho . " Bisik seorang gadis ke rakannya .
" I know right . She just 17 and dress up macam nak pergi menjual diri . " Bisik rakannya pula .
Black mendengar sahaja Puan Mudanya menjadi bahan bualan para pekerja .
Isabella memekakkan telinga sambil melangkah ke arah lif . Ya , ini kali pertama dia memunculkan diri di agensi yang terletak di Malaysia . Inilah sebab mengapa dia tidak mahu ke agensi ini . Kerana bualan mulut tajam orang .
Sungguh membuat darah Isabella mengelegak akan tetapi di tahan kerana perlu menjaga reputasi diri .
Ting !
Pintu lif terbuka luas . Isabella melangkah masuk . Tiada orang di lif tersebut kerana orang atasan sahaja dapat menggunakan lif canggih ini .
Lif pekerja bawahan dan Ejen telah diasingkan . Maka mudah bagi si Ejen untuk terus berurusan bersama orang atasan .
Baru sahaja pintu lif ingin ditutup lantas ditahan oleh satu tangan kekar .
" Wait ! " Hampir saja kopi dalam pegangan Black tumpah .
" Black ? " Berkerut kening Isabella .
Isabella tapak ke kanan sedikit memberi ruang kepada Black yang sememangnya tinggi mencecah langit . Jika dia 170 cm , tidak tahu pula berapa ketinggian Black .
" Hai Puan Muda . " Kata Black ramah . Dia melambai kecil ke gadis sebelahnya . Isabella membalas dengan anggukan kepala .
" Puan Muda nak jumpa Tengku ya ? " Soal Black lembut . Sekali sekala tali leher di betulkan .
Sekali lagi Isabella mengangguk .
Jeda ...
Mereka berdua memilih untuk diam sementara menunggu tiba di destinasi .
" Black " Panggil Isabella memecahkan kesunyian .
" Nenda ada sorok apa - apa dari saya ke ? " Isabella mendongak kepala memandang wajah lelaki bertubuh tegap itu .