Anyoeng yeorobun 👋😃 * * * Di dalam ruangan ,yang terdapat meja ditutupi oleh lembaran kertas berisi laporan,proposal,dan sebagainya yang membuat namja tampan itu menatap miris,semua kertas itu.
"Kalau kau hanya menatapnya saja, percaya padaku,kalau kau akan gila dalam hitungan jam kedepan" " Kenapa bisa gila?"tanya jeongguk dengan tampang polosnya.
Oh, benarkah ini bos nya,yang bermuka datar, sekarang terlihat, seperti bocah,yang tidak tau kenapa, dia harus mandi kalau masih wangi.
"Mark" " Hmm,,, misalkan kau berada di posisi ku,apa yang kau lakukan?" Tanya jeongguk yang belum berniat menyentuh kertas² yang ada di meja,dan memilih menatap sebuah bingkai foto berukuran sedang, yang selalu menjadi energi nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mark Duduk,sambil menyeruput kopi pahit nya, terlihat tanpa Beban hidup,satu beban hidupnya, menemani si datar yang manjadi sahabat sekaligus bosnya.
"Tentu saja, membakar perusahaan, setelah itu,masuk ke rumah sakit jiwa,hidup aman dari kertas yang menyebabkan".
jeongguk,dia setuju dengan pernyataan dari Mark,tapi,beda nya, jeongguk ingin sekali, menendangnya ke rumah sakit jiwa sekarang saja.yang dimaksud jeongguk bukan masalah perusahaan ataupun kertas, tapi soal percintaan nya.
"Bicara, dengan orang bego, berakhir, dengan kegilaan"ucap jeongguk, Mulai menyentuh lembar² kertas itu.
Mark, bukan lelaki yang bodoh untuk mengetahui kemana arah pertanyaan jeongguk . Dia hanya terlalu malas, untuk mendengarkan pertanyaan yang sama,dan akan di jawab dengan sama,tapi memang dasar jeongguk saja yang suka bertanya hal sama kepada orng yang sama.
"Kalau kau lihat dia bahagia dengan hidupnya yang sekarang, ikhlaskan saja, cinta toh tak mesti memiliki" Jawaban dari Mark
