18

1.7K 149 4
                                    

#Lanjutan flashback #

Taehyung memandang langit, tepatnya kearah pesawat terbang yang membawa kekasihnya, JEON jeongguk-nya.

Ingin rasanya berteriak untuk menghentikan pesawat tersebut,tapi, bukan kah itu sangat tak mungkin.

Wajah cantiknya basah akan air mata, susah payah ditahan saat didepan jeongguk, tak ingin membuat sang kekasih ikut sedih, karena melihatnya menangis.

Perih
Sesak
Hampa
Kesepian
Menjadi satu, semua emosi tersebut seakan mengejeknya, dia benci sendirian,benci ditinggalkan,benci, benci, karena yang pergi adalah cintanya, yang katanya, akan kembali, namun entah kapan itu terjadi.

"Hikss,hikss,.love you jungie,hiks"isakan tangis yang begitu pilu.

"Tuan muda,saya diutus Tuan besar KIM, untuk menjemput anda pulang "

Seorang pria tampan yang berseragam hitam, tubuhnya tegap, suaranya yang berat, orang kepercayaan sang ayah.

" Ayo, dan berhenti memanggilku Tuan, Daniel"

Tanpa menunggu balasan, Taehyung melangkah kearah mobil.
Sedangkan Daniel, berjalan dengan cepat agar bisa membukakan pintu untuk sang Tuan mudanya.

*

*

*

"Mama hiks,,,jungie pergi ninggalin Taetae hikss"
Tangis Taehyung di pelukan sang ibu, KIM baekhyun.yang senantiasa memberikan elusan sayang,agar anak semata wayangnya tenang.

"Ssstttt diam cantiknya mama, bukankah alasan jeongguk pergi  untuk mengubah nasibnya,dia ingin berdiri di samping Taetae dengan percaya diri dan pantas"

"Walau keluarga kita,tidak memintanya untuk melakukan itu,kita menerimanya dengan suka cita,jadi biarkan saja ini sudah keputusannya"  ujar sang papa Kim Chanyeol,yang ikut melihat Taehyung menangis di pelukan sang istri. Ingin ikut memeluk,tapi nanti saja giliran aja,yang ada taetaenya pengap.

*
*
*

Seminggu yang menyesakkan hati, tanpa sosok gagah dan tampan disisinya.  Sudah seminggu ditinggalkan, dan lebih menyesakkan saat tidak ada kabar dari jeongguk, tak ada tlf dan pesan, yang membuat Taehyung  semakin sedih.
Bahkan saat Taehyung menghubunginya, hanya suara operator, yang mengatakan bahwa siempunya berada diluar jangkauan.

"Sudah ada kabar dari jeongguk sayang?"  Mama Baekhyun,ikut duduk di Taehyung yang kini sedang duduk di tepi kolam renang.

Dan hanya gelengan lemah yang menjadi jawaban.

"Mungkin, jeongguk sibuk dengan kegiatannya, mungkin saja jeongguk sudah dapat pekerjaan yang bagus, sehingga membuat Sangat sibuk " ujar mama Baekhyun, upayanya untuk menghibur sang anak.

"Tapi, apa sebegitunya ma, bahkan selalu suara operator itu yang terdengar, apa jungie ganti no ponsel agar tidak bisa Tae hubungi?"

"Jangan berfikir yang tidak-tidak sayangku"
Membawa Taehyung bersandar di dadanya , mengantarkan suara  detakan yang menenangkan bagi Taehyung.
Elusan tangan sang mama yang selalu menjadi obat kesedihannya.

"Hei,hei sudah cukup bersedih -sedih, lihat apa yang papa bawa ini,, bukankan ini sangat lezatt" ucap papa Chan yang baru saja pulang dari kantor, sengaja mampir ke restoran untuk membelikan sesuatu yang menjadi favorit sang putra nya, berharap Taehyungnya bisa tersenyum walau hanya sebentar.

Dan ya, senyum manis putra nya muncul, walau tak semanis senyum nya yang dulu.

Kedua kesayangan papa Chan menghampiri . Taehyung memeluk erat sang papa. Bukan hanya pelukan yang didapat papa Chan, bahkan kecupan dipipi juga, ahh,, rasanya lelahnya bekerja hilang seketika saat diperlakukan begitu oleh putranya.

Baekhyun, hanya tersenyum melihat interaksi keduanya. Baekhyun melihat sosok Taetae kecil yang dulu berlari menghampiri sang suami,
Saat taetaenya bersorak kegirangan saat Chanyeol menenteng berbagai makanan,dan jajanan yang tentu membuat Taehyung kecil dulu  memutar layaknya gasing di hadapan sang papa.


















Vote dan komen.



" Maaf ya , kelamaan nunggu, aku lagi sibuk-sibuknya di kampus,jadi ya gini, waktu lihat notif dari kalian, niat untuk up jadi semangat,tapi apalah daya, situgas masih sangat sensitif kalau ditinggalkan "

Inginku Bersamanya.(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang