13(40)

1.6K 151 4
                                    

Denting sendok dimeja makan, penghuni lebih memilih untuk diam menikmati sarapan pagi.

Chanyeol berdehem setelah menyelesaikan sarapannya membuat yang lain menatapnya

"Tae, setelah selesai, pergilah ke ruang kerja papa tunggu disana " Chanyeol bangun meninggalkan meja makan

Taehyung melihat kearah mamanya,
"Apa mama tau ada apa dengan papa?, kurasa ini bukan masalah pekerjaan"

Baekhyun menggeleng kepalanya,dia juga tidak mengetahui ada apa dengan suaminya yang biasa hangat dan pasti akan menggangu cucu mereka yang sedang makan,

"Sebaiknya Tae segera kesana jangan buat papa menunggu lama, mungkin memang ada hal penting "

Taehyung mengangguk menyudahi makanan yang masih setengah,
Melihat kearah Junhyung yang lahap.

"Bunda pergi menumui kakek dulu ya sayang,jungie sama nenek dulu" ujar Taehyung, membersihkan sudut bibir yang berlepotan

Junhyung mengangguk mengerti.

Taehyung pergi meninggalkan mereka,
Saat menaiki tangga menuju ruang kerja ayahnya, Taehyung melihat notifikasi pesan dari jeongguk

From : Jungie

-Pagi sayang, sudah sarapan?,
-kalau ada waktu tidak sibuk, aku ingin mengajak mu kencan, kalau bisa segera hubungi aku ote! Berdua!.

Taehyung tersenyum melihatnya,

Too : Jungie

-pagi juga jungie, aku sudah.
-mengenai kencan nanti kukabari ya

Taehyung mematikan layar ponselnya dan kembali berjalan

Taehyung mengetuk pintu sebelum masuk, sampai mendengar suara dari dalam.

Ceklekk

Taehyung membuka pintu lalu masuk dan menutupnya kembali.
Berjalan menghampiri sang ayah yang duduk tenang di sofa berwarna merah tua.
Taehyung duduk di sofa lainnya,

"Ada sesuatu yang mengganggu pikiran papa?" Tanya Taehyung lembut

Chanyeol menganguk meletakkan korannya dimeja dan menatap putra satu-satunya.

"Kapan kamu memberi tahu Junhyung mengenai jeongguk ayah kandungnya?"
To the point yang tidak ingin berlama-lama

Taehyung tersentak, jujur saja Taehyung agak takut dengan reaksi Junhyung kalau mengetahui jeongguk lah ayah kandungnya, tapi disatu sisi dia ingin memperjelas status jeongguk kepada sang putra,

"Semalam Junhyung bertanya kepada papa dan mama mengenai hal ini, Junhyung adalah anak yang pintar cepat memahami situasi sekitar, papa harap kau memberi tahu segera, beri dia pengertian kamu bundanya lebih mengerti bagaimana menghadapi putra mu, itu saja yang ingin papa katakan" Chanyeol bangun dan menghampiri Taehyung mengelus kepala putra yang akan menjadi bayinya.

Taehyung tersenyum mengangguk









##

Jeongguk membaca balasan dari Taehyung, dengan harapan segera diberi kabar Taehyung tidak sibuk dan menerima ajakan kencannya.

Ting!

Jeongguk buru-buru melihat layar ponselnya dan melihat pesan dari

From: Papa KIM

- Jeon kamu ada waktu, ada hal penting yang ingin papa sampaikan

Jeongguk mengernyit heran, penasaran hal penting apa yang akan disampaikan oleh ayah dari kekasihnya.

Jeongguk memilih menghubungi langsung

Tersambung

"Halo papa?"

"Ya jeon, papa ingin bertemu apakah bisa?

"Bisa pa, papa katakan saja dimana aku akan kesana, atau papa ingin aku menjemputmu pergi bersama?"

"Terimakasih tawarannya, papa akan mengirimkan alamatnya saja, kita akan bertemu disana"

"Baiklah "

Tut

Chanyeol memutuskan panggilan

Ting
Pesan dari Chanyeol mengirimkan sebuah alamat.

Jeongguk bergegas Menganti pakaian santai tapi kesan sopan, kemeja abu-abu lengan tergulung sampai siku dipadu celana bahan berwarna hitam.












##

Jeongguk sampai didepan sebuah restoran mewah, jam menunjukkan pukul 12 siang, melewati penjaga pintu dan menuju meja resepsionis.

" Dengan Tuan jeon jeongguk?" Suara seorang pria menghentikan jeongguk

Jeongguk menoleh ke samping
Seorang pria dengan jas formalnya.

"Saya manager Disini Tuan, mari saya antar ke Tuan Kim yang menunggu anda"
Lanjut sang manager dengan senyum ramahnya. Membimbing jeongguk ke lantai 2 ruang VVIP.

Setelah mengantar jeongguk sampai didepan pintu,
Manager membukakan pintu dan mempersilahkan jeongguk masuk,lalu menunduk dan pamit pergi.

Jeongguk melihat pria yang berkepala 4 yang masih tampan dan gagah,

Jeongguk menarik kursi yang tersedia saling berhadapan dengan meja berisi makanan dan 2 gelas kopi mengepul asap tipis.


Dan keduanya berbincang serius namun santai, dengan sambil menikmati hidangan.

"Papa harap kalian segera meresmikan hubungan kalian,papa tidak ingin yang dulu terulang lagi, paham jeon"

Jeongguk membalas dengan mantap

"Baik papa, aku senang karena papa mendukung kami, terimakasih" senyum jeongguk

Chanyeol mengambil irisan buah apel dan melahapnya

"Papa sudah menganggap mu seperti putra papa juga, dari dulu kalian menjalin hubungan papa tidak menentang, walau dulu papa sempat marah karena kau menghilang membuat Taehyung sedih, tapi itu sudah berlalu tidak perlu di permasalahkan lagi,, tidak baik, hanya perlu ambil pengalaman yang ada, dan jadikan pelajaran " ujar Chanyeol menasehati

Mata jeongguk memanas, hatinya tersentuh, benar, lelaki ini tidak mempermasalahkan status nya yang saat itu hanya orang miskin bahkan jauh dari mereka, tidak pernah menghina karena menganggap tidak sebanding dengan status mereka sebagai orang yang bergelimang harta.

Keluarga mereka semua mempunyai hati yang baik. Termasuk kekasihnya.

"Terimakasih lagi papa,,aku,,,aku sungguh tidak tau harus mengatakan apa, aku bahagia aku mempunyai orang yang dengan ringan tangan menerima ku, terimakasih" ucap jeongguk suaranya sedikit bergetar,

Chanyeol tersenyum, dia tau jeongguk ingin menangis

"Simpan air matamu untuk dialtar bersama Taehyung" Chanyeol terkekeh kecil .

Jeongguk menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah menahan tangis,

Jeongguk yang dikenal orang berhati batu.

Adalah seorang berhati lembut jika dihadapkan dengan keluarga KIM,











Vote dan komen

Juseyoo┗(•ˇ_ˇ•)―→

Inginku Bersamanya.(✓)Where stories live. Discover now