18(45)

3K 152 19
                                    

Rintik hujan sisa dari derasnya meninggalkan jejak embun dijendela, rasa sejuk yang menenangkan dengan ditemani segelas coklat hangat,

"Melamunkan apa sayang?" Sebuah tangan merangkap bahunya

Menoleh dan memberikan senyuman
"Sudah pulang ya, maaf gak nyambut kamu "

Kecupan manis di dahi dibubuhkan lalu ikut bergabung duduk disamping sang istri

"Apa kabar sayang papa, sehat hmmm?" Elusan sayang dan sapaan hangat untuk sikecil yang tinggal di dalam sang bunda
Taehyung turut mengelus perut besarnya, yang sudah memasuki usia 7bulan,
Hidup bersama menantikan kehadiran sikecil, rasa syukur yang tidak pernah henti dipanjatkan kepada sang pencipta, betapa murah hati-Nya memberikan kebahagiaan bagi hambanya yang penuh dosa, setiap rasa sakit digantikan dengan senyum dan tawa.

"Kakak mana sayang?" Tanyanya karena tidak melihat intensitas putra sulungnya

"Kakak izin nginap di rumah keluarga Lee, sekolah dari sana dia" sisulung sudah memasuki usia 7 tahun, dan sudah masuk ke sekolah, bukan lagi taman kanak-kanak.

Jeongguk memeluk tubuh berisi yang menggemaskan, tangannya tak berhenti memberikan afeksi pada bayinya.
Menarik pelan membawa kepala sang istri ke dada.

"Aku jadi malas mandi, udah nyaman gini" ujarnya

"Ya jangan mandi,  ruang tv siap menyambut kedatangan mu untuk menginap disana"

Jeongguk lekas melepaskan dan beranjak membuka semua pakaiannya menaruh kedalam keranjang baju kotor,

"Aku mandi, gak mau tidur Diluar"  langsung masuk ke dalam dan membersihkan tubuhnya

Taehyung hanya menggeleng heran dengan sikap suaminya, ada saja yang membuat Taehyung kesal, kemarin memecahkan vas bunga kesayangan Taehyung , dengan mengkambing hitamkan anjing Doberman pinscher yang diberi nama Bam.






##

Pagi harinya Taehyung hanya melihat dan mengawasi pelayan yang membuat Sarapan, hamil membuat Jeongguk protektif, jangan masak, jangan ini , jangan itu, kalau bernafas melelahkan mungkin jeongguk juga akan melarangnya.

"Apa-apaan ini,,, kalian mau membuat nyonya kalian celaka hah!" Suara yang meninggi terdengar, Taehyung bangun dan menghampiri sang suami yang terlihat marah

"Sayang kenapa marah hm?" Taehyung berjalan kearahnya dan langsung dicegah

"Tae sayang jangan kesini, bahaya!" Peringat nya

Taehyung mengernyit melihat sekeliling suaminya tidak ada tanda-tanda bahaya' lalu dimana bahaya yang dikatakan.

"Ngepel saja tidak becus, kalian saya bayar, lap yang bersih dan kering, ini peringatan terakhir " meninggalkan pelayan yang mengeringkan sisa air yang masih dilantai,

Mengecup bibir merah itu pelan tanpa merasa sungkan karena dilihat pekerja lainnya.

"Kamu sering banget ngomel-ngomel, tiap hari pasti ada aja yang kamu omelin" ya jeongguk seperti ibu mertua julid yang selalu merasa tidak puas dengan pekerjaan dari sang menantu.

"Itu karena mereka melakukan kesalahan sayang, makanya aku omelin, aku khawatir kamu terpeleset jatuh" jeongguk merangkul pinggang Taehyung dan membawanya ke meja makan.

Melihat meja makan yang sudah tersusun rapi dengan makanan sehat,
Jeongguk meninggalkan Taehyung duduk dimeja dan berjalan kearah pantri mengeluarkan wadah penyimpanan bubuk susu untuk ibu hamil.

"Susunya sayang" jeongguk meletakkan segelas susu coklat yang dibuatnya, soal susu untuk pagi jeongguk memang selalu membuatnya sendiri sebagai bentuk perhatian kecilnya untuk bunda dan bayinya.

"Makasih papa" Taehyung menerima dan meminum nya, elusan diperut  dari sang suami membuat hatinya selalu mehangat,

Jeongguk suami dan ayah yang baik sigap, perhatian dan pengertian,
Keluarga adalah no satu, bukan sekali dua kali dia membatalkan pertemuan penting hanya untuk keluarganya, apalagi saat dulu kehamilan keduanya sempat keguguran karena tubuhnya yang lemah dan berakhir jatuh tanpa ada yang mengetahui, bukan nyawa bayinya saja yang melayang, bahkan dirinya sendiri sempat berada di ambang kematian karena pendarahan hebat.

Setelah kejadian itu, jeongguk menambah perkerja di mansion, cctv terpasang dimana-mana, khusus yang di kamar dan kamar mandi langsung tersambung ke handphone, berlebihan memang tapi jeongguk trauma dengan kejadian itu, dia tidak mau lagi merasakan sakit melihat istrinya terbaring bersimbah darah, biar lah bayinya pergi dia ikhlas, tapi dia takkan pernah ikhlas dan rela menepatkan istrinya dalam bahaya.

"Kamu gak kerja?, Pakai baju santai gini" Taehyung baru menyadari jeongguk tidak memakai pakaian yang disiapkan untuk bekerja

"Cuti,, aku mau dirumah aja bareng kamu sama dedek cantik kecil ini " hasil pemeriksaan bayinya perempuan, kehamilan yang ketiga kalinya ini tidak beresiko karena dulu sempat keguguran.

Jeongguk sempat tidak mau Taehyung hamil lagi karena takut, tapi Taehyung berusaha menyakinkan dengan janji akan selalu menjaga dirinya, dan menuruti semua perintahnya dan saran dokter.

Kedua makan dengan Taehyung menyuapi suaminya yang manjanya kumat saat Junhyung tidak ada.

"Kamu juga aaa" jeongguk memutarkan arah sendok yang di arahkan kedalam mulut Taehyung

Taehyung menyuapi dirinya sendiri, dan begitu sampai habis.

Setelah selesai, jeongguk menggendongnya ke sofa ruang keluarga untuk bersantai dan menonton.

Candaan membuat keduanya abai dengan tayangan televisi,

"Istriku, cantikku, malaikat ku, duniaku" jeongguk menatap mata Taehyung lembut,
Taehyung mengecup dagu jeongguk,

"Dan ini suamiku, gantengku, pangeran berkuda putihku" Taehyung memeluk jeongguk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena mendengar ucapannya yang sangat cheese.

Jeongguk menggoyang pelukan kekiri dan kekanan. Gemass dengan istrinya

" Cinta selamanya"
" Selamanya cinta"




        










                        ~    END.    ~











Akhirnya tamatt,,,, maaf kalau tamat nya aneh banget.

Hehehehe,,, selamat berjumpa di cerita lainnya.

Makasih dan sampai jumpa 👋👋👋👋

       

       

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Inginku Bersamanya.(✓)Where stories live. Discover now