18/. HAIKAL JATUH CINTA

10K 1.4K 59
                                    

Sebelumnya makasih buat yang uda mau vote dan komen❤️

Maaf kalau ada typo, blm sempat baca ulang.

Happy Reading

Hari ini adalah jadwal pertama CBB Gank latihan di studio baru mereka, semua alat-alat di sini sudah tersedia dan lengkap. Mereka sangat senang bisa latihan di ruangan ini, selama ini mereka ingin sekali memakai ruangan musik di sekolah tapi mengingat mereka adalah siswa jalur beasiswa membuat mereka harus memendam hobi mereka.

Sebenarnya tidak ada larangan secara resmi dari pihak sekolah bahwa siswa jalur beasiswa tidak boleh menggunakan alat musik, namun setiap kali mereka ingin bermain alat musik seakan-akan mereka tidak diberi kesempatan oleh murid-murid yang lainnya terkhususnya kakak-kakak kelas yang terdahulu, yang suka merundung murid yang sekiranya tidak selevel dengan mereka.

Sehingga seakan sudah mendarah daging, murid jalur beasiswa tidak ada yang berani memainkan alat musik, tidak ada yang berani dan bermain basket jika tidak ada pelajaran olahraga.

"Haikal ke mana sih? Lama banget," kesal Lanang.

"Sa, mana ni Haikal kita 'kan harus latihan?"

Angkasa yang sedang menyetel gitar di tangannya menoleh. "Tunggu sebentar lagi pasti datang, katanya ada urusan mendadak makanya tadi dia buru-buru pulang."

Hanif berjalan mendekat dan duduk di samping Angkasa. "Jadi lo udah resign, Sa?"

Angkasa mengangguk.

"Bagus deh, jadi kita bisa fokus sama band ini," sahut Budy.

"Eh, Mas Rendi beneran gak mau ikut kita lagi?" Tanya Lanang.

"Lebih tepatnya bukan gak mau, tapi dia gak ada waktu karna harus fokus sama kuliahnya," jawab Angkasa.

"Terus gantinya siapa dong?" Tanya Lanang lagi.

"Budy, dia juga jago main gitar

"Gila, ternyata lumayan juga pendapatan kita dari video kita yang viral itu nggak nyangka gue bisa sebanyak itu," ujar Lanang.

"Itu masih satu video, nanti kalau udah banyak video yang diupload bisa cepat kaya kita," timpalnya.

Seorang pria paruh baya datang, menyapa Angkasa, Lanang, Hanif dan Budy. Pria itu adalah seseorang yang mengajak mereka bekerjasama. "Halo semua, maaf saya terlambat karna jalan lumayan agak macet tadi," sapanya ramah.

Namun tiba-tiba pula datang sosok yang sejak tadi Angkasa dan yang lainnya tunggu. "Assalamualaikum ya ahli kubur."

Haikal seketika terdiam, terkejut saat melihat orang asing di antara teman-temannya. Wajah baru yang baru pertama kali ia lihat. Namun yang lainnya malah lebih terkejut melihat Haikal datang dengan wajah yang babak belur.

"Maaf, Pak. Ini anggota kami yang baru datang," ujar Budy.

Hanif memberikan kode pada Haikal untuk mendekat, Haikal menurut. "Siapa?" Tanya Haikal berbisik.

"Manager kita, dia yang ngajak kita kerjasama," jawab Hanif berbisik.

"Ah iya gapapa, Pak ... Oh iya saya Budy, Pak. Pemilik channel yang Bapak undang untuk bekerjasama dan ini teman-teman saya."

"Itu wajahnya gapapa?" Tanya pria paruh baya itu.

"Ah enggak, Pak. Aman-aman luka kecil doang."

Pria dewasa itu hanya mengangguk. "Saya Malik," ucap Malik memperkenalkan diri.

"Saya Angkasa," Angkasa menjabat tangan Malik.

"Saya Haikal."

"Saya Lanang."

Angkasa dan KisahnyaWhere stories live. Discover now