22/. RAHASIA ANGKASA

9.6K 1.2K 69
                                    

SELAMAT MEMBACA
__________________

Seminggu sudah semenjak kepergian Gilang, namun sepertinya kesedihan masih menyelimuti Metalvorz Gang. Dari yang biasanya mereka mondar-mandir membuat kehebohan dengan kejahilan mereka kini hanya berdiam diri di kelas, terkadang di belakang sekolah atau di taman.

Saat ini Angkasa dan teman-temannya sedang duduk-duduk santai di taman sekolah namun tiba-tiba Jeandra datang seorang diri menghampiri mereka dengan seragam sekolah yang sengaja terbuka—tak dikancingkan hingga terlihat kaos polos berwarna hitam yang laki-laki itu pakai. Mereka yang tadinya berisik langsung terdiam seketika saat melihat kehadiran Jeandra.

"Sorry ganggu ... Gue ada perlu sama Angkasa," ujar Jeandra.

Angkasa bertanya-tanya dalam diamnya—menerka-nerka ada keperluan apa Jeandra sampai menemuinya secara langsung.

"Gue mau ngomong empat mata sama lo, Sa. Gue tunggu di belakang sekolah."

Setelah mengatakan itu Jeandra langsung pergi.

"Mau ngapain lagi tu anak? Udah mending gak usah nurutin apa kata dia, Sa. Takutnya lo kenapa-kenapa lagi," ujar Hanif khawatir mengingat kejadian-kejadian yang lalu saat Angkasa dan Jeandra beberapa kali bertengkar dan membuat heboh SMA ANGKASA.

"Bener kata Hanif, Sa. Apalagi katanya mau ngomong empat mata kalo lo dateng sendirian terus ternyata di belakang sekolah udah ada temen-temennya yang nunggu gimana?" Tanya Lanang.

"Suudzon aja saudara-saudara ini," ujar Asep.

"Kalo kata gue sih pergi aja, Sa. Kali aja dia mau ngomongin hal penting yang orang lain gak boleh tau," timpal Asep.

"Loh, tumben otak Acep-ku encer," ujar Haikal sambil mencubit gemas kedua pipi Asep.

"Iya dong, sini kiss dulu sayang," ujar Asep hendak mencium Haikal namun Haikal langsung mengelak lalu berlari menjauh dari Asep membuat yang lainnya tertawa.

"Kalau gitu gue nyamperin Jeandra dulu," ujar Angkasa.

Angkasa berjalan gontai menuju belakang sekolah namun di tengah perjalanan Angkasa tak sengaja bertemu dengan Naura bersama dengan kedua sahabatnya.

"Hai," sapa Angkasa.

"Hai," sapa Naura balik sambil tersenyum.

Widya dan Alika berdeham. "Ehekm ehekm, cie cieeee."

"Kamu mau ke mana?" Tanya Naura pada Angkasa.

"Mau ke belakang sekolah sebentar ada perlu sama seseorang," jawab Angkasa.

"Siapa? Cewek atau cowok? Kenapa harus di belakang sekolah?"

Angkasa tertawa kecil merasa lucu, ternyata Naura bisa bersikap posesif seperti ini. "Cowok, Ra."

"Ooh."

"Kalau gitu aku ke belakang dulu ya ... Wid, Ka. Gue titip Naura ya!"

"Emangnya aku barang apa pake dititipin segala?"

Angkasa mendekat pada Naura lalu berbisik di telinga gadis itu. "Iya barang paling berharga, limited edition yang cuma ada satu di alam semesta. Beruntung banget ya aku bisa miliki kamu."

Angkasa dan KisahnyaWhere stories live. Discover now