24/. BERURUSAN DENGAN POLISI

10.3K 1.4K 72
                                    

YANG GA VOTE ATAU KOMEN AKU DOAIN BISULAN TAU RASA KAMU YA☹️

Happy Reading

Flashback

"Saya sangat berharap kamu mau ikut pulang bersama saya ke rumah kita."

"Saya masih butuh waktu untuk berpikir," sahut Angkasa.

Jeffreyan mengangguk mengerti, paham betul dengan apa yang Angkasa rasakan saat ini. Anak itu pasti sedang bingung dan masih tak percaya dengan semua ini.

"Jika suatu saat nanti kamu ingin pulang, Pulanglah! Pintu rumah terbuka lebar untuk kamu ... dan saya akan menunggu kamu untuk pulang."

"Ini foto Ibu kamu," Jeffreyan memberikan selembar foto pada Angkasa.

Angkasa menatap lamat-lamat foto yang ada di tangannya, ibunya benar-benar sangat cantik.

Setelah itu Jeffreyan pergi terlebih dahulu dari makam Rosaline, meninggalkan Angkasa sendirian di sana.

"Ma, mama ..."

"Mama bener Mama-nya Angkasa?"

"Maaf ya, Ma. Angkasa baru datang sekarang."

"Angkasa gak tau kalau rumah Mama di sini."

"Pasti Mama kesepian ya di sana, Mama pasti selama ini rindukan sama Angkasa? Mama pasti selama ini nunggu Angkasa datangkan, Ma?"

Air mata Angkasa kembali menetes.

"Sekarang Angkasa udah di sini, diantar sama Papa. Mama liat gak, Ma?"

"Angkasa gak pernah punya rasa benci sedikitpun sama Mama karena rasa sayang Angkasa gak berkurang walaupun gak bisa liat Mama, yang ada Angkasa rindu sama Mama."

"Mama adalah Mama terbaik untuk Angkasa, terima kasih karena tetap melahirkan Angkasa walau dunia tak ramah pada Mama."

"Mama yang tenang ya di sana!"

"Nanti kita ketemu di sana ya, Ma."

"Di surga..."

Flashback off

Kini Angkasa dan Jidan sudah sampai di rumah mereka. Angkasa mengernyit melihat seseorang yang ia kenal berdiri sambil memandangi rumahnya.

Angkasa mematikan motornya lalu melepas helmnya, Angkasa menggendong jidan turun kemudian membantu anak itu melepas helmnya. Sedangkan seseorang itu hanya diam memandangi Angkasa dan Jidan.

"Jidan masuk duluan ya! Ini kuncinya," Angkasa memberikan kunci rumah pada Jidan dan anak itu mengangkat mengerti.

"Ada perlu apa kemari?" Tanya Angkasa.

Seseorang itu tiba-tiba bersimpuh di depan Angkasa. "G-gue minta maaf soal kejadian di kantin dulu," ujar Justin.

"Nggak perlu minta maaf, udah lewat juga," sahut Angkasa dingin.

Justin langsung berdiri. "Sa, kemarin Jeandra bilang kalo dia mau bubarin Metalvorz minta bantuan lo ... Tadi Jeandra datang ke markas dan dia bener - bener bubarin Metalvorz dengan alasan biar semua anggota aman dan gak diteror lagi, gue ke sini cuma mau mastiin kalo lo bakal bantu Jeandra."

"Tapi ternyata lo di sini sekarang, berarti Jeandra nyerang markas Baron sendirian?"

Justin kembali bersimpuh di hadapan Angkasa. "Gue minta tolong sama lo, Sa. Gue mohon, tolong bantu Jeandra! Dia gak mungkin bisa ngelawan kriminal kayak Baron itu sendirian apalagi banyak anak buah Baron."

Angkasa dan KisahnyaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ