23/. SEBUAH FAKTA

10.8K 1.3K 45
                                    

Halo, ada kah yang masih bingung disini tentang cerita ini?

1. Kak kenapa yang komen sama ceritanya gak nyambung?
=> Karena cerita ini udah aku revisi dari tanggal 30 Oktober 2023, jadi perhatikan komen yang kalian baca itu dari berapa bulan yang lalu oke, kalo udah dari berbulan-bulan yang lalu berarti itu komen pas cerita ini belum direvisi

2. Kak kok ceritanya beda sama video yang di tiktok?
=> Karena itu video waktu aku promosiin cerita ini yang sebelum direvisi ya.

3. Kak ini Angkasa sebenernya baik atau jahat sih?
=> Penasaran kan? Makanya baca sampai tamat ya.

Angkasa itu misterius, sesuai judulnya Angkasa dan Kisahnya ... Jadi semua yang terkuak itu karena bagian dari kisah Angkasa itu sendiri.

PART INI LUMAYAN PANJANG, MAAF KALO ADA TYPO BELUM SEMPAT BACA ULANG🙏🏻

SELAMAT MEMBACA
_________________

Akhirnya hari ini Angkasa punya waktu luang untuk bermain bersama Jidan seharian, mengingat hari ini adalah hari minggu dan untungnya Angkasa tidak latihan hari ini karena dalam sebulan mereka memiliki masa cuti sehari.

Kini kedua kakak beradik itu berniat pergi memancing ke sungai. Segalanya sudah dipersiapkan mulai dari pancing sampai umpan dan beberapa makanan ringan untuk camilan.

Jidan—si anak kecil itu sudah berantusias dan bersemangat sejak pagi karena Jidan memang sesuka itu memancing, namun karena kesibukan Angkasa akhir-akhir ini membuat Angkasa sulit untuk membagi waktu sehingga keduanya sudah lama tidak pergi memancing bersama.

"Bang, Abang. Ayok! Jidan udah siap," teriak Jidan dari luar rumah memanggil Angkasa yang masih di dalam rumah.

"Iya sebentar," sahut Angkasa dari dalam.

Jidan menggoyang-goyangkan tasnya yang berisi beberapa camilan untuk mereka makan nanti, anak kecil itu memakai sepatu boots kecil dan memakai topi.

Angkasa mengambil kunci motornya di atas meja lalu hendak berjalan keluar rumah, namun ponselnya tiba-tiba berdering—ternyata ada panggilan telepon dari Bunda Panti.

"Halo, assalamualaikum, Bunda."

"Sekarang?"

"Iya, Angkasa ke sama sekarang."

"Waalaikumsalam."

Angkasa langsung berjalan keluar menghampiri Jidan dan berlutut di hadapan Jidan. "Maaf ya kayaknya kita gak jadi pergi mancing hari ini," ujar Angkasa.

Wajah Jidan mendadak berubah menjadi sedih. "Kenapa?" Tanya anak itu dengan nada bicara yang terdengar seperti seseorang yang sedang kecewa.

"Bunda minta kita ke panti hari ini."

Tiba-tiba saja wajah Jidan kembali ceria. "Jadi kita mau ke panti, Bang? ... Asik bisa ketemu sama temen-temen lagi."

"Ayok, Bang. Let's go."

Angkasa tersenyum gemas, laki-laki itu berdiri kemudian mengusap sejenak kepala Jidan. "Nggak mau ganti sepatu dulu?" Tanya Angkasa.

Angkasa dan KisahnyaWhere stories live. Discover now