25. [Tersirat Gelisah]

4 1 0
                                    

"Jika aku dipaksa harus memilih antara berhenti atau tersakiti, lebih baik aku memutuskan untuk melewati keadaan."
#SL



"Jadi si Prof Arjun udah balik? Kok gue baru tau sekarang, ternyata dunia itu sempit ya," kata Juka, usai Syerine menceritakan pertemuannya dengan Arjun.

"Kalo lo baru tau berarti dunia itu luas," sahut Jeffine sambil mendorong kepala Juka ke samping.

"Tadi juga aku sempet kaget Arjun tiba-tiba lewat kelas!!" ucap Syerine riang karena masih tidak menyangka.

Gue seneng Arjun ada di sini, tapi apa tugas gue buat jagain Syerine udah berakhir? batin Jeffine.

"Si Arjuna cintaku di sini?!" seru Yuna. Gadis itu langsung duduk di tempatnya dan berbalik badan menghadap meja belakang.

Yuna salah satu cewek yang termasuk ke dalam komunitas P3A (Para pengagum pesona Arjuna). Komunitas yang tanpa sengaja dibentuk dari ucapan kakak kelasnya dahulu.

"Masih ngarep aja si Arjun bakal respect sama lo? Ya elah dia fans nya banyak kali," ejek Juka sambil tertawa kecil.

"Eh eh barusan ada yang ngomong tapi nggak ada wujud, ih serem!!!," sahut Yuna pura-pura tidak mengetahui seseorang yang berkomentar tadi.

"Dih najis." Juka mengangkat kedua bahunya seolah jijik.

Sedangkan Syerine dan Jeffine yang memperhatikan itu hanya mengulum senyum.

Di sebelah meja yang dekat dari mereka berada. Terlihat seorang lelaki yang merasa tidak menyukai kedatangan Arjun.

Pak Ardi, guru mata pelajaran Sejarah tiba-tiba memasuki ruangan, padahal jam mengajarnya sepuluh menit lagi. Seketika mereka yang berada di kelas ricuh langsung duduk rapih di tempat masing-masing.

"Siapa ketua kelas di sini?" tanya pak Ardi setelah duduk di meja guru.

"Saya Pak!" Juka dengan lantang unjuk diri.

"Panggil siswa yang masih di luar untuk segera masuk ke kelas!" titah Pak Ardi.

"Jeff, ayo anter," ucap Juka pada sahabat sebangkunya.

"Sendiri aja Juka!" elak Pak Ardi.

"Jeffine wakil ketua kelasnya Pak, jadi dia wajib ikut bantu. Nanti gimana kalo saya malah yang nggak balik ke kelas lagi?"

"Ya sudah sana cepat."

Jeffine menemani Juka untuk memanggil siswa yang lain. Tanpa ada komentar darinya, Jeffine seperti terlihat dilema memikirkan sesuatu. Antara ingin melepas tetapi sudah terlanjur nyaman.

"Woy kenapa Jeff?" tanya Juka dengan menepuk keras bahu sahabatnya itu.

"Lo masih inget setahun yang lalu si Arjun ngasih pesan ke gue?" kata Jeffine.

"Iya, yang dia minta tolong lo buat jagain Syerine selama dia berada di Amerika. Terus apa masalahnya?"

"Jadi gue harus gimana?"

"Gimana apanya?

"Ah salah gue nanya ke orang yang nggak tepat, udah lupain aja." Jeffine menghela napas berat. Mempercepat langkah mencari keberadaan teman sekelasnya.



🐾🐾




Pembelajaran hari ini telah berakhir, semua murid berhamburan keluar dari kelas dengan begitu terburu-buru. Sebenarnya kebiasaan seperti itu kenapa sih? Apakah ada hal yang mendesak menanti? Atau apa pun yang harus segera di lakukan?

Separuh Langkahku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang