30. [Trouble Maker]

15 1 0
                                    

"Terkadang kita terlalu mudah untuk memaafkan seseorang, sehingga tanpa disadari kita terjatuh pada kebaikan diri sendiri"
#SL



Beberapa hari kebelakang ini, setelah kehebohan yang mengusik hidup Syerine. Semenjak rencana dari Arjun dan Jeffine berhasil, gadis itu harus berhadapan dengan para fans fanatik Arjun yang cari perhatian melalui dirinya. Jauh dari pemikiran banyak orang, sebenarnya Syerine sangat tidak menyukai ini terjadi. Syerine ingin kembali dengan keseharian yang normal, tidak perlu terkenal dan disanjung setiap saat.

Semua manusia memang memiliki cara tersendiri untuk bahagia. Bukan berarti harus didapatkan dari popularitas yang ada. Bagi Syerine, bisa dekat dengan orang tersayang, sudah lebih dari cukup bahagia.

"Kita kalo tiap hari jualan bakal cepet kaya nih," kata Juka usai menghitung sejumlah uang.

"Iya bener, kita baru lewat lapangan aja udah di serbu banyak orang beli," sahut Reno di sampingnya.

"Tapi ini semua berkat adanya Syerine sih." Juka meringis senyum. "Kenapa Syer malah diem aja?"

Syerine menghela napas pelan. "Males."

"Emh, ini uangnya mau buat apa nih?" tanya Reno tiba-tiba.

"Gue mau ditabung aja lah, ntar kita bagi tiga. Kan pas nih uangnya ada tiga ratus ribu," jawab Juka tanpa perlu berpikir lama.

"Hallo Kak Syerine! Aku mau beli gantungan kuncinya dong," ujar salah seorang siswi kelas sebelas yang tiba dihadapan mereka dengan napas terengah-engah. Sepertinya karena tadi berlari semangat.

"Habis," jawab Syerine cuek.

"Yahh padahal kalo masih ada mau aku borong semua," katanya dengan sombong.

Syerine mengangkat kedua bahunya, tidak peduli.

"Ya udah aku mau titip salam buat Kak Arjun ya, tolong sampaikan Kak, makasih!" Detik kemudian siswi itu berlalu pergi begitu saja. 

"Kalian liat kan? Semua orang yang beli hasil kerajinan kita cuma karena mau caper ke Arjun, bukan ikhlas mau beli!" ujar Syerine kesal.

Gadis itu bangkit dari duduknya, segera meninggalkan Juka dan Reno. Membuat kedua laki-laki itu seketika tercenung. 

"Aku harus ketemu Arjun, sekarang!" monolog Syerine sembari mempercepat jalannya menuju ruang OSIS. Biasanya di jam istirahat lelaki itu sering berada di sana.

Sesampainya, Syerine mendengus kesal, di ruangan itu terlihat sepi dan bahkan pintu sampai dikunci.

Anak-anak OSIS lagi pada ke mana sih? gumamnya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Syerine berbalik badan menghadap ke sumber suara.

"Nisa!" seru Syerine.

"Hai Syer! Baru ketemu lagi ya kita," kata Nisa dengan suara nyaringnya.

"Ya kamu kan si super sibuk," Syerine terkekeh.

Syerine mengenali Nisa karena dia teman satu ekskul dengan Jeffine. Nisa sangat aktif dalam berorganisasi, selain menjadi anggota OSIS dan bendahara ekskul basket, dia pun mengikuti beberapa komunitas di luar sekolah.

"Bisa aja kamu, oh ya ada apa? Cari Arjun?" tanya Nisa. 

"Iya."

"Semua anak OSIS lagi ada rapat di aula. Gue ke sini mau ambil berkas yang ketinggalan."

"Oh, gitu."

"Kalo ada yang penting bilang aja, ntar gue kasih tau Arjun."

"Nggak usah Nis, makasih. Aku pergi dulu ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Separuh Langkahku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang