I

619 48 1
                                    

Dering alarm silence from a far memecah kesunyian kamar anak gaming yang sudah seperti kapal pecah. Sekeras apapun, se-full apapun tidak membuatnya bergerak sedikitpun. Nyatanya dering itu malah membuat tidurnya semakin nyenyak.

Seperti lagu Nina bobo untuknya. Ini salahnya sendiri mengganti nada dering alarm dari lagu I feel Good menjadi nada dering default. Alasannya, lagu I Feel Good membuat gendang telinganya pecah, dia merasa seperti sedang ada di Medan tempur, bahkan jantungnya sangat rentan dengan suara yang mengagetkan.

Dan menurutnya, ini juga salah teman masa kecilnya yang iseng mengubah nada dering default nya menjadi tiupan ajal. Apalagi volume nya full. Pernah hampir saja dia melompat dari kasurnya.

"KENMA!!"

Nah, suara ini baru bisa membuatnya bangun tanpa rasa kaget sedikitpun, walau terdengar menyebalkan.

"Mau sampai kapan kamu tidurnya? Kita ada latihan pagi!" Serunya menjauhkan selimut bulu bergambar kucing Garfield dari pemiliknya. Dia dan Garfield tidak ada bedanya. Sama-sama mageran. Bangun hanya untuk makan, berak, mandi(kalau ingin), dan tidur lagi.

Kalau saja temannya itu tidak memaksanya untuk bangun, dia pasti bakalan bangun jam 12 siang untuk makan, kemudian nge-game sampe jam 9 malam, lalu belajar sebentar dan tidur lagi.

"Kuroo," lenguhannya benar-benar sangat malas untuk memulai awal rutinitas di Minggu pagi ini.
"Aku malas" ucapnya dengan lesu sambil menarik kembali selimut Garfield nya.

Kuroo melempar selimut itu ke sembarang tempat dan menenteng Kenma seperti menggendong anak kucing menuju kamar mandi, disana ia menceburkan Kenma yang masih berpakaian baju tidur - kedalam bathtub berisikan air hangat.

"Aku tunggu 10 menit disini. Cepatlah mandi, yang lainnya sudah menunggu" katanya - sambil menunggu ia gunakan waktunya untuk membereskan tempat tidur si kucing Garfield KW.

Benar-benar berantakan. Kuroo mendumel setiap melihat keadaan kamar Kenma yang berantakan ini. Kaos kaki berserakan diatas nakas, sepatunya hanya sebelah di raknya sementara pasangannya ada di bawah meja belajar, stik PS juga ditaruh sembarangan.

"Kalau tidak ada aku, apa jadinya ini kamar?" Dumelnya seraya merapikan selimut dan sprei kasur.

Tidak butuh waktu lama untuk membereskan kamar Kenma, saat ia selesai berkemas, Kenma juga sudah selesai mandi. Jam menunjukkan pukul 7.15, masih ada waktu untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.

•••==•••==•••

Di ruang makan, hanya ada Kuroo dan Kenma di meja - memasak dan makan berdua dengan menu roti bakar selai kacang dan blueberry, juga segelas susu hangat. Dua jenis menu sederhana itu sudah cukup mengenyangkan perut mereka sampai 4 jam ke depan.

Setelah itu mereka berangkat ke sekolah berjalan kaki. Hanya butuh waktu 20 menit, tidak terlalu melelahkan, tapi mereka sempat berhenti sebentar melihat dua kucing liar sedang bertengkar. Mereka berdua meleraikan dua kucing itu dengan air botol minuman yang dibawanya untuk jatah latihan nanti.

"Dasar kucing, kenapa suka sekali bertengkar? Apa sih yang bikin mereka bertengkar?" Monolog Kuroo terheran-heran tapi juga penasaran. Berbeda dengan Kenma - hanya menatap biasa seekor kucing belang tiga yang sibuk mengibas bulu basahnya, kemudian menatap tajam kearahnya.

"Masa bodoh. Itu masalah perkucingan. Kita manusia gak bakal pernah tahu" kata Kenma melanjutkan level game terbarunya.

"Iya juga sih. Hm, jadi pengen tahu apa yang mereka katakan pas bertengkar ataupun berbincang" ucapnya menerawang ke langit, berangan-angan tentang dialog kucing.

Sementara kucing Garfield KW itu hanya menggelengkan kepalanya. Kuroo memang orang yang selalu penasaran, sesuatu hal yang menurutnya sangat menarik ia pasti akan mencari tahu seluk-beluknya sampai rasa penasarannya terbayarkan.

"Kira-kira kamu punya sesuatu yang pengen banget kamu tahu, gak? Selain kucing." Tanya Kenma tiba-tiba, langsung membuat sang teman menoleh sebentar padanya kemudian kembali menerawang ke langit,

"Jujur, sejak kita pertama kali bertemu, aku ingin tahu tentangmu." Jawab Kuroo sedikit membuat Kenma merasa kaget, dia sempat mem-pause gamenya demi mendengar lanjutan jawaban Kuroo.

"Kamu seperti mayat hidup saat itu. Aku sempat takut melihatmu, kantung matamu yang menghitam, pipi tirus, kulit pucat, dan rambut acak-acakan. Benar-benar seperti melihat mayat."

"Saking takutnya, aku tidak berani menemuimu secara langsung selama 2 hari, lalu pas Ayahku memintaku untuk memberikan hadiah oleh-oleh ke Keluargamu. Itu pertama kalinya aku mengunjungimu ke kamar." Kuroo berhenti sejenak dan melirik ke Kenma yang menatap lurus jalanan tapi masih setia mendengar ceritanya.

"Lanjutkan" titah Kenma yang sadar Kuroo berhenti bercerita.

Kedua tangan ia taruh dibelakang kepala sambil melanjutkan ceritanya, "yah, waktu itu aku cukup kaget dengan kondisi kamarmu yang berantakan dan kamu fokus main game. Matamu sangat merah dan membulat seperti mau keluar dari tempatnya, kesan pertamaku melihatmu saat itu ialah 'apa dia begadang?',"

Kenma tertawa kecil sebatas "hmp" ikut mengingat masa lalunya. Memang benar waktu itu dia sedang begadang, main game dari jam 2 pagi sampai jam 9 pagi. Beruntung itu hari Minggu, jadi bisa leluasa main game sampai dia merasa lelah.

"Tubuhmu juga sangat kurus, lebih kurus dari yang sekarang. Seperti tengkorak"

"Sekarang aku sedikit berisi juga gara-gara mu." Ujar Kenma menyeringai samar. Setelah bercerita, mereka tidak merasa kalau sudah hampir sampai ke sekolah. SMA Nekoma. Mereka berdua langsung menuju ruang ganti dan berkumpul dengan teman-teman yang lain di Gymnasium.

Memulai awal latihan voli dengan pemanasan, lalu lari mengelilingi komplek, dilanjut latihan dasar voli, dan bertanding 2 kelompok.
Dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang mereka baru selesai latihan. Cukup lama karena sebentar lagi mereka akan melaksanakan Turnamen Voli.

"Bagaimana latihan hari ini?" Tanya Kuroo menyamai langkahnya dengan Kenma yang sudah mendahuluinya. Seperti biasa, rautnya tidak menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. Dibalas dengan kata "biasa saja" sudah menjadi langganan ditelinga Kuroo.

"Tapi hari ini kamu sedikit merasa kesal" kata Kuroo mengingat dimana Kenma merasa kesal saat memberi umpan pada anak baru blasteran Jepang-Rusia, Haiba Lev.

"Ya, itu karena anak baru. Merepotkan, aku jadi lebih lelah dibanding sebelumnya" setidaknya jawabannya ini membuat Kuroo tersenyum lebar, dia merasa berhasil telah membuat Kenma sedikit mengeluarkan emosional nya. Walaupun masih dirasa hanya 3% saja.

"Mau main ke rumahku?" Tawar Kuroo langsung ditolak sama Kenma.
"Aku mau langsung tidur saja" kata Kenma tapi Kuroo tetap memaksanya untuk tinggal dirumahnya.

"Kalau gitu, ayo tidur bareng!" Seru Kuroo sangat ambigu membuat teman kecilnya itu berekspresi geli. "Jangan ngaco"

Kenma melangkah lebih cepat - mencoba menjauhi Kuroo tapi malah dikejar. Masih memperdebatkan persoalan 'tidur bersama' ala Kuroo. Sayangnya tawaran ke 3 kalinya, Kuroo ditolak mentah-mentah oleh temannya sendiri dengan lemparan sandal selop.

••===••===••

TBC





'Kau jangan pernah bahagia'

KITTEN || Kuroo And Kenma Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang