V

197 29 4
                                    

2 hari lagi klub voli Nekoma akan pergi ke Shinzen High school untuk mengikuti volley training camp disana selama 3 hari. Klub yang satu ini akan memperketat latihan dan tak tik mereka untuk mengejutkan lawannya. Terutama lawan abadi mereka, Karasuno.

Tapi kali ini, jam latihan sedikit dikurangi karena satu anggota mereka yang masih harus di istirahatkan. Walaupun Kenma bersikeras ingin jam latihannya seperti biasanya (karena dia sendiri tidak enak sama tim-nya), Pelatih Nekomata-sensei tetap kekeuh dengan aturan jamnya.

Mau tidak mau, Kenma harus menaatinya. Sehari selama 3 jam, biasanya bisa sampai 4/5 jam lamanya jika di hari biasa. Kalau hari Minggu, mereka menghabiskan waktu selama 7/8 jam.

"Lebam di perutmu masih nyeri, kan? Jangan dipaksakan." Demikian pesan Nekomata-sensei. Yaku - sebagai Rekan tim paling ke-ibuan ikut  meyakinkannya.


.

Hari training camp pun tiba, di SMA Shinzen sudah ada tim voli dari beberapa daerah, antara lain Fukurodani, Itachiyama, Karasuno, Shiratorizawa, dan Inarizaki.

____
(Aku ubah asal sekolahnya dari anime, soalnya gatau nama tim mereka - aku lupa nama mereka)
____

Sebelum tim Nekoma memulai latihan, mereka pergi ke ruang kelas yang digunakan untuk tempat tidur dan ruang ganti mereka.

"Sialan si Karasuno itu!" Umpat Taketora membanting tasnya ke tembok, "bagaimana bisa mereka punya 2 manajer cewek! Manis pula anaknya! Aku juga pengen!" Serunya menangis kecewa.

Yang lainnya hanya menyimak - sudah biasa mereka melihat tingkah Taketora yang kekanakan kalau soal cewek, apalagi kalau cantik dan imut seperti 2 manajer Karasuno itu; Shimizu Kiyoko dan Yachi Hitoka.

Sayang sekali, keinginannya untuk memiliki manajer cewek tidak pernah terwujud. Sekalinya ada, malah si calon manajer cewek itu tidak bertahan lama karena alasannya sangat susah, merepotkan, melelahkan, dan banyak lagi alasan lainnya.

"Lagipula kalau pun ada manajer cewek, palingan juga gak bakal betah kayak dulu. Itu pun juga kesalahanmu, karena terlalu banyak tingkah didepannya, dia pun risih" sahut Kai - sama seperti Yaku yang memiliki sifat ke-ibuan, dan dia punya sifat ke-bapakan. Dia tidak terlalu banyak bicara juga, tapi sekalinya bicara; soal kenyataan. Sangat menusuk kalbu.

"Aku sudah minta maaf soal itu" ujar Taketora dengan nada lesu. Lev, Shibayama, dan Inuoka berusaha menyemangatinya walau terdengar seperti ejekan.

Rombongan dari Nekoma ini memang berisik, memiliki 4 orang rekan yang mempunyai sifat kekanakan bak Kakak-adik. Tetapi tim ini adalah tim paling solid, susah-senang mereka tanggung bersama.

•••==•••==•••

Menuju Gymnasium untuk memulai latihan, mata Kenma mencari-cari sesuatu disana. Hinata Shoyo sang Sahabat terbaiknya tidak ada. "Dimana Shoyo?" Tanyanya

"Katanya sih masih Remidi" jawab Kuroo - sebenarnya dia juga ikut mencari Hinata tadi, lalu teman setimnya - Tsukishima memberitahu kalau targetnya masih Remidi.

"Maklum, dua gagak bodoh itu cuma pintar di Voli bukan pelajaran" ucap Tsukishima dengan wajah salty nya, dia memang suka mendzalimi kedua temannya itu. Tiada hari tanpa memprovokasi 2 sejoli gagak dari timnya.

.
.

Sore hari, Hinata dan Kageyama baru datang dari perang mereka dengan Remidi. Usaha mereka tak sia-sia setelah belajar mati-matian demi bisa ke Tokyo untuk training camp. Walau kesan pertama kali yang diberikan adalah muntah didepan semua tim setelah perjalanan simulasi 'sakaratul maut'. Walhasil, yang lainnya panik mencari pel-pel an bahkan jijik melihatnya.

Sebagian dari Tim SMA lain berpikir heran, inikah lawan mereka yang dirumorkan sebagai bangkitnya Sang Raksasa Kecil dari Karasuno?
Sepertinya dia tidak seperti yang di ekspektasi kan. Ekspektasi mereka terlalu tinggi. Eksistensi mereka tentang Hinata menurun, beralih meremehkan kemampuannya. Belum lagi dengan tubuh kerdil Hinata, semakin banyak dari mereka yang tak acuh. Tentu saja kecuali Nekoma, mereka pernah bertanding dengan Karasuno.

Sebagai kejutan awal, Hinata menunjukkan kemampuannya bersama Kageyama. Serangan dominan keduanya mampu menarik perhatian, sekejap orang yang sempat meremehkan Hinata menjadi tegang sekaligus takjub.

"Ah, sial. Mereka jago sekali mencari perhatian." Ucap Kuroo yang tengah beristirahat setelah set ke 1 melawan Shiratorizawa. "Makin lama aku jadi semakin ingin cepat-cepat melawan mereka" timpal Yaku menggebu-gebu.

"Aku juga! Aku tidak sabar melawan Hinata!" Seru Lev mengacungkan kepalan tangannya ke udara. Manik kuning Kenma yang sedari tadi memperhatikan Lev terlihat risih. Tapi begitu Hinata datang menghampirinya, maniknya langsung berbinar-binar.

"Kenapa Chibi-chan? Ada perlu apa disini?" Tanya Kuroo merengkuh bahu Hinata, dia tidak peduli jika Kenma sekarang menatap tajam padanya. Oh, ayolah, Kuroo hanya ingin akrab dengan Hinata bukan mau membunuhnya. Apa Kenma pikir dia akan mematahkan leher Hinata? Kuroo saja masih sayang masa remajanya.

"Aku cuma disuruh si Saltyshima untuk menyampaikan ini, nanti malam dia ingin belajar block denganmu" jawab Hinata dengan santai

"Oh, dengan senang hati. Lalu apa ada lagi?"

Raut Hinata terlihat sungkan-sungkan, nampak dari gelagat nya yang memilin jari-jemarinya.
"Kenma, nanti malam aku mampir ke bilikmu ya. Mau curhat" kata Hinata

"Tentu, datang saja kapanpun yang kamu mau" ucap Kenma tak lupa dengan senyum manisnya khusus Hinata.

Ada suara retakan hati yang bisa dengar dengan telepati. Mereka tahu suara itu berasal dari mana dan memilih diam saja. "Chibi-chan, kau pakai pelet apa sampai Kenma memberikan senyumnya untukmu, bukannya untukku dan kami semua?"

Hinata yang polos dan lugu, dia cuma memiringkan kepalanya dengan ekspresi bak balita, siapapun pasti akan terhipnotis oleh tingkahnya yang lucu. Sadarkah Hinata sudah menarik banyak perhatian orang? Kuroo saja tidak mau bertanya lagi padanya, dia menyerah sebab lawan bicaranya adalah kesayangan Karasuno dan Kenma.

"Pulang sana pulang! Harusnya kau Remidi saja sampai 5 pelajaran" usir Kuroo mendorong Hinata pergi dari Nekoma. Tindakannya yang kasar dimata Kenma, mendapat ganjaran berupa ketukan botol pocari dari temannya sendiri.

"Aku gak kasar loh sama dia" bela Kuroo, wajah cemberutnya tidak dihiraukan oleh teman kecilnya sendiri. "Awas saja kau, Chibi-chan" gumamnya mengancam Hinata, dan lagi Kuroo mendapat pukulan botol dari Kenma yang mendengar gumaman nya.

"Kumenangiss," senandung Kuroo sok galau bahkan Lev menyambungkan liriknya dan jadilah 2 biduan Nekoma bernyanyi diatas kursi. Dari tim lain sudah tertebak raut wajah mereka seperti apa. Bagaimana bisa ada orang tak tahu malu seperti mereka? Pikir mereka semua.

"Bukan temanku" kata Kenma tak acuh
"Bukan bagian dari Nekoma juga" tambah Yaku
"Di tim kita emangnya ada mereka?" Timpal Kai
"Mereka lebih parah dibandingkan aku" sahut Taketora
"Aku heran orang seperti mereka kok bisa hidup didunia ini?" Tambah Fukunaga

"Latihan Woy!" Seru Naoi-sensei menghentikan Kuroo dan Lev yang mempermalukan Tim Nekoma. Tidak ada minta maaf, malahan mereka berdua cengengesan tanpa dosa sambil garuk-garuk kepala.

Kemudian dilanjutkanlah pertandingan Nekoma VS Shiratorizawa di set kedua. Hinata dan Kageyama memerhatikan lawan abadi sekolah mereka dengan seksama agar tak tik dan teknik yang sudah mereka pelajari tidak terbuang sia-sia nantinya. Pandangan takjub dan kagum tersirat dengan jelas di wajah mereka berdua.

"Aku tidak sabar melawan Nekoma" ucap Hinata berdebar-debar. Manik orennya sangat berkilau seakan memindai gerakan tim Nekoma ke otaknya. Ambisinya sangat menakutkan orang-orang normal.

•••==•••==•••
TBC





"Kalau kau tidak keberatan, ceritakan apapun yang mengganjal di hatimu. Aku siap mendengarkan dan memberi solusi"

KITTEN || Kuroo And Kenma Friendship [END]Where stories live. Discover now