VIII

161 23 5
                                    

Tak terasa jam makan siang pun tiba, hukuman Kageyama dan Hinata akhirnya lunas walaupun wajah mereka sangat lesu karena tidak diikutkan latihan sedari pagi.

Setelah menjalani hukuman, mereka kembali meminta maaf pada Kapten, tim, dan Pelatihnya secara bergantian.

Tapi tidak dengan Tsukishima. Mereka enggan minta maaf karena masih dendam, bahkan Tsukishima sendiri juga tidak mau menerima maaf mereka.

Kalau saja Daichi dan Sugawara tidak memaksa mereka untuk berbaikan, mungkin mereka tidak akan pernah saling bertukar sapa.

Kemungkinan terburuknya, tim mereka bisa terpecah belah hanya disebabkan masalah sepele.

.
.

"Lebih baik seperti ini aja sih" tutur Kenma yang sedang mengajari Kageyama tekniknya. Walaupun tidak yakin apakah tekniknya akan cocok untuk Kageyama atau tidak.

"Baiklah, aku akan coba" ucap Kageyama langsung mempraktekkan ilmu barunya. Diluar dugaan Kenma, Kageyama langsung bisa menggunakan tekniknya bahkan lebih baik dari dirinya.

"Makasih, Kenma-san! Aku bisa melakukannya!" Ucap Kageyama sambil membungkukkan badan.

Canggung sekali rasanya menerima terimakasih dari orang lain selain Kuroo, Hinata dan teman-temannya.

"Biasa saja" jawab Kenma demikian. Setelah mengajari teknik yang diinginkan Kageyama, dia membiarkannya bermain sama Hinata.

"Ternyata gini ya caranya orang berbakat belajar? Cepet paham" batin Kenma, dia iri dengan pemahaman Kageyama tapi dia juga berbangga merasa sudah berjasa membagi ilmunya.

Itu karena dia teringat suatu nasehat dari orang yang dia sayangi.

'Orang yang membagi Ilmunya itu lebih baik daripada hanya menyimpan ilmu itu untuk diri sendiri.'

Dadanya berdenyut sesak mengingat nasehat itu.

"Kenma hati-hati!" Seru Kuroo menyadarkan Kenma dari lamunannya - tidak menyadari ada keramik didepannya. Dia terhuyung - terlambat merespon, lalu dengan eloknya dia jatuh tercebur di kolam renang khusus untuk umum.

Saat itu semuanya sedang berkumpul di kolam belakang Gym untuk makan siang, setelah Kenma mengajari Kageyama dan Hinata, dia melamun suara nasehat di kepalanya. Pikirannya kosong sampai tidak menyadari didepannya ada keramik kolam renang.

Semua mata tertuju pada Kenma yang jatuh, berbondong-bondong melihat keadaannya.

"Dia baik-baik saja?" Tanya Shirabu dari Tim Shiratorizawa, dia tidak melihat adanya tanda-tanda Kenma didalam air.

Air kolam yang keruh karena kandungan kaporitnya, membuat mereka tidak bisa melihat dasar kolam itu dengan jelas selain warna baju hitam Kenma disana.

"Dia bisa berenang kok" jawab Taketora setengah yakin - sebenarnya dia juga takut Kenma kenapa-napa didalam sana. Dia bisa berenang tapi tidak di kolam sedalam kurang lebih 3 meter.

Kenma juga jago berenang tapi apakah dia bisa berenang di kolam sedalam 3 meter?

Tanpa menunggu lagi, Kuroo langsung membuka bajunya dan masuk ke kolam. Dia takut temannya itu tenggelam. 2 menit berlalu, Kuroo muncul lagi bersama Kenma yang pingsan. Pelatih disana langsung memberikan pertolongan pertama pada Kenma, diperiksanya juga kaki Kenma apakah ada cedera?

"Kakinya tegang, sepertinya dia sempat kram otot." Jelas Takeda-sensei, "bawa dia ke ruang kesehatan" titahnya.

"Tolong ya, Yaku, Taketora" pinta Kuroo pada Yaku yang akan membopong Kenma ke ruang kesehatan sama Taketora. Sementara dia mau mandi dan ganti baju lebih dulu sebelum masuk angin.

KITTEN || Kuroo And Kenma Friendship [END]Where stories live. Discover now