XV

153 21 1
                                    

Samar-samar Kenma akhirnya siuman dari pingsannya, sayup-sayup terdengar suara Ran yang berbincang dengan Ayahnya. Sepertinya dia sedang bercerita tentang pertemuannya dengan Kenma.

"Jahat sekali manusia itu! Dia melukai manusiamu dan mengusirnya? Cih, kenapa masih ada saja manusia egois" protes si Hitam

"Kak Lili, manusiamu sudah siuman!" Sahut si kucing kembar 3

"Oh, syukurlah" sambut Ran mengelus kepala Kenma, "Ayah yakin, dia akan terbiasa?" Tanya Ran pada ayahnya si Oren.

"Ya, walaupun dia nanti bakal terkejut" jawab Si Oren.

"Apa maksudmu?" Tanya Kenma, dia mencoba untuk duduk tapi tidak bisa. Rasanya aneh.

"Wah, dia terlihat sangat unik!" Seru si kembar
"Apa sih?" Kenma benar-benar bingung dengan reaksi mereka yang begitu girang melihatnya.

Kemudian Ran membawakannya air sebaskom untuknya, "minumlah, kau juga akan tahu saat minum" katanya

Sesuai perkataan Ran, dia sangat kaget dengan perubahannya. Saking kagetnya, air baskom itu dia tendang sampai tumpah ruah.

"Apa yang terjadi padaku? Siapa yang melakukan ini?" Tanya Kenma marah.

"Tenanglah, kau itu masih masa pemulihan" ucap Si hitam

"Tidak, jelaskan padaku dulu! Ran!"
"Iya iya, kau itu terluka kan? Karna lukamu lumayan serius, jadi Ayahku berinisiatif mengubahmu menjadi kucing seperti kami. Cuma dengan cara itu kau bisa memulihkan lukamu dengan cepat." Jawab Ran semakin membuat Kenma kebingungan, kenapa harus kucing? Lagipula bagaimana bisa seekor kucing mengubahnya menjadi sebangsa mereka?

"Bagaimana bisa aku diubah menjadi kucing seperti kalian? Aku kan manusia, harusnya kalian panggil manusia lain untuk menolongku"

"Lah, bodoh. Manusia mana yang paham bahasa kami selain kau? Bertemu manusia sepertimu saja suatu keajaiban" sahut si coklat

"Sudahlah, lebih baik kau berterimakasih pada Bos Maru daripada mengoceh gak jelas" timpal si hitam

"Siapa bos Maru?" Tanya Kenma
"Ayahnya Lili, siapa lagi" jawab si Hitam, "oh, iya namaku Kudo"

"Kenma" jawab Kenma memperkenalkan diri
"Oh, namamu cukup cocok"

Kenma lihat ke arah Bos Maru yang sedang tiduran diatas plastik sampah. Di tubuhnya yang baru ini, dia harus terbiasa dengan cara berjalan, tidur, makan, dan buang air ala kucing. Sebagai manusia tulen, tentu Kenma merasa malu jika membayangkan dirinya buang air ditempat terbuka.

"A-anu, terimakasih sudah membantuku, Bos Maru" ucap Kenma, "tapi ... Apakah aku bisa kembali menjadi manusia?"

Seketika semua kucing melihatnya lagi, membuat Kenma tidak nyaman.

"Bisa" jawab Bos Maru
"Benarkah? Bagaimana?"

Bos Maru menggeliat dari tidurnya, duduk tegap sambil menjilati tangannya. "Saat malam pada bulan musim baru dan apabila kau terluka secara fisik" jawab Bos Maru

"Terluka secara fisik?"
"Ya, jika kau bertarung dengan anjing atau sebangsa kami atau disiksa oleh manusia, lalu kau terluka - kau bisa jadi manusia."

"Heehh, kok ngeri ya"
"Haha, memang ngeri kalau sudah berurusan sama manusia. Bahkan mereka bisa saja menguburmu hidup-hidup" sahut si coklat - Brown.

"Apa... Disini ada yang bernasib sama sepertiku?" Tanya Kenma dengan hati-hati

"Tidak ada. Kau yang pertama." Jawab Kudo
"Begitu"

Kenma menunduk termenung meratapi nasibnya. Sudah diusir dari rumah dan sekarang dia harus menjadi kucing agar bisa menjalani hidup. Tidak ada lagi makanan manusia, tidak ada lagi teman seperti Kuroo, rekan voli, dan Hinata. Entah kenapa dia jadi merindukan mereka.

KITTEN || Kuroo And Kenma Friendship [END]Where stories live. Discover now