part 5

381 18 5
                                    

   Patah hati terlama, kesedihan                        terdalam dan kehilangan yang paling membekas adalah kehilangan sosok seorang ibu.

                               ###

Pagi ini caca berangkat ke skolah diantarkan sopir, karena kalo nunggu angkot dulu caca bisa telat kesekolah nya.

Sesampainya si kelas caca merasa ada yang berbeda, dia merasakan sesuatu yang hilang, tapi dia tidak tau apa itu.

"Lo kenapa ca? Kayak kebingungan gitu? " Kata sesil

"Gue gak tau juga, tah kenapa hur merasa ada yang hilang gitu, gak seperti biasanya? " Kata caca

"Mungkin lo merasa gak ada yang teriak-teriak pagi ini, seperti pagi-pagi sebelumnya" Kata wulan

"Ouh iya bener, ara mana tu anak, tumben belum datang, biasanya dia selalu nyambut kedatangan gue dengan suara toanya" Kata caca yang baru menyadari kalo aira tidak ada lagi ini.

"Mungkin dia telat" Kata amanda

"Bisa jadi sih, tapi gak biasanya dia telat kayak gini" Kata caca

"Tah kenapa perasaan gue gak enak" Kata caca

"Udah kita positif thinking aja, semoga aja aira baik-baik aja" Kata amanda dan di angguki oleh yang lain.

Kringggg

Bel tanda masuk sudah berbunyi, tapi tidak ada tanda kedatangan aira, mereka semua merasakan cemas, karena gak biasanya aira seperti ini.

"Assalamu'alaikum anak-anak" Salam buk pipit guru Bahasa Inggris.

"Pagi buk" Sapa semua murid di kelas.

"Sekarang kalian buka buku paketnya halaman 60" Kata buk pipit.

"Jadii bla bla bla" Buk pipit menerangkan di depan kelas, semua murid fokus mendengarkan kecuali caca dkk, mereka semua melamun memikirkan keadaan aira yang gak ada kabar.

Kringggg

Bel tanda istirahat berbunyi, semua murid langsung berlari ke kantin, begitu juga dengan caca dkk.

"Lo udah hubungi aira rin? " Kata amanda.

"Udah tapi nomornya gak aktif" Kata Sherin.

"Dia kamana ya? Gak biasanya dia kayak gini" Kata Wulan

"Kita nanti kerumah dia aja" Kata Hanifa

"Bener itu" Kata Sherin.

"Ya udah sekarang kita pesan makanan aja dulu" Kata sesil.

"Kalian mau apa" Kata wulan

"Samain aja langsung, bakso sama minuman nya teh es" Kata amanda.

  Belum sempat wulan melangkah tiba-tiba ada terdengar suara pemberi tauan, sepertinya itu suara pak kepsek.

"Assalamu'alaikum anak-anak, maaf sebelumnya bapak sudah mengganggu waktu istirahatnya, bapak cuma mau kasih kabar duka aja,kalo salah seorang murid SMA nusantara yang bernama Aira Qiandra baru saja mendapatkan musibah, karena ibunya meninggal dunia hati ini, maka dari itu marilah kita sama-sama pergi ke rumah duka, sekian pemberi tauan nya, terimakasih asalamualaikum" Kata pak kepsek.

Deg

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, hati caca dkk hancur ketika mendengar kabar duka barusan, tangis kesedihan sudah tidak bisa lagi mereka tahan.

   Tanpa berpikir panjang mereka langsung berlari menuju parkiran buat ambil mobilnya hanifa, dan langsung tancap gas menuju rumahnya aira.

   Sesampainya di rumah aira, yang  pertama kali mereka lihat adalah bendera kuning yang terpasang di pagar rumah aira, tanpa berpikir panjang mereka langsung masuk le dalam rumah, ketika mereka menginjakkan kakinya di depan pintu rumah aira, mereka melihat keadaan aira yang kacau, mata bengkak, hidung memerah, dan terlihat murung, tidak seperti aira yang selalu ceria, dan bersikap kekanak-kanakan.

   Ketika melihat keadaan aira seperti itu, tangis mereka langsung pecah, tanpa menunggu lama mereka langsung menghampiri aira dan berusaha buat nyemangatin aira, mereka sangat merasakan apa yang di rasakan aira saat ini,mereka tau pasti setelah ini tanggungjawab aira akan banyak, karena dia harus mengurus ke 2 adiknya, aira mempunyai 2 orang adik, yang pertama laki-laki dan masih duduk di bangku 3 SMP yang kedua perempuan masih berumur 4 tahun.

"Yang sabar ra, ini ujian buat lo, gue tau lo sedih, dan pastinya sangat merasakan kehilangan, tapi lo harus tetap kuat dan bangkit karena kalo lo terpuruk dan berlarut-larut dalam kesedihan kasian adek lo" Kata amanda

"Mereka butuh sosok lo untuk saat ini" Kata amanda lagi

"Thanks ya, kalian udah bantu ara buat bangkit, thanks karena kalian sudah ada di saat ara kehilangan arah seperti ini" Kata aira parau.

***

  Jam menunjukan pukul 16:00 wib, satu persatu orang-orang mulai pergi meninggalkan pemakanan dan meningalkan karib kerabat dan sahabat aira.

"Kita balik yuk ra, udah mau hujan" Kata caca.

"Sini biar gue yang gendong lia" Kata wulan dan mengambil alih lia adeknya aira dari gendongan aira.

  Semua mulai meninggalkan pemakanan termasuk ayah dan sakti adiknya aira.

   Sesampainya di rumah temannya aira berpamitan buat pulang ke rumah, karena hati juga sudah mau magrib.

"Ra, kita pamit pulang dulu ya, nanti kalo lo ada apa-apa, atau mau bantuan jangan segan-segan buat hubungin kita" Kata sesil

"Iya, maksih ya kalian hati-hati di jalan" Kata aira dan di balas anggukan oleh yang lain.

   Setelah kepulangan sahabatnya, aira langsung masuk menuju pintu rumahnya sambil menggendong lia, hal pertama yang dia lihat adalah sepi, sudah tidak ada lagi sosok wanita tangguh yang menyambut kedatangan kita, tidak ada lagi sosok ibu untuk aira dan adik-adiknya, tidak ada lagi sosok wanita yang selalu memarahi aira ketika berantem sama sakti, tidak ada lagi sosok wanita yang selalu memasak di dapur buat keluarganya, semua sudah hilang di telan bumi.

"Apa ara sanggup menjalani ini semua, tanpa sosok ibu" Kata aira lirih.

Cinta Ataukah Janji (END)Where stories live. Discover now