part 15

249 12 1
                                    

"Kenapa bisa kayak gini? " Kata sesil lirih

"Kenapa caca bisa kayak gini? Apa karena keluarga? " Kata Wulan.

"Gue gak yakin kalo masalah keluarga, kalian  tau sendirikan seberapa harmonis nya keluarga dia" Kata sherin.

"Iya sih, gue juga liat seberapa sayangnya ortunya sama dia, bahkan gue iri ketika melihat dia di sayang seperti itu sama ortunya." Kata sesil

"Jadi apa penyebab dia seperti ini? " Kata wulan.

"Kita coba cari tau nanti, untuk saat ini yang harus kita lakukan hanya meng suport dia" Kata amanda

"Iya" Jawab mereka serentak.

   Memang bener sahabatnya caca tidak mengetahui kalo selama ini dia selalu mendapatkan kekerasan dari keluarganya, karena dewi dan Herman sangat hebat bersandiwara di depan orang-orang, ketika ada tamu di rumah,maka mereka akan bersikap lemah lembut dan sangat perhatian pada caca, seolah-olah mereka sangat menyayangi caca, tapi jika tidak ada, maka mereka akan semena-mena pada caca, apapun yang di lakukan caca selalu saja salah di mata mereka.

***

  Di tempat lain lebih tepatnya di kamar divo, terlihat divo sedang melamun.

"Apa dia baik-baik saja? " Kata divo

"Gue sangat khawatir sama dia, tapi gue gak bisa buat jenguk dia" Kata divo

"Lo kenapa vo" Kata Sakha yang duduk di samping divo.

"Gue khawatir sama dia bang" Kata divo

"Kenapa gak lo jenguk aja" Kata Sakha.

"Gue mau banget bang buat jenguk caca, tapi gue gak bisa karena Clarissa selalu awasin gue" Kata divo.

"Memang setelah lo ngantar dia ke rumah sakit lo gak tunggu kabar keadaan dia dulu" Kata Sakha.

"Gak bang, gue takut ketahuan sama Clarissa bang, tadi setelah gue anter dia dan suruh suster buat hubungi orang yang ada di kontak nya, gue langsung pergi bang" Kata Divo.

"Gue tau kalo lo sayang sama dia, tapi gue juga gak bisa bantu apa-apa, karena janji yang lo buat sendiri" Kata Sakha.

"Gue tau bang ini salah gue yang langsung membuat janji konyol tanpa berfikir terlebih dahulu, tapi gue gak tau kalo bakalan jadi seperti ini"kata divo.

" Gue udah bilang dari awal sama lo, gue tau maksud lo baik buat lindungi Clarissa, tapi bukan dengan janji konyol itu, dan gue juga udah larang lo buat gak melakukan janji konyol itu dari awal, tapi lo nya aja yang kekeh melakukannya, jadi ini akibatnya lo sendiri yang susah"kata Sakha.

"Lo tenangin aja dulu pikiran lo, setelah tenang lo bisa cari jalan keluarnya" Kata Sakha dan berlalu pergi meninggalkan divo.

Flashback on

  Setelah mengantarkan bella pulang, divo langsung menuju kerumahnya, tapi di tengah perjalanan mobil divo harus berhenti karena ada kecelakaan si depan, fokus divo yang awalnya terarah kepada korban kecelakaan teralihkan ketika melihat seorang gadis yang sangat familiar baginya tergeletak di pinggir jalan, tanpa berpikir panjang divo langsung berlari ke arah gadis itu.

"Ca, bangun" Kata divo sambil menepuk-nepuk pelan pipi caca.

"Astaghfirullah, panas banget badannya" Kata divo kaget setelah memegang dahinya caca yang terasa sangat panas.

  Tanpa berpikir panjang divo langsung mengangkat tubuh caca, dan melarikan nya ke rumah sakit.

  Setelah dokter masuk memeriksa keadaan caca, divo langsung pergi dari rumah sakit, sebelum pergi divo terlebih dahulu meminta tolong pada salah satu suster buat menghubungi orang yang ada di kontak caca, setelah melakukan urusannya divo langsung pergi dari sana, karena dia takut kalo Clarissa melihat dia deket dengan caca bisa berabe urusannya.

Flashback off

  Setelah kepergian Sakha divo hanya merenung saja, dia bingung apa yang harus dia lakukan, dia sangat ingin berada di samping caca, menemani caca, tapi dia tidak bisa melanggar janjinya.

"Argghhh gue harus apa? " Teriak divo sambil mengacak-acak rambutnya.

"Gue bingung banget" Kata divo

"Gue harap lo baik-baik aja ca"kata divo dan kembali merebahkan tubuhnya.

***

   Malam ini sahabatnya caca tidur di rumah sakit buat nemenin caca, ketika asik bicara terdengar suara caca meminta air minum.

" Minum"kata caca lirih

"Alhamdulillah akhirnya lo sadar juga ca, nih minum dulu" Kata wulan dan memberikan air kepada caca.

"Makasih" Kata caca

"Iya sama-sama" Kata wulan

"Apa yang lo rasain sekarang ca? Apa ada yang sakit? " Kata sesil

"Gak ada, gue cuma mau pulang" Kata caca

"Tapi keadaan lo belum pulih ca" Kata amanda.

"Gue udah balikan, jadi gue mau pulang sekarang" Kata caca keras kepala.

"Gue panggil dokter" Kata hanifa dan berlalu pergi.

  Tak lama kemudian dokter pun datang memeriksa ke adaan caca.

"Gimana dok, apa saya sudah boleh pulang? Kata caca

" Sebaiknya kamu di rawat dulu disini, karena keadaan kamu belum stabil dan deman kamu juga belum turun "kata dokter

" Saya gak mau disini dok, saya mau pulang aja"kata caca

"Tapi keadaan kamu belum stabil" Kata dokter

"Gak Pa-pa dok, pokoknya saya mau pulang sekarang" Kata caca kekeh.

"Baik lah kalo begitu, tapi kamu harus tebus obat ini dulu dan jangan lupa meminumnya agar kamu cepet pulih" Kata dokter dan memberikan resep  obat yang harus di tebus.

"Sini dok biar saya aja yang tebus obat nya" Kata sherin

"Baiklah kalo begitu saya pamit dulu" Kata dokter dan berlalu pergi.

"Aira temenin gue tebus obat yuk" Kata sherin

"Oke" Kata Aira dan bangkit dari duduknya.

"Kok lo kekeh sih mau pulang, kan kondisi lo belum membaik" Kata sesil

"Gak pa-pa gue bosan aja kalo lama-lama di sini" Kata caca.

   Setelah kembalinya sherin dan Aira menebus obat-obatan caca, mereka langsung mengantarkan caca pulang, di perjalanan pulang hanya di selimuti ke sunyian, karena semua mendadak canggung, apalagi melihat caca yang mendadak jadi diam.

    Setelah sampainya di rumahnya, caca langsung turun dari mobil hanifa dan disusul  yang lain.

"Gue ke kamar dulu mau istirahat,makasih udah nganterin gue balik, nanti kalo kalian mau pulang hati-hati dijalan" Kata caca dan berlalu pergi ke kamarnya.

"

Cinta Ataukah Janji (END)Where stories live. Discover now