part 18

241 11 2
                                    

    Semenjak caca dan divo saling bersikap dingin dan acuh, semua siswa di sekolah sering sekali mendekati caca, baik adik kelas maupun teman seangkatan.

    Itu semua membuat divo cemburu,, seperti saat ini caca lagi di dekati oleh gibran anak kelas 11,gibran meminta nomornya caca dan di berikan oleh caca, dan itu sukses membuat divo marah tapi mau gimana lagi dia gak punya hak buat marah.

"Makasih ca" Kata gibran setelah mendapatkan nomornya caca.

"Iya sama-sama" Kata caca

"Kalo gitu gue duluan ya" Kata caca dan di jawab anggukan oleh gibran.

   Ketika caca berbalik ternyata ada divo di belakang yang sedang melihat kearahnya,tanpa menghiraukan tatapan tajam divo, caca langsung saja pergi dari sana.

***

  Sesampainya di kelas semua mata tertuu kepada caca, bahkan sahabatnya pun menatap caca tajam. Kecuali amanda dan aira.

"Hai guys, kenapa nih pada natap gue begitu" Kata caca heran

"Cih sok gak tau lagi,, menjijikkan" Kata  siswi di kelas

"Kenapa sih" Kata caca bertanya pada sesil

"Udah guys kita keluar kuy" Kata sherin dan diikuti yang lain kecuali Amanda dan aira.

"Ini mereka kenapa sih, tolong jelasin ke gua dong" Kata caca kepada amanda.

"Mereka marah sama lo karena lo itu murahan caca" Kata amanda

"Murahan, apaan nih maksudnya" Kata caca

"Nih lo liat foto ini, lo bahkan dengan gampangnya mau di deketin  cowok, apanitu gak murahan caca" Kata amanda.

"Heh man,kita ini udah berapa lama sih temanan, lo tau sendirikan kalo gue itu ceweknya emang friendly, toh selama ini kalian biasa aja, tapi kenapa sekarang malah gini" Kata caca

"Sherin juga sama dengan gue, bahkan sherin dia sering goda cowok, kenapa kalian gak pernah marah sama dia, kenapa sama gue kalian marah" Kata caca

"Lo sama sherin itu beda ca,walaupun sherin udh di kenal dengan ratu biaya, tapi dia gak pernah kayak lo yang rela jual diri ke om om" Kata amanda

PLAK

"jaga ya mulut lo an**ng, gue gak se murahan itu" Kata caca tersulut emosi.

"Hahaha gak se murahan itu, coba deh lo liat foto lo di mading sekolah, bahkan seantero sekolah pun tau kalo lo itu murahan" Kata amanda

  Tanpa menghiraukan orang-orang yang menatap dia jijik, caca langsung berlari ke arah mading sekolah, ketika dia sampai disana sudah banyak gerombolan termasuk juga divo ada disana menatap dia tajam.

  Tanpa menghiraukan tatapan divo, caca langsung menerobos kerumunan.

Deg

  Benar saja disana terpajang foto caca dengan om om.

Satu kata yang pantas untuk foto itu *menjijikkan*

    Caca langsung merobek foto yang ada di sana, hatinya sakit melihat foto dia yang di pajang seperti itu, bahkan dia sama sekali gak pernah melakukan itu semua.siapa yang tega fitnah dia seperti ini.

"Huhuhuhu gk nyangka ya, cewek yang selama ini kita kagumi, ternyata murahan, simpanan om om lagi" Kata salah satu siswi.

"Berapa neng harganya, mau abng beli nih"

"Gua udah ada nomor HPnya nanti kita hubungi aja kalo perlu"

  Dan masih banyak lagi cemoohan yang di dapat caca.

"DIAM" Teriak caca

"Gue gak pernah melakukan apa yang kalian tuduhin ke gue, ini semua fitnah, dan foto ini juga editan" Kata caca

"Alahh mana ada maling ngaku, editan lo bilang, bahkan di foto itu gak ada kesan editan sama sekali" Kata sherin.

  Ya bener foto itu terlihat sangat asli, mungkin yang ngedit foto ini orang profesional.

"Rin gue gak bohong, ini beneran bukan gue"kata caca

" Dah lah, seberapapun lo memohon sama gue, gue tetap gak akan percaya, nyesel gue selama ini udah nganggep lo sahabat, mulai sekarang lo bukan sahabat kita lagi"kata sherin

"Bener, mulai saat ini dan seterusnya lo bukan lagi sahabat kita" Kata amanda.

   Semua meninggalkan caca yang menangis di dekat mading, hancur, hatinya sangat hancur bahkan sahabat yang selama ini dia anggap sebagai rumah ke dua tidak mempercayainya, sekarang dia harus apa, tidak ada yang mempercayai dia lagi, seberapa pun dia berteriak kalo dia gak salah, tetap aja gak akan ada yang percaya, tetp aja gak akan ada yang mendengarkan.

"Nih kamu hapus air mata kamu, kamu jelek kalo nangis" Kata seseorang menyodorkan tisu kearah caca.

   Ketika caca mendongakkan kepalanya,terlihatlah aira yang lagi menyodorkan tisu ke arahnya. Tanpa berlama-lama caca langsung bangkit dan memeluk aira sangat erat, bahkan tisu yang diberikan aira tadi dia abaikan.

"Lo hiks lo percayakan sama gu- Gue ra hiks"kata caca sesegukan.

" Iya ca,ara percaya kok sama caca, ara yakin kalo caca gk kayak gitu, udah ya jangan nangis lagi, ada ara di sini, nnti kita cari tau sama-sama kebenarannya "kata aira menenangkan caca.

   Seberapapun lemot dan polosnya aira selama ini, tapi dia juga bisa bersikap dewasa, dia juga bisa membedakan mana yang salah mana yang tidak, makanya dari itu aira lebih berpihak ke caca, karena dia yakin kalo caca gak seperti yang mereka katakan. Satu lagi aira juga profesional dalam mengedit, seberapapun orang bilang foto tadi asli, dan gak ada kelihatan editannya,tapi beda bagi aira, bahkan dengan sekali liat dia bisa membedakan itu asli atau editan, itu juga salah satu alasan aira lebih memihak kepada caca.

" Ta-tapi yang lain hiks gimana"kata caca

"Udah biarin aja mereka, nanti kalo kebenarannya terungkapkan, merek pasti akan menyesal" Kata aira

"Mkasih ya ra hiks lo selalu hiks ada buat gue" Kata caca

"Iya ca" Kata aira dan kembali memeluk caca.

  "Shit, kenapa sih tu bocah tengil malah belain dia, kan bisa gagal rencana gue kalo si aira ngebela dia. gak, gimanapun caranya aira gak boleh bela dia" Kata seorang cewek yang melihat caca dan aira pelukan di depan mading.

"Gue rasa aira gak akan percaya sama foto atau berita yang akan kita sebar"kata temannya cewek tadi

" Kalo itu semua gak bisa, maka jalan satu-satunya adalah nyawa, kita bakal merenggut nyawa aira, maka dengan itu pasti semua orang bakalan lebih benci lagi sama caca "kata cewek tadi

" Maksud lo bunuh aira"kata temannya.

"Yapp sangat bener, gue rasa aira sangat berbahaya kalo kita biarin hidup, kalo dia masih hidup gue yakin rencana kita bakalan gagal" Kata cewek tadi.

"Tapi apa itu bakalan berhasil" Kata temannya

"Gue yakin bakalan berhasil, kalo cuma ngebunuh gadis tengil kayak aira mah mudah, diakan polos jadi mudah buat kita kerjain" Kata cewek tadi sambil tersenyum devil.

 

Cinta Ataukah Janji (END)Where stories live. Discover now