part 16

248 12 1
                                    

   Hari ini caca berangkat ke sekolah dengan keadaan masih lemes, karena demamnya masih belum turun, tadi bibi sudah menyuruh dia libur, tapi percuma karena caca kekeh untuk sekolah, ada alasan bagi caca kenapa dia tidak mau libur, itu semua karena dia gak mau lagi kena marah ortunya dan selalu di anggap merugikan mereka, sudah cukup caca menerima hinaan bundanya semalam, dia gak mau lagi mendengar hinaan lagi.

   
  Ketika di gerbang masuk caca berpapasan dengan divo yang berdiri di sana, karena sekarang dia di tugaskan memeriksa kelengkapan siswa-siswi di SMA nusantara.

    Tanpa menghiraukan divo caca berlalu pergi dengan wajah pucat nya, hati caca sakit ketika melihat divo, karena setiap melihat divo caca selalu kebayang kebersamaan divo dan bella.

"Gue harap lo baik-baik aja ca, dan maaf karena gue lo jadi terluka, gue gak tau mau ngapain ca, gue terbelenggu karena janji konyol yang gue buat sendiri"kata divo dalam hatinya dan terus memperhatikan langkah caca yang terlihat sangat lemah.

    Sesampainya di kelas caca langsung di sambut oleh amanda, dan menolong caca menuju mejanya.

" Ca lo kenapa sekolah hati ini, lo kan tau sendiri kalo keadaan lo belum stabil "kata wulan

" Gue bosan di rumah sendirian "kata caca

" Tapi caa... "Ucapan sesil langsung di potong caca

" Gue gak pa-pa, kalian gak usah khawatir "kata caca

" Ya udah deh, nanti kalo lo kenapa-napa bilang sama kita ya, jangan diam doang"kata sherin

"Iya" Kata caca

***

Kringgg

  Bel tanda istirahat sudah berbunyi, caca dan sahabat nya segera menuju ke kantin, tapi belum sempat caca memasuki kantin tiba-tiba HPnya berbunyi.

"Siapa ca? " Kata sesil

"Naura" Kata caca dan langsung mengangkatnya.

"Halo, iya ada apa nau" Kata caca setelah sambungan telepon terhubung.

"...."

"Oke, kalo gitu kakak ke sana sekarang" Kata caca dan langsung mematikan panggilan nya.

"Gue mau ke taman belakang sekolah dulu, kalian duluan aja ke kantin nanti gue nyusul" Kata caca

"Ngapain lo ke taman belakang sekolah ca" Kata sesil

"Naura ajak gue ketemuan, katanya ada yang mau dia omongin, kalo gitu gue pergi dulu" Kata caca dan langsung menuju taman belakang sekolah.

  Sesampainya di sana caca melihat Naura duduk di kursi yang ada di taman, tanpa berlama-lama caca langsung menghampiri Naura.

"Hai Naura"kata caca

" Hai kak"kata Naura.

"Jadi gimana nau"kata caca setelah duduk di samping Naura.

" Jadi gini kak, sebab Clarissa marah sama kakak itu karena dia gak suka liat kakak chatan sama bang divo, apalagi kalian chatingan hampir tiap hari"kata Naura.

"Tapi kenapa nau? " Kata caca gak paham.

"Jadi gini kak, kata Clarissa dulu dia dan bang divo pernah buat janji gitu, jadi janjinya itu Clarissa gak boleh deket sama cowok dan chattingan kecuali cowok itu yang di sukai sama bang divo, dan begitu juga sebaliknya, jadi karena Clarissa melihat bang divo chatan sama kakak makanya dia marah, dia merasa gak adil aja, kenapa dia gak boleh chatingan sedangkan bang divo chatan sama kakak" Kata Naura menjelaskan.

"Tapi apa alasan mereka buat janji itu? " Kata caca

"Kalo itu aku juga gak tau kak" Kata Naura.

"Terus kalo divo gak boleh deketan sama perempuan, tapi kenapa akhir-akhir ini kakak sering liat dia sama bella, apa mereka pacaran, dan kenapa Clarissa gak marah? " Kata caca

"Kalo bella itu Clarissa sendiri yang suruh bang divo buat deket kak, karena Clarissa tau bella suka sama bang divo dan menurut Clarissa bella itu ceweknya baik dan juga ramah kak, makanya dia setuju kalo bang divo sama bella kak, bahkan dia gak segan-segan buat jodohin mereka" Kata Naura.

Deg

"Sakit banget hati gue dengernya" Kata caca dalam hati

"Kakak baik-baik aja kan? " Kata Naura khawatir ketika melihat caca memegang dadanya.

"Iya gak pa-pa kok, tenang aja, btw makasih ya udah mau nolongin kakak, kakak jadi repotin kamu" Kata caca sambil tersenyum.

"Iya kak sama-sama, santai aja kali kak, kayak ke siapa saja" Kata Naura.

"Kalo gitu nau balik ke kelas dulu ya kak" Kata Naura.

"Eh bentar nau, satu lagi kakak minta tolong, tolong sampaikan maaf kakak ke Clarissa ya, soalnya kakak gak tau kalo mereka ada janji seperti itu" Kata caca

"Iya kak, nanti aku sampein" Kata Naura dan berlalu pergi

"Ok, kalo itu yang buat lo jauhin gue, gue harus apa vo,gue cuma bisa mengikhlaskan walaupun hati gue sakit, gue juga liat kalo lo merasa nyaman di deket bella" Kata caca dan berlalu dari taman belakang sekolah, tanpa caca sadari ternyata divo mendengar perkataannya barusan.

"Maafin gue ca maaf, asal lo tau gue sama sekali gak bahagia, gue merasa tertekan sama janji yang gue buat sendiri, tapi gue gak tau gimana cara menyelesaikan nya, kalo gue batalin janji itu gue gak mau liat adek gue di sakiti cowok lagi"kata divo dalam hatinya.

Flashback off

  Sekarang divo menduduki bangku kelas 3 SMP, ketika dia mau masuk rumah, dia melihat Clarissa sepupunya menangis di ruang tamu.

" Kamu kenapa ca? "Kata divo kepada Clarissa.

" Dia hiks dia jahat bang hiks"kata Clarissa sambil sesegukan.

"Dia siapa? " Kata divo gak ngerti.

"Zevan hiks dia selingkuh, dan waktu hiks aku mergokin dia hiks bukannya hiks merasa bersalah hiks dia malah bentak aku bang, bahkan hiks dia sampe main hiks tangan sama aku" Kata Clarissa.

  Wajah divo memerah menahan amarah, dia sangat marah ketika mendengar Clarissa mendapatkan kekerasan dari zevan.

"Daras brengsek" Kata divo dan tanpa sadar tangannya sudah mengepal dan urat-urat di tangannya sampai keliatan.

"Kan abang udah pernah bilang sama kamu dari dulu ca, jangan pacaran dulu karena kamu masih kecil, dan abang juga pernah bilang sama kamu jangan pernah deket-deket cowok sebelum cowok itu sendiri dapat izin dari abang, abang juga pernah bilang sama kamu kalo zevan itu gak baik buat kamu, tapi kamunya aja yang ngeyel gak mau dengerin abang, jadinya gini kan" Kata divo.

"Maaf bang" Kata Clarissa sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi sekarang gini aja, kamu gak boleh deket-deket sama cowok apalagi chattingan, kecuali itu masalah terdesak, dan kalo mau deket sama cowok itu pun harus pilihan abang sendiri" Kata divo

"Kok gitu bang, gak bisa gitu dong" Bantah Clarissa.

"Ya mau gimana lagi, emang kamu mau di sakitin lagi, abang gak mau ca liat kamu nangis kayak gini lagi hanya karena cowok" Kata divo.

"Tapi bang" Kata Clarissa.

"Gak ada tapi-tapian ca, ini mudah keputusan abang, jadi gak bisa di ganggu gugat lagi" Kata divo.

"Oke fine aku turuti, tapi dengan syarat abang juga sama dengan aku" Kata Clarissa.

"Oke abang turuti, lagi pula abang juga gak ada deket cewek" Kata divo santai tanpa memikirkan kedepannya seperti apa.

"Ok, janji" Kata Clarissa sambil menyodorkan jari kelingking nya.

"Janji" Kata divo

"Awas ya kalo abang sampe chattingan sama cewek, abang harus ingat sama janji abang, gak boleh ingkar" Kata Clarissa.

"Hmm iya" Kata divo



Cinta Ataukah Janji (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang