part 21

248 12 0
                                    

  Semenjak  kepergian Aira semua berubah drastis, dari sherin, amanda, wulan bahkan sesil menjadi pribadi yang tertutup melebihi Hanifa, mereka sekarang menjadi dingin dan Kasar.

   Semenjak kepergian Aira juga, caca kerab kali menjadi bahan bullyan di sekolah, semua murid menghujat caca dan tak segan-segan melempari caca dengan telur busuk bahkan air kotor bekas pel.

  Seperti saat ini caca sudah seperti mayat hidup, wajah pucat pasi, mata yang sudah seperti panda, tubuh kurus yang gak terurus, kacau hanya itu yang menggambarkan kondisini caca saat ini.

   Ketika memasuki gerbang sekolah caca sudah di sambut dengan lemparan telur busuk.

"Huuuu dasar pembunuh"

"Udah murahan pembunuh lagi"

"Hati-hati kalian, jangan sampo jadi korban selanjutnya "

"Mati aja lo sana ca, jadi sampah aja kalo hidup"

"Cihh menjijikkan"

   Begitulah kira-kira omongan murid-murid di sana, tidak ada satupun yang menolong caca, bahkan sherin dkk hanya menyaksikan kejadian itu tanpa ada niatan menolong.

***

   Sekarang caca berada di rooftop sekolah, setelah mengganti seragamnya, caca memilih pergi ke rooftop untuk menenangkan pikiran nya.

"Hiks kenapa lo tega ninggalin gue ra"

"Gue mau ikut lo aja, tolong bawa gue ra"

"Gue gak kuat hiks kalo sendirian disini"

"Gue mohon ra, kembali sama. Gue gue mohon" Kata caca

   Hanya terdengar tangisan pilu caca yang menyayat hati. Sekarang dia bener-bener hancur, tidak ada lagi tempat dia berlindung, tempat dia mengadu semuanya pergi di telan bumi.

  Tanpa caca sadari sedari tadi ada divo di belakangnya, divo memperhatikan setiap gerakan caca, bahkan dia merasakan sakit ketika mendengar tangisan caca.

"Maafin gue ca, di saat lo butuh seseorang buat berlindung, gue malah  gak bisa bantu apa-apa" Kata divo

"Gue mau ngebela lo ca, gue yakin lo gak akan ngelakuin semua itu, tapi gue gak bisa ca, gue sudah terikat dengan perjodohan ini, dan juga setip gerak gerik gue selalu di pantau, jadi gue gk bisa ngapa-ngapain ca, gue merasa gak becus jaga lo ca" Kata divo

"Gue berharap suatu saat kebahagiaan bakal menghampiri lo ca, gue pamit dan satu lagi gue sayang lo" Kata divo dan berlalu pergi.

Flashback on

  Seminggu sebelum beredarnya kabar buruk mengenai caca, sekarang divo dan Clarissa lagi berdebat di ruang keluarga.

"Gue gk mau tau bang, pokonya lo harus Terima perjodohan ini" Kata Clarissa

"Tapi gue gak cinta sama bella ca, gue gak sayang sama dia, gue cuma cinta sama caca" Kata divo

"Gue gak mau tau bang, pokoknya lo harus Terima perjodohan ini, dan menjauh dari caca, ingat perjanjian kita bang, lo bakalan jadian sama orang pilihan gue, dan bagusnya om sama tante juga mau jodohin lo sama bella, jadi lo harus Terima" Kata Clarissa

"Gue mohon ca, gue gak bisa sama bella, sekali ini aja gue mohon biarin gue bahagia dengan pilihan gue" Kata divo

"Gak bang, pokonya gue mau lo sama bella, karena bella itu baik buat lo, sedangkan caca gue gak yakin kalo dia baik sama lo" Kata Clarissa

"Satu minggu, kasih gue waktu satu Minggu buat buktiin sama lo kalo caca itu baik, gak seperti yang lo bilang" Kata divo

"Ok fine, satu minggu. Kalo lo gak bisa buktiin sama gue, mau gak mau lo harus Terima perjodohan ini bang" Kata Clarissa dan di balas anggukan oleh divo.

  1 minggu berlalu

"Gimana bang, udah 1 minggu dan lo belum ngebuktiin apa-apa,bahkan gue dengan sendirinya tahu kebusukannya caca, kalo dia itu cewek gak baik-baik bang" Kata Clarissa

"Maksud lo" Kata divo

"Ya udah kalo lo gak percaya, lo pergi aja ke mading , disana lo bakalan liat semuanya" Kata Clarissa.

  Tanpa berpikir panjang divo langsung pergi ke mading.

Deg

Divo kaget melihat foto caca yang terpajang disana.

"Gue gak nyangka kalo lo seperti ini ca" Kata divo lirih

  Ketika mau meninggalkan tempat itu divo malah melihat caca yang berlari ke arah mading, tatapan mereka sempat bertemu dan divo menatap tajam caca, dia merasa kecewa kepada caca.

"So gimana bang, lo terimakan perjodohan ini" Kata Clarissa dan hanya di balas anggukan oleh divo.

"Tapi kenapa hati kecil gue merasa kalo lo gak seperti itu ca" Kata divo dalam hatinya.

Flashback off

  Jam menunjukkan pukul 18:30 caca baru saja sampai di rumahnya, karena tadi angkot pada penuh.

  Ketika caca memasuki rumahnya tiba-tiba dia disambut dengan tamparan dewi.

Plak

"Bunda" Kata caca sambil memegang pipinya.

"Dasar anak gak tau diri, apa selama ini kita kurang kasih kamu uang sampe kamu mau jual diri hah" Kata dewi

"Maksud bunda apa" Kata caca

"Alah jangan berlagak gak tau deh kamu, ini apa? Ini kamu kan" Kata dewi sambil menunjukkan foto caca yang sama seperti di mading.

"Itu bukan caca bund" Kata caca

"Alah jangan ngeles kamu, mulai sekarang kamu pergi dari sini, saya gak sudi punya anak seperti kamu ini" Kata dewi dan melemparkan sebuah koper  ke arah caca.

"Gak bund hiks jangan usir caca, caca mau tinggal di mana kalo bunda hiks usir caca" Kata caca sesegukan.

"Saya tidak peduli, mau kamu tinggal di kolong jembatan sekalipun saya gak peduli" Kata dewi dan berlalu meninggalkan caca sendirian.

  Dewi dan herman baru saja sampai di Indonesia, ketika dia memasuki rumah tiba-tiba ada orang berpakaian serba hitam memberikan dia sebuah kotak, belum sempat dia bertanya orang itu udah keburu pergi.

   Tak menunggu lama dia langsung membuka kotak itu, ketika kotak itu terbuka merekasangat kaget melihat isinya, ternyata disana ada foto caca yang sangat menjijikkan.

Ada sedikit kendala sama ceritanya, makanya di publikasikan balik 🙏

Maaf jika ceritanya acak🙏😭

Jangan lupa vote and komen💜

Cinta Ataukah Janji (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu