part 19

229 11 0
                                    


  Sekarang caca dan aira menuju ke kelas mereka, selama perjalan tidak sedikit caca mendapatkan cemoohan bahkan mereka dengan teganya melempari caca dengan kertas, dulu yang awalnya caca di anggap seperti berlian sekarang mereka menganggap caca seperti sampah.

"Apa gue kuat ra" Kata caca lirih

"Aku yakin kamu kuat ra, kamu gak usah takut, ada aku disini,aku bisa ngerasain kok apa yang kamu rasa" Kata aira

  Sesampainya dikelas semua menatap tajam ke arah caca.

"Aira lo ngapain sih masih mau temanan sama dia, sini gak lo. Nanti lo malah ketularan dia lagi" Kata Sherin lalu menarik Aira dari sana.

"Apaansi rin, gak usah narik-narik dong, emang kenapa kalo ara main sama caca, lagi pula ara bisa bedain mana yang bener mana yang salah, gak kayak kalian langsung menghakimi seseorang tanpa bertanya trlebih dahulu" Kata Aira dan kembali ketempat caca.

"Kok lo gitu sih ra, apa jangan-jangan dia mempengaruhi lo lagi" Kata wulan

"Gak ada yang memperngaruhi ara, tapi ara cuma mengikuti kata hati ara aja, kepada siapa ara harus berpihak. Kepada caca kah atau kepada kalian semua yang munafik " Kata aira dingin.

  Semua murid dikelas merasa syok dengan perubahan aira. Aira yang biasanya gadis polos dan gak pernah berkata kasar sekarang malah menjadi sosok gadis yang pemberani bahkan terkesan dingin.

"Lo jauh perubahan ya ra, pasti ini gara-gara dia nih" Kata sesil sambil menunjuk caca

"Jangan pernah menuduh seseorang tanpa bukti, apa hak kalian bisa menuduh dia seperti itu. Bahkan klian gak tau sifat ara yang sebenarnya kan? Jadi gak usah nyalahin caca seperti itu" Kata aira sambil menghempaskan tangan sesil yang menunjukkan caca.

"Gue tau sifat lo ra, lo itu gadis polos, cengeng, dan gak kasar kayak gini" Kata Amanda.

"Hahaha kalian percaya semua itu, gue gak seperti yang kalian tau, bahkan kalian cuma tau topeng gue aja" Kata aira sambil tersenyum smrik😏.

  Duarr

   Bagaikan tersambar petir di siang bolong, semua siswa maupun siswi di kelas sangat syok melihat perubahan aira, hanya satu kata yang ada di benak mereka *misterius*.

"Liat aja nanti, jika kebenaran terungkap, maka kalian akan bersujud meminta maaf sama dia, nantikan saja pertumpahan darah di sekolah ini" Kata aira dan berlalu dari sana sambil menggandeng tangan caca.

***

  Sekarang caca dan aira sudah berada di rooftop sekolah, mereka sekarang lagi menikmati sejuknya angin dan menenangkan fikiran mereka masing-masing.

"Ra, apa bener ini lo? " Kata caca

"Iya ca ini ara, emang kenapa? " Kata aira

"Gue merasa lo beda ra, lo gak seperti aira yang gue kenal" Kata caca

"Liat aja nanti ca, kamu bakal tahu siapa aku sebenarnya" Kata aira sambil tersenyum manis.

"Ra, apa nanti lo juga bakalan tinggalin gue seperti mereka" Kata caca

"Gak ca, sampai kapanpun ara gak akan tinggalin caca,nanti kalo ara udah gak ada, caca cukup pejamkan mata caca, pasti nanti ara bakalan datang, ara akan sellu ada di hati caca" Kata aira tersenyum.

"Lo ngomong apaan sih ra" Kata caca gak suka ketika aira membahas tentang kepergian.

"Hahaha ara cuma bercanda ca, lagi pula sipa yang taukan apa yang akan terjadi nanti" Kata aira

"Tapi gak usah bahas kehilangan juga" Kata caca

"Iya ca" Kata aira.

***

  Di sisi lain ada dua orang siswi yang lagi merencanakan sesuatu.

"Gimana caranya kita culik aira" Kata temannya

"Gampang, nanti pas pulang sekolah kita sekap dia, gue yakin dia pasti balik sendirian" Kata cewek itu

"Ok, tapi kalo dia bareng sama caca gimana" Kata temannya

"Gak bakal, karena gue liat tadi caca bawa motor sendiri" Kata cewek itu.

***

  Bel tanda pulang sudah berbunyi, caca dan aira segera menuju ke parkiran, sesampainya di parkiran aira langsung menuju motornya.

"Ca kamu yakin gak bareng aku" Kata aira

"Iya ra, lo duluan aja gak papa" Kata caca

"Ok kalo gitu ara duluan, kamu hati-hati ya. Jaga diri baik-baik" Kata aira

"Iya ra" Kata caca

"Nanti kalo terjadi apa-apa jangan sedih ya, harus selalu ingat ara, jangan pernah lupain ara ya, ara sayang caca" Kata aira

"Iya ra, gue gak akan lupain lo, kayak mau kemana aja lo, sampai bilang begitu" Kata caca

"Hehehe ya udah kalo gitu ara pamit dulu ya, ingat pesan ara jangan sedih, jaga kesehatan, ara sayang caca bye-bye" Kata aira dan berlalu pergi.

"Kok perasaan gue gak enak ya, gak biasanya aira ngomong gitu" Kata caca

"Aah udah lah, mungkin cuma perasaan gue aja, semoga aja aira baik-baik saja" Kata caca dan langsung menuju halte.

***

  Dalam perjalanan kerumahnya aira merasakan ada yang mengikutinya, tapi ketika aira berbalik dia tidak melihat siapa-siapa.

"Ini kenapa ya Jalanan ini mendadak sepi" Kata aira

"Ara jadi merinding ih" Kata aira dan melajukan motornya dengan kecepatan penuh.

 
  Tapi siapa sangka di tengah perjalanan ada dua orang berpakaian hitam menghalanginya.

"Kalian siapa? " Kata aira

"Lo gak perlu tau siapa kita, yang jelas kita bakal nyingkirin lo dari dunia ini" Kata salah satu dari mereka.

"Emang ara salah apa, kenapa kalian mau nyingkirin ara" Kata aira.

"Lo gak salah, tapi karena lo selalu ngebela caca, maka dari itu lo harus gue singkirkan" Kata cewek misterius tadi.

"Ya wajar dong ara ngebela dia, diakan sahabat ara" Kata ara

"Alah banyak bacot lo, seret dia" Kata cewek tadi kepada temannya.

   Tanpa menunggu lama aira sudah di seret ke sebuah rumah yang ada di dalam hutan, sepertinya ini tempat persembunyian mereka. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tersenyum devil.

"Kerja bagus, tanpa gue bergerak sekalipun kalian masuk kedalam perangkap gue" Kata seseorang.

"Lanjutkan rencana yang di bilang queen tadi" Kata seseorang tadi kepada temannya

"Baik bos" Kata temannya dan berlalu dari sana.

Cinta Ataukah Janji (END)Where stories live. Discover now