Part 10

295 13 0
                                    

"Hehehe ya mangap, soalnya gue gregetan sama dia polos bener" Kata caca

"Maaf caca bukan mangap, dah lah capek gue sama lo" Kata wulan.

"Hehehe" Nyengir caca

"Ehh btw kok lo bisa pergi ke kantin bareng Divo, mana tu anak senyum lagi" Kata sherin.

"Ya bisalah, kan tadi dia nemenin gue di UKS" Kata caca sombong

"Anjirr beneran lo, ko bisa? " Kata sherin.

"Ya bisa dong, jadi ceritanya tu gini... " Kata caca menceritakan kejadian tadi.

"Aaaaaa anjirrr gue pengen di gendong juga sama Divo" Teriak sherin.

"Ehh anjrit tu suara bisa pelanin dikit napa, malu gue anjir kalo di dengar orang" Kata caca

"Hehehe maaf, ya habisnya gue itu anjirr" Kata sherin.

"Kok lo bisa deket sama dia" Kata amanda.

"Ya gue gak nyangka aja sih bisa sedeket ini sama dia, awalnya tu gini, kalian masih ingat gak waktu itu gue pernah bilang kalo gue di folback sama dia" Kata caca dan di angguki yang lain.

"Nahh berawal dari situ kenapa gue bisa deket sama dia" Kata caca

"Kok bisa" Kata Hanifa, nih rekor pertama nih, seorang Hanifa si kutub mulai kepo.

"Mimpi apa gue semalam ya ampun akhirnya si Hanifa bisa ngomong juga" Kata sherin heboh

"Bacot" Kata Hanifa.

"Sakit gak tuh" Kata wulan mengejek.

"Jadi gak sih denger cerita gue? " Kata caca

"Jadi jadi lanjut caca" Kata sesil

"Nah jadi gini.... " Kata caca menceritakan semuanya dari awal Divo ngelike story nya sampe caca dm Divo dan di balas sama Divo dan berujung gombalan di WA.

"Anjayyy gak nyangka gue Divo si kutub bisa gombal dan juga receh seperti itu" Kata sherin

"Lo gak halu kan ca? " Kata amanda

"Ya gak lah anjirr, nih buktinya kalo lo gak percaya" Kata caca lalu menyodorkan ponselnya dan di Terima oleh amanda.

"Lahh beneran anjirr" Kata amanda

"Mana liat" Kata yang lain

"Lah iyaa, gue kira lo halu doang" Kata sesil.

"Gak mungkin gue halu sampe segitunya kali" Kata caca dan di bales anggukan kepala mereka.

***

  Di tempat lain, lebih tepatnya di meja pojok kantin tempat duduk Divo dan para sahabatnya juga lagi heboh-hebohnya karena melihat Divo pergi ke kantin bersama caca.

"Anjai sejak kapan nih pak ketos mau bereng sama cewek, malah senyum lagi kata Baim.

" Kayaknya pak ketos bagi kasmaran nih"kata David.

"Lo suka sama dia vo? " Kata Rendra

"Gak" Kata Divo dingin.

"Jujur aja sama kita mah bos kalo lo itu suka kan sama neng caca" Kata Baim.

"Gak" Kata Divo

"Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang, jika orang itu berarti buat lo, jika nanti dia pergi lo sendiri yang bakalan menerima akibatnya" Kata Morgan dingin.

"Anjayy, akhirnya balok es bisa bicara panjang lebar juga" Kata Rafka heboh.

"Bacot" Kata Morgan.

"Anjirr sakit gak tuh" Kata Baim meledek Rafka.

"Anjir lo" Kata Rafka dengan muka masam, alhasil semuanya tertawa melihat muka Rafka kecuali 2 es kutub, siapa lagi kalo bukan Morgan dan Divo.

***
Jam menunjukkan pukul 16:25  caca baru saja sampai di rumahnya, ketika caca membuka pintu masuk tiba-tiba tamparan keras mengenai wajahnya, siapa lagi pelakunya kalau bukan bundanya sendiri.

PLAK

"Bagus ya jam segini baru pulang, dari mana aja kamu? " Kata dewi

"Kan memang pulangnya jam segini bund" Kata caca

"Alah alesan aja kamu, jadi selama saya dan suami saya di luar negri kamu bebas seperti ini ya" Kata dewi

"Gk bund" Kata caca

"Ada apanih ribut-ribut" Kata Herman yang baru saja pulang kerja.

"Ini yah, anak gak tau diri ini pulangnya terlambat, pasti dia habis keluyuran tadi tu yah" Kata dewi.

"Gak kok yah" Kata caca membela diri.

"Jadi maksud kamu saya berbohong" Kata dewi

"Aku gak pernah bilang gitu, bunda aja yang ngomong sendiri" Kata caca

PLAK

"Ouh udah berani melawan kamu, dia itu ibu kamu seharusnya kamu bisa jaga sopan santun" Kata Herman setelah menampar caca yang mengakibatkan darah segar mengalir dari sudut bibirnya.

"Ibu? Apakah benar dia ibu saya?ibu mana yang tega melakukan kekerasan pada anaknya, ibu mana yang selalu menyalahkan anaknya, bahkan saya berpikir kalo saya ini bukan anak kalian" Kata caca

"CACA JAGA OMONGAN KAMU" teriak Herman.

"APA? KENAPA SAYA HARUS MENJAGA OMONGAN SAYA SEDANGKAN KALIAN BEBAS MENUDUH SAYA, KENAPA HARUS SELALU SAYA YANG MENGALAH, KENAPA SELALU SAYA YANG MENDAPATKAN KEKERASAN DARI KALIAN, KENAPA? "teriak caca.

  Tanpa menghiraukan mereka yang diam membisu caca langsung berlari ke dalam kamarnya dengan air mata yang bercucuran membasahi pipinya.

Cinta Ataukah Janji (END)Where stories live. Discover now